Assalamualaikumm🤗
Selamat membaca sahabat.. semoga suka yaa😊Oh ya. Beberapa bulan lalu aku mendapatkan seorang adik perempuan. Namanya Raya. Raya putri anjani. Anak dari papi dan mami. Maksudku anak dari papi tiri dan mami kandungku. Sampai sekarang aku belum pernah bertemu dengan ayah kandungku. Mami juga tidak pernah mau menceritakannya padaku.
***
"Mi, ayah kandung meli sekarang tinggal dimana? Masih hidup kan, Mi?" Tanyaku. Mami yang sedang berhadapan dengan laptopnya tiba-tiba menoleh ke arahku. Kami sedang berada di ruang TV, mami sedang menyelesaikan tugas kantornya. Tumben mami tidak di ruang kerjanya. Pikirku. Dan aku, menemani mami sambil melihat acara TV yang tak sedikit pun menarik perhatianku.
"Ngapain nanya-nanya itu, Mel?" Jawab mami yang kemudian melanjutkan pekerjaannya.
"Ya kan Meli mau tahu, Mi."
"Mami juga gak tahu sekarang dia tinggal dimana." Ucap mami tak peduli. Masih terus memainkan jemarinya.
"Ayolah, Mi. Kira-kira dia tinggal dimana? Mami pasti tahu." Kataku memaksa.
"Meli.. sudahlah, Nak. Jangan pikirkan ayahmu. Kan sudah ada Papi." Kata mami sedikit kesal karena pertanyaanku.
"Tapi, Mi. Aku kan perlu tahu siapa ayah kan.. "
"Melisya.. sudah tidur sana! Mami nggak mau bahas ini lagi." Ucapanku terpotong dengan perkataan mami. Aku tahu. Ketika mami menyebut namaku melisya pasti mami sedang marah. Aku sedikit kesal. Namun aku mengalah. Pergi meninggalkan mami tanpa berkata apapun. Menaiki anak tangga yang berbelok dengan secepat yang ku bisa.***
Begitu lah saat suatu ketika aku mencoba menanyakan mengenai ayah kandungku kepada mami. Aku tak berani menanyakannya lagi. Pasti mami akan marah seperti waktu itu. Aku juga mengetahui semua ini dari nenek. Bahwa aku bukan anak kandung papi. Waktu itu, aku mendengar nenek menyebut papi dengan sebutan papi sambung Meli. Ketika mengobrol dengan mami. Aku yang masih kelas IV SD sebenarnya masih asing dengan kata itu. Tapi aku teringat sesuatu. Papi sambung. Papi tiri. Seperti dalam film-film. Apa? Berarti? Selama ini, Papi.. bukan papi kandung ku? Dimana ayahku? Kenapa aku baru mengetahuinya? Oh Tuhan.. air mataku mulai menetes. Aku hanya bersembunyi di balik tembok. Bertanya-tanya pada diriku sendiri. Aku mencoba menanyakannya pada nenek setelah kepergian mami. Awalnya nenek menolak. Tapi aku memaksanya.
"Ayolah nek, beritahu Meli. Kalau nenek tidak mau, Meli akan pergi dari sini. Meli juga nggak mau pulang ke rumah Mami." Begitulah aku memaksa nenek. Akhirnya nenek menceritakan semuanya padaku. Aku baru tahu kalau mami dan ayah kandungku bercerai. Dan mami menikah dengan papi ketika aku belum genap setahun. Kenapa mami tidak pernah menceritakannya padaku? Aku tahu, mungkin karena aku masih kecil. Dan ya, tanpa diduga. Aku mengetahui ini lebih dulu.Kenapa papi bukan ayah kandungku? Padahal aku begitu menyayanginya. Tuhan, kenapa harus seperti ini?
Sejak saat itu, aku yang biasanya antusias untuk pulang ke kota ketika libur sekolah, bahkan tidak mau lagi pulang dan bertemu papi. Semuanya hilang seketika. Bahkan hubungan kami semakin menjauh karena aku yang selalu mengacuhkannya.
2 tahun. Waktu yang cukup lama untuk membuat hubunganku dan papi semakin renggang. Aku tak pernah pulang. Semenjak aku mengetahuinya. Hingga akhirnya aku lulus dan terpaksa ikut mami dan melanjutkan sekolah di kota.
Dan sekarang. Aku lulus Sekolah Menengah Pertama. Menghabiskan 3 tahun bersama mami dan papi. Namun, tak ada perubahan. Malah semakin menjadi. Walau kami tinggal satu rumah. Raga memang dekat, tapi hati ini yang menjauh. Aku semakin acuh terhadap papi. Rasanya aku tak menganggapnya ada. Mungkin.
Tunggu. Itu tidak benar. Rasanya hati ini terlalu pandai tuk menutupi perasaannya. Jauh dari lubuk hati yang paling terdalam. Aku begitu menyayangi papi. Aku sangat merindukannya. Sebenarnya aku tak nyaman dengan sikapku pada papi. Yang seolah membencinya. Yang seolah tak peduli padanya. Aku tak menginginkannya. Sungguh.
Oh Tuhan, hanya Engkau yang mengetahui segala sesuatu di muka bumi ini. Termasuk perasaan ku pada papi.
Maaf ya teman-teman kalau ceritanya kurang menarik😅😅
Voment dong.. biar ada semangat gimana gitu😂😂 biar ada inspirasi juga untuk ke depannya.. ditunggu sarannya yaa😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Melisya Story
General FictionHening, itulah yang kurasakan ketika berada di mobil bersama Papi, rasanya ingin keluar saat ini juga.Walau pun sebenarnya ramai dengan suara kemacetan di luar sana. "Gimana sekolah barunya, Mel?" tanya Papi memecah keheningan. "Bagus" ucapku singka...