4.sekelas

1 0 0
                                    

Tak terasa 3 hari sudah berlalu dan hari ini tepat hari pertama kami telah resmi menjadi murid sma sutomo. Viapun melihat papan pengumuman dan mengetahui jika kelasnya ada di ips 1
langkah kaki membawa gadis itu menyusuri kelas untuk mencari kelas tujuannya.
di kelas ketiga yang ditemuinya dia menemukan ruangan kelas 10 ips 1 dan diapun melangkahkan kakinya masuk

"Viaaaa ternyata kita satu kelas omaigat demi apa" lagi lagi suara toa itu memenuhi pendengaran Via. bagaimana tidak selama mos dia menjadi lebih dekat dengan  Nala dan sekarang ternyata mereka satu kelas dunia punya rencana memang
"iya tapi lu gk nyiapin gue bangku" ucap Via sinis
"yah kan gue kagak tau peyang" dasar cewek gak mau kalah
"yaudah gue cari bangku dulu"
"eh...ngapain dicari itu bangku samping doi lu masih kosong, duduk sana aja" tunjuk Nala dengan dagunya. dan bola mata Via yang bulat itupun membesar seketika saat tahu siapa doi yang dimaksud teman slengekan nya ini
"gausah mungkin masih ada bangku lain" demi apa Via sangat tidak ingin semeja dengan pria itu lagi, tapi Nala dengan gesit mendorong Via untuk duduk semeja dengan pria itu
"woee broo, nih pacar lu bisa duduk disini kan? iya. makasih" ucap Nala dengan intonasi yang berbeda. dia yang bertanya dia pula yang menjawab hadeh anak siapa sih nih
"udah kan lu berdua bisa bebas pacaran kalo gini" ucap Nala sesuka nya lalu pergi meninggalkan Via dengan Samu

"sekelas lagi" ucapnya
"iya" hanya balasan sekenanya yang bisa diucapkan Via
"jodoh kali" ucap Samu sambil tersenyum yang membuat Via sedikit tersipu mendengar gombalan dari Samu
"gak mungkin lah" ucapnya tertawa dan setelahnya mereka diam karena ada guru yang masuk

"selamat pagi"
"pagi pak" ucap murid kompak
"sudah tau saya siapa?"
"belum paaaakk"
"perkenalkan saya Efendy Wijaya, saya sebagai wali kelas kalian disini. saya membawa mata pelajaran olahraga"
"huuuuuu" seketika murid kelas pun ribut dikarenakan pelajaran olahraga adalah pelajaran favorit mereka
"tenang semuanya...sebelumnya untuk hari ini dibebaskan kalian untuk saling mengenal satu sama lain. paham?"
"paham paaakk"
"saat ini kita akan memilih ketua kelas di kelas ini" ucap pak Efendy. pembicaraan tentang perangkat kelaspun telah disepakati dengan Wansen sebagai ketua, Nala sebagai sekretaris dan Risa sebagai bendahara.
" baiklah saya ada urusan sebentar nikmati waktu kalian" dan pak Efendypun keluar kelas dengan disusul suara ribut dari kelas itu untuk berkenalan dengannya.
"Via kenalan yuk" ucap Nala dengan kebisingannya dan kekonyolannya
"kan udah kenal La" Via pun memutar bola matanya
"hehehe...iya yah" ucapnya cengengesan
"heh cowok nama lu saha" ucap Nala dengan cukup keras nyaris membentak
"emang ada urusannya buat lu"  balas pria itu sarkastik
"eh...gue tau lu tuh bego tapi plis deh ya, gue nih sekretaris jadi harus tau nama satu kelas buat bikin denah kelas gimana sih lu" balas Nala tak mau kalah
"kan ada di absensi nama gw" ucapnya santai
"lu pikir lu seterkenal itu sampe gue tau siapa nama lu cuman libat absensi doang" ucap Nala
"gausah ngegas" balas pria itu santai
"eh...sipa yang ngegas gue gak lagi bawa kendaraan ya..."
"kalian ko ribut sih, namanya Samuel La kalo mau tau lengkapnya lihat di absensi" ucap Via menengahi
"dari tadi kek" balas Nala segera beranjak dari tempatnya saat itu

"ngapain lu bilang nama gue sama tuh cewe gilak" ucap Samu
"kan dia nanyak" balas Via pelan
"dia nanyak nya sama gue bukan sama lu" balas Samu

sakit tapi tak berdarah itulah yang dirasakan Via saat ini aduh sepertinya dia mulai suka sama Samu
"maaf kalo gitu" ucap Via sedikit cemberut
"gue gak marah sama lu, gue gak suka aja sama tuh kelakuan cewe gilak" balas Samu sedikit lebih pelan dan lembut. dasar Samuel tadi kasar sekarang lembut kan hatinya Via jadi jungkir balik

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SakitkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang