Bipolar

408 18 5
                                    

Happy reading

Bipolar, aku tahu kekasihku punya penyakit semacam itu. Tidak terlalu yakin tapi kurasa itu benar, karena kadang kala itu akan benar-benar ia luahkan saat bersamaku.

Kadang saat tempramennya kumat aku takut sampai-sampai kurasa lebih baik aku menjauh darinya, tapi jika sikap kebalikannya muncul, berada didekatnya itu jadi menyenangkan.

Amarahnya kadang juga biasa terpicu bahkan karena hal sekecil apapun, dan itu selalu terjadi dengan tiba-tiba.

"Taehyung-ah, mau es krim?" Tanyaku memperhatikannya yang saat ini fokus pada Tv didepan sofa yang kami duduki, dia tidak merespon.

"Baiklah, sayang sekali padahal es krimnya tinggal satu. Itupun....

Ku raih es krim dalam lemari es Taehyung lalu membukannya,

Tinggal setengah?... "

Dari sudut mataku, Taehyung tampak menatapku sebentar... mematikan Tv yang tadi menjadi fokusnya lalu beranjak merampas cup es krim yang tadi ku pegang.

Aku terkekeh sebentar sambil berkacak pinggang, dia yang sekarang kembali ke sofa memperhatikanku dengan raut wajah polos menikmati es krimnya. Bukan polos sih, malah itu seperti ingin diberi pelajaran.

"Tadi diam, sekarang apa? Jangan habiskan sisakan juga untukku" ujarku lagi lalu mengisi gelasku dengan soda dari kaleng, aku tak terbiasa minum dalam kaleng.

"Berikan kalengnya" Katanya kemudian, masih dengan posisinya tadi.

"Gelas saja, nanti bibirmu bisa tersayat lagi. Heran saja mengapa banyak orang meminum minuman kaleng hanya kau saja yang seperti itu, apa karena kau terlalu mencumbunya?" Ujarku lalu memberikan gelas berisi setengah soda sisaku tadi yang langsung diteguknya habis.

"Aku tidak semesum itu" jawabnya kembali melihatku,

Serangan terbaik yang selalu kulakukan saat dia berbohong adalah hidung terlalu tingginya itu, ku tarik yang membuatnya memukul tanganku pelan.

"Bohong, aku cemburu tahu"

"Kau yang bodoh, apa untungnya mencumbu kaleng? Aku tidak gila Kim Youngji"

"Kau menyebut namaku tanpa embel-embel sayang or honey? Wah aku semakin yakin kau berbohong tae"

Dan kesukaanku adalah, membuat pertengkaran kecil yang ku tahu tidak masuk akal juga tidak benar. Yang seperti ini momen kesukaanku.

Dia sekali lagi tak merespon lalu tiba-tiba aku mendengar dia mengeram kecil, meletakkan kaleng sodanya dengan sedikit keras,

"Kemarin, kau bersama teman-temanmu dari mana? Aku ke apartemenmu tapi kau tidak ada begitu juga di apartemen ini kemarin." Dan dia mulai membahas hal yang kemarin.

"Kita sudah membicarakan itu tae, kenapa masih dibahas? Apa itu masih mengganggumu? Aku kurang jelas bicara kemarin?" Tanyaku menghampirinya, duduk berhadapan diatas sofa besarnya.

Taehyung nyatanya tidak langsung menjawab melainkan menatapku tajam, apalagi?

"Tae ayolah ja-"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

°Posesif & Psikopat Boyfriend (KTH)°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang