2. Elliot Notte

1 0 0
                                    


1 Januari 2000

Ku lihat gadis dibalik jendela menatapku. Ku Lihat ibuku masih sibuk memanggang BBQ disana, Ku hampiri gadis itu dan menatapnya

Ia juga menatapku. Kami terhalang oleh Jendela kaca pembatas antara Rumahku dan Rumahnya, Ia tempelkan telapak tangannya dan diikuti olehku

" Elliot? " Panggil ibuku dan segera ku berlari sebelum ia tahu aku tak patuh dan diam ditempatku

23 September 2007

Ia menanggis didepan makam ibunya yang semalam dikabarkan meninggalkan. Aku meminta izin ibuku untuk kembali menyusulnya ke makan

Ku lihat ia menanggis tak henti, Hidungnya memerah begitupun wajahnya. Mungkin karna terlalu banyak menanggis dan Cuaca dingin

" Berhentilah menanggis, Semuanya akan baik" saja, Ibumu sekarang bahagia " Seruku lalu menariknya dari tanah. Ia masih menanggis, Ku hapus air matanya seperti yang kulakukan pada Ibu jika terkadang merasa sedih karnaku

" Apa kau bisa menggantikan Ibuku hah? Jangan pergi? Jangan sakit dan membuatku sedih.. " Pintanya padaku. Ia bertanya kenapa aku diam dan tak menjawab..Aku diam karna aku memenuhi semua yg ia tak inginkan

" Apa kau pernah berbohong? " Tanyaku balik padanya

" Ibuku bilang itu tak baik tapi aku melakukannya sesekali. Kau bisa berbohong jika perlu " Jawabnya. Aku tersenyum dan membuka Syalku untuknya. Ku lilitkan ke lehernya agar tak merasa dingin lagi

" Aku tidak akan sakit apalagi membuatmu sedih. Jadi berhenti menanggis karna ibumu tidak akan bisa tidur dengan nyenyak karna suara tanggisanmu " Hiburku saat itu

10 April 2012

Aku berteman baik dengannya, Tak seharipun ku lewatkan untuk tak melihatnya, Kami pergi dan kembali bersama. Semua kami lakukan bersama, terkadang kami tertawa ataupun bertengkar. Memasak bersama ibuku dan memancing bersama Ayahnya

Semakin bertambah usiaku, dan semakin bertambah perasaan dimana Rasa yang ku miliki padanya bukanlah teman, kenalan, ataupun Saudari...tetapi antara lelaki dan gadis

Disanalah Kanker darahku menyerangku bruntal, Aku pergi untuk sementara darinya. Setiap rasa sakit dan rasa penderitaan tak pernahku lupa untuk memikurkannya, Semuanya menjadi mudah dan tak terlalu sakit jika hanya dengan memikirkannya

17 Februari 2018

Rambutnya kini hampir menelannya, Tinggi dan tak pendek lagi. Cantik..Selalu

Seseorang menggenggam tangannya dan sudah kusadari akutlah terlambat. Harusnya aku tak mengingkari janjiku..Tak akan sakit dan pergi, mungkin ia tak akan temukan orang lain yang bukan seorang pembohong

15 Maret 2019

Keduanya bertunangan, Kedua belah pihak bersirak Ria. Aku memeluknya bahagia, Tawaku berkedok rasa sedih dan kecewa.

" Dia akan lebih baik bersamanya, Eiba butuh seseorang untuk ada disampingnya untuk waktu yang lama. Seseorang yg tidak akan meninggalkannya dalam gelap sendirian, membuatnya sedih apalagi menanggis. Mundur Elliot, Jangan menjadi penghalang Eiba untuk bahagia. Menjauhlah jika kau benci air matanya "

22 Desember 2020

Janji suci yang kuharapkan bisa ku dengar bersamanya kini benar" musnah. Aku kalah dalam memilikinya namun aku menang untuk memperjuangkannya

" Kau suka padanya kan! Bagimu aku? Pelarian darinya... Aku disini mencintaimu tidakkah itu cukup? Selalu aku yg mengejarmu dan kau bahkan tak menatapku.Tatapan itu hanya untuk Eiba.."

" Putus jika kau mau..Aku tidak peduli. kau tidak berguna lagi bagiku, Kita hanya berpura" jadi jgn meminta lebih dan melewati batas "

Tak ada yang sepertinya, Tak akan pernah ada yg bisa sepertinya. Dia adalah satu"nya bagaimanapun kerasnya aku mencoba...

" Dia masih disini..didalam sini "

END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Midnight SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang