"Beomgyu Hyung! Aku dapat uang banyak, ayo kita clubbing!"
"Kau sudah dibayar?"
Taehyun mengangguk antusias, dia pun mendekati Beomgyu, lalu berjinjit untuk berbisik di telinganya.
"Satu juta won. Bukankah itu keren, Hyung?"
Nominal yang tidak pernah Beomgyu duga akan dia dengar dalam hidupnya. Itu mungkin kecil bagi orang lain, tapi bagi mereka itu besar sekali.
"Aku tidak suka tempat seperti itu, Taehyun," katanya seraya beranjak melewati Taehyun, melanjutkan perjalanan mereka pulang.
"Ayolah Hyung sekali saja."
"Kau bisa pergi sendiri."
"Kalau aku booking hotel sekarang khusus untuk kita berdua, kau mau?"
Beomgyu menoleh ke sampingnya, pada Taehyun yang sudah merangkul lengannya.
"Kenapa mengajakku? Kau bisa ajak yang lain."
"Yang lain siapa? Aku tidak punya teman lain kecuali dirimu."
Beomgyu membuang muka. Entah ya, kok dia sama sekali tidak bahagia dengan uang 1 juta itu.
"Aku ingin merayakannya denganmu, Hyung. Kau sudah membantuku."
"Aku mau daging."
"Daging? Kita bisa beli sekarang, tadi aku lihat banyak warung daging yang sudah buka."
Akhirnya malam itu mereka makan daging, untuk merayakan uang 1 juta yang didapat Taehyun.
Taehyun sekalian memesan soju yang banyak, dia minum-minum sampai mabuk berat, malah bikin kerjaan baru untuk Beomgyu.
"Bokongku sakit aish! Pelan-pelan kenapa?!" oceh Taehyun dalam perjalanan pulang. Kalau banyak orang yang masih jalan-jalan, Beomgyu pasti sudah malu, lalu membuang Taehyun ke tong sampah. Untungnya jalanan sudah sangat sepi.
"Seperti Beomgyu Hyung gitu loh! Enak, tidak sakit."
"Kau terlalu seksi, Taehyunie, aku sudah tidak tahan," kata Beomgyu berpura-pura jadi om-om.
"Tapi tidak dengan diikat begini, sialan! Kau pikir aku ini anjing hah?! Kenapa sih tidak seperti Beomgyu Hyung? Kau kasar."
Beomgyu kali ini diam, sekarang dia tau kenapa Taehyun akhir-akhir ini memakai baju lengan panjang terus. Padahal biasanya, meskipun hari bersalju pun dia akan dengan cueknya memakai baju musim panasnya. Kalau habis dari luar dengan hanya pakaian tipis, hidungnya pasti akan memerah seperti rusa terbang, lucu.
Begitu sampai, dia segera membaringkan Taehyun di ranjang. Langsung melepaskan atasan Taehyun, untuk melihat bekas-bekas ikatan tali di sana. Leher, dada, perut, tangan, kelihatan jelas sekali bekas kemerahan akibat ikatan tali yang terlalu kuat. Tepat seperti yang dibayangkan Beomgyu waktu itu, siapapun tidak akan tahan untuk tidak melakukannya pada bocah ini.
Beomgyu memakaikan yang lebih muda baju yang bersih. Dia akan pura-pura tidak tau dan tidak dengar saja tentang hari ini. Dia tau sifat Taehyun, anak itu sudah pasti tidak akan tahan memendam sesuatu sendirian, seperti dulu, saat mereka SMA.
Seperti biasa Beomgyu akan berendam, sambil merokok. Mengingat kembali memori masa SMA nya saat baru pertama kali bertemu Taehyun.
Dulu, dia itu ceria sekali, banyak omong, dan dikata hiperaktif oleh semua orang. Kalau kata orang, dia itu energizer, membuat semua orang di sekitarnya jadi ketularan cerianya.
Sangat beda sekali dengan Taehyun yang pendiam, anteng, boring, bikin ngantuk kalau bersama dia, habisnya diam terus.
Dan mereka bertemu.