A Bitter Sweet

3.9K 355 25
                                    


Karena dichapter kemarin banyak yang minta posesif akut, okey aku bikin. Tapi akut disini ga seakut ff aku yang lain ya 😬 gomen kalau cringe bacanya. Nulis ff romansa bukan keahlianku ✌🏻

.
.

Disebuah permukiman perkotaan yang ramai, seorang pria manis bertubuh tinggi keluar dari apartemennya. Ia mengenakan seragam sekolah rapi dengan sebuah tas berwarna hitam menggantung dipundaknya. Hueningkai berjalan menelusuri komplek sekitar apartemennya menuju sekolahnya pagi itu. Dari kejauhan Kai sudah dapat melihat sosok pacarnya yang tengah bersandar didinding seberang gerbang apartemennya. Rambutnya yang dicat dengan warna kuning terang terlihat mencolok namun warna rambut itu benar - benar cocok untuknya, seolah menambah ketampanan tersendiri baginya.

"Sudah menunggu lama, Hyung?" Tanya Hueningkai saat Ia telah berdiri dihadapan kekasihnya itu.

"Aku baru sampai tadi." Ucap Yeonjun sembari mengusak rambut kekasihnya itu dengan lembut, dan tidak lupa mengecup lembut bibir kekasihnya itu.

"Hyung!" Ucap Kai sembari menepuk bahu Yeonjun pelan.

"Aku kan sudah bilang jangan melakukan itu disekitar kompleks rumahku. Bagaimana jika ada orang lain yang melihat." Ucap Kai menegur Yeonjun yang menciumnya terkadang tidak tau tempat dan situasi. Kai takut tentang omongan orang - orang tentangnya. Bagaimana jika omongan orang - orang itu sampai ditelinga orangtuanya kelak? Karena Orangtua Kai tidak mengetahui tentang orientasi seksual Kai, terlebih lagi Kai hidup dikeluarga yang religius dan memandang hubungan sesama jenis itu adalah hal yang tabu.

"Tidak ada orang yang melihat kita. Lagipula jika ada yang melihat pun aku tidak peduli." Ucap Yeonjun santai, Lain Kai lain pula Yeonjun. Yeonjun cenderung tidak peduli dengan omongan orang, selama yang dilakukannya tidak menganggu kedamaian orang lain.

"Tapi kan.."

"Tenang saja. Aku mengerti Kai. Aku kan lihat situasi dulu sebelum melakukannya tadi." Ucap Yeonjun sembari merangkul bahu kekasihnya itu agar mulai melangkah pergi dari sana.

Hari itu adalah akhir bulan April, musim semi yang sesekali disertai hujan. Keduanya menapaki jalanan beraspal basah yang terguyur air hujan tadi malam. Yeonjun berjalan disamping Kai dengan satu tangannya menggenggam erat tangan kekasihnya itu. Bibirnya asik ber-humming ria menyenandungkan lagu yang Ia sukai.

"Hueningkaaaaaaiiii!!!" Sebuah teriakan menggelegar membuat murid - murid yang tengah berjalan menuju sekolah itu menoleh kearah sumber suara.

Kai menoleh kesumber suara yang sangat dikenalnya itu, Ya, sahabat kentalnya, Eunbi. Eunbi yang berdiri tidak jauh dari Kai berlari cepat menghampiri sahabatnya dan merangkul pundak Kai dengan sedikit melompat. Eunbi yang memiliki tubuh jauh lebih pendek dari Kai itu terlihat aneh saat merangkul Kai karena Ia harus sedikit berjinjit.

"Kenapa Kau tidak membalas pesanku?hmm??" Ucap Eunbi mengepit kepala Kai diketiaknya, membuat Kai berjalan sedikit membungkuk untuk menyesuaikan tinggi badan mereka.

"Ehem." Yeonjun berhenti melangkah.

Eunbi yang baru menyadari keberadaan Yeonjun yang ada disamping Kai dan sedang menatap padanya pun dengan canggung melepaskan kukungannya pada Kai.

"Errr, hmmm...Kai aku duluan!" Ucap Eunbi berlari cepat meninggalkan mereka berdua.

"Apa kau yakin dia tidak memiliki perasaan lain padamu?" Tanya Yeonjun memandangi sosok Eunbi yang berlari secepat kilat.

"Ha?Eunbi? Kami sudah berteman sejak kecil. Kita berdua sudah seperti saudara kandung." Ucap Kai.

"Apakah dia tidak pernah berpacaran?" Tanya Yeonjun lagi.

Possessive Type ~Yeonkai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang