Untuk alasan apapun aku benar benar membenci diriku sendiri ketika tidak mampu mendekatimu.
Aku mohon jangan pergi. jangan tinggalkan aku sendiri. berbaliklah dan lihat aku. tolong jangan pergi.
Di bawah langit biru yang membentang dengan segala keindahannya dua orang namja terlihat berjalan pelan memasukki area gerbang menuju gedung utama yang sudah berada di depan mata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka adalah hwang hyunjin dan lee minho. dua dari delapan namja yang merupakan most wanted di sekolah. selain terkenal akan visualnya yang luar biasa mereka juga terkenal cerdas dan sangat royal. hal itulah yang membuat mereka begitu di idolakan banyak orang.
"Hei, jangan menghalangi jalan!"
Suara itu membuat mereka menoleh ke arah seorang yeoja yang baru saja berjalan di tengah tengah mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesaat kedua namja itu terdiam sebelum akhirnya tertawa akibat tingkah yeoja yang juga merupakan sahabat masa kecil mereka. kim hyunri.
"Kau ini" minho terlihat mengacak gemas surai hitam hyunri. membuat yeoja cantik itu tertawa lepas.
Hyunjin sendiri hanya diam. senyumannya sedikit demi sedikit pudar. hatinya juga terasa sakit entah karna apa. yang jelas dia selalu merasakannya saat berada di antara mereka berdua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menghembuskan nafasnya pelan hyunjin memutuskan untuk memandang lurus ke depan. berniat meredakan rasa sakit yang terus terusan mendekap hatinya.
"Baiklah aku pergi dulu, jangan rindu!" minho kembali mengacak gemas rambut hyunri sebelum akhirnya pergi menuju kelasnya yang berada di lantai dua. hyunri sendiri terlihat mendengus. rambutnya jadi berantakkan.
Hyunjin yang melihat itu ikut mengulurkan tangannya. membantu merapikan rambut yeoja itu.
"Hyunjin, menurutmu kapan kita akan memulai rekaman?" tanya hyunri saat rambutnya sudah terlihat rapi.
"Entahlah" setelah mengatakan itu hyunjin langsung masuk ke dalam kelas meninggalkan hyunri yang terlihat menghela nafasnya pelan. hyunjin itu memang irit sekali ketika berbicara.
Kini setelah meletakkannya tasnya di atas meja. hyunri memutuskan untuk membaca novel yang kemarin belum sempat ia baca. hyunjin sendiri terlihat menyibukkan diri dengan kamera yang ia bawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lama mereka membiarkan keheningan itu singgah. hingga akhirnya hyunjin memutuskan untuk bicara.
"Apa kau merasa senang saat mendapat peran itu" hyunri mendongkak. menatap hyunjin yang ternyata ikut menatap ke arahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Memangnya kenapa?"
Hyunjin menggedikkan bahunya acuh "Hanya bertanya" ucapnya yang di balas anggukkan pelan oleh hyunri.
"Jadi--"
"Ya, aku cukup senang kau sendiri"
"Kau lupa atau pura pura lupa" hyunjin kembali mengalihkan pandangannya. moodnya mendadak hancur.
"Hyunjin-ah menjadi kameramen bukanlah hal buruk. lagi pula kau suka dengan hal hal seperti itukan"
Hyunri berusaha mengucapkannya dengan selembut mungkin. mencoba agar hyunjin tidak salah paham. tapi nyatanya itu hanya sia sia.
Saat ini hyunjin terlihat tersenyum tipis. sangat tipis hingga hyunri sendiri tidak tau jika hyunjin baru saja tersenyum.
"Kau benar. lagi pula aku memang selalu menjadi seseorang yang hanya melihat moment orang lain-- tanpa tau bagaimana rasanya" sesaat setelah kata kata itu terucap hyunjin bangkit dan berjalan meninggalkan hyunri yang masih terdiam di tempat.
