S T A G E 0 2
"Wrath"
Lorong gelap itu mengantarku ke sebuah tempat yang tidak ku ketahui sama sekali.
Tempat itu selayak ruangan kelasku, namun alasnya tergenang oleh air semata kaki . Susunan meja di sana pun sedikit acak-acakkan, dan di atas beberapa meja terdapat sebuah boneka kayu yang mukanya ditutupi oleh kertas.
Apa lagi sekarang? Apa ada orang yang iseng sehingga membuat kelas menjadi banjir serta menaruh boneka sebagai lelucon?.
Karena tak tahu harus melakukan apa, aku memutuskan untuk berkeliling sebentar.Tidak ada seorang pun di sana walau aku sudah mengecek beberapa area yang bisa dijadikan tempat persembunyian .Gadis kecil sebelumnya benar-benar menghilang tanpa jejak,aku menjadi sedikit kesal.
Terus apa dong tujuanku disini?.
Klang
Tanpa sadar kakiku menendang sesuatu, suaranya membuatku sedikit tersentak.
Apa ini? Sebuah tongkat bisbol?.
Ku angkat benda itu. Mungkin punya Yamabuki-kun, atau anggota klub baseball lainnya?.
Ah iya, mereka kan hobi bermain bola bisbol di kelas. Amane-kun juga.
Yah terlepas ini punya siapa, lebih baik ku ambil saja, deh. Barangkali benda ini akan berguna nanti.
"Pinjam ya".
Lelah berkeliling, akhirnya aku memutuskan untuk duduk. Tempat ini tak memiliki jalan keluar sama sekali, dan sebuah portal yang menghubungkan antara lorong gelap tadi dan kelas ini juga sudah menghilang. Semua pintu juga tidak dapat di buka sama sekali.
Lebih jelasnya aku terjebak tanpa tujuan .
Jika diingat-ingat, kursi ku berada di barisan ketiga sebelah jendela. Jadi aku mendaratkan bokongku di sana untuk melepas penat.
Dan aku juga ingat betul,di belakangku terdapat meja Amane-kun. Biasanya ketika kami duduk depan-belakang seperti ini, Amane-kun dari tempatnya akan iseng memainkan rambutku, atau menusuk-nusuk punggungku dengan pulpen seraya memanggil hanya karena ingin menganggu.
Jahil sekali, kan?.
Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini aku tengah rindu dengan kejahilan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑭𝒊𝒗𝒆 ┊ AMANENE ˎˊ- ✔
Fanfic[ 𝐉𝐢𝐛𝐚𝐤𝐮 𝐒𝐡𝐨𝐮𝐧𝐞𝐧 𝐇𝐚𝐧𝐚𝐤𝐨-𝐤𝐮𝐧 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 ] 𝟶𝟻 " 𝙷𝚎𝚒, 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚘𝚜𝚘𝚔 𝚒𝚝𝚞? " 𝙳𝚒𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚊𝚛𝚒�...