wilan-1

37 7 2
                                    

"Awali dengan bismillah, akhiri dengan hamdallah"

***

"Bu wilan berangkat dulu yaa" ucap Wilan saat selesai memakai sepatunya.

"Kamu hati-hati yaa dijalan" ucap Fara ibu Wilan.

"Iya bu. Assalamualaikum" salam Wilan sambil menyalimi tangan ibunya.

"Waalaikumsalam"

Wilan segera menuju halte tempat ia menunggu angkutan umum atau yang sering disebut angkot.

Nasyifa Wilana. Seorang gadis remaja yang hidup dari keluarga sederhana. Ia sekolah di Sma ternama di Jakarta. Kenapa bisa? Karena dia masuk menggunakan jalur beasiswa. Jadi dia tidak terlalu membebankan orang tuanya.

Kini Wilan sedang menunggu angkutan umum. Yaa, jarak rumah Wilan kesekolah lumayan jauh. Tak lama angkot pun datang. Dengan segera ia masuk kedalam angkot untuk menuju sekolah.

***

15 menit kemudian

Wilan sudah sampai disekolah. Ia langsung turun dan membayar ongkos. Saat memasuki sekolah, ia langsung disuguhkan dengan cibiran dari siswa siswi SMA Galaksi. Tetapi Wilan sudah terbiasa dengan hal itu.

"Ehh cupu dateng"

"Awas-awas jangan deket-deket nanti ketularan cupu"

"Disekolah kita kenapa harus ada anak cupu sih"

"Ewhh"

"Awas ada cupu"

"Dasar cupu"

Wilan hanya bisa menghela nafas sabar. Karena memang benar ia cupu. Rambut dikepang dua, kacamata bulat, tas dan sepatu usang. Tetapi Wilan tetap bersyukur masih diberi kesehatan dan bisa untuk tetap sekolah.

Karena Wilan berjalan dengan kepala tertunduk, ia tidak sengaja menabrak seseorang hingga ia jatuh terduduk.

"Aww.. duhh" ringisnya pelan.

Orang yang ditabrak Wilan hanya diam saja dengan tatapan dinginnya. Wilan segera bangkit dan meminta maaf sambil membenarkan kacamatanya.

"M..maaf a..a..aku ga se..se..sengaja" ucap Wilan dengan menundukan kepalanya.

"Hm" lalu cowo itu pergi begitu saja.

"Cuek banget huh" dengusnya pelan.

Wilan langsung menuju kelasnya. Karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

***

Saat sampai dikelas. Banyak juga yang mencibir Wilan.

"Ewhh si miskin dateng"

"Ehh cupu"

"Cupu!"

"Males banget sebenernya gue sekelas sama cupu!"

Wilan hanya menundukkan kepalanya saat berjalan menuju tempat duduknya.

Tiba tiba ada kaki yang terulur. Dan....

Brukk

"Hahahaha" tawa murid sekelas pecah melihat Wilan jatuh tersungkur.

"Awwss.." ringis Wilan. Lututnya berdarah akibat bergesekan dengan lantai.

Tak ada yang membantu. Karena jika mereka membantu Wilan. Maka mereka akan kena getahnya.

Wilan akhirnya bangkit dengan sendirinya. Ia jalan tertatih-tatih.

Kringgg

Guru pun datang dan pelajaran pun dimulai.

Haloo gaess

Vote sama komennya dong ayoo jangan lupaa:(

Kritik dan sarannya aku mohon yaa🙏

Alurnya aku rubah total. Karena cerita yang sebelumnya , aku kurang pede. Dan menurut aku alur cerita yang sebelumnya juga kurang jelas. Jadi yaa mohon maaf aja🙏

Aku mau belajar bikin cerita yang bener, yang bagus, yang menarik. Intinya aku butuh doa dan suport kalian semua:)

Bye byee👋

WILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang