01. awal

18 3 3
                                    

"Leon! Darimana saja kamu?!" Tanya lelaki yang sudah menginjak usia 48 itu. Leon tidak menjawab, dia terus berjalan dengan wajah lebam-lebam.

"Kamu tawuran dengan siapa lagi?" Leon hanya diam dengan menaiki tangga.

"KAMU HARUSNYA TAU LEON! AYAH PEMILIK YAYASAN SEKALIGUS KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH KAMU!" Bentak Bisma kehabisan kesabaran.

Leon terhenti di tengah tangga dan memutar kepalanya menatap wajah ayahnya, "sama SMA sakti yah" jawabnya menunjukkan deretan giginya.

"Kalo ayah mau marahin Leon, nanti aja deh yah. Capek" lanjut Leon.

Mendengar jawaban Leon membuat bisma menatap bingung anaknya, untuk apa dia tawuran dengan SMA yang berada tidak jauh dari sekolahnya. Leon memang sering bertengkar, tawuran, bahkan berkelahi dengan preman-preman. Tapi dia sangat jarang berkelahi dengan sesama SMA.

"Nanti dulu" sergah Bisma, membuat Leon menoleh kembali dan menaikkan sebelah alisnya sebagai tanda pertanyaannya.

"Kenapa kamu tawuran sama SMA-" belum sempat Bisma menyelesaikan kalimatnya, Leon langsung menjawabnya.

"Mereka mau ganggu anak Paragon yang Deket sama velxion" kedua kalinya Bisma bingung dengan kalimat Leon yang menggantung.

Mengapa mereka ingin mengganggu? Apa hubungannya velxion dengan sakti? Memang Bisma sudah tau jika Leon ikut geng semacam itu, dia sudah melarang Leon tapi tetap saja Leon kukuh dengan pilihannya.

Baru saja Bisma ingin bertanya lagi, Leon sudah masuk ke kamar untuk mengobati lukanya lalu keluar kamar dengan buru-buru.

"Ayah, kalo bunda nyari bilang kalo Leon pergi dulu" teriaknya dan menghilang dari ambang pintu membuat Bisma mendengus.

Sejak daritadi grupnya sangat ramai, padahal jam sudah menunjuk pukul 01.45 Vano dan Bastian ingin tim inti velxion hadir secepatnya di markas mereka. Dan disinilah mereka sekarang, membahas penyerangan balik untuk Montrex.

"Gue bingung parrrahh sama Montrex, buat apa coba mereka nyerang kita tiba-tiba" Ronald angkat bicara melihat teman-temannya satu persatu.

"Gue denger-denger dari angkatan 3 kita nih, kata mereka Montrex pengen ngancurin velxion." Ujar Aldi

"Itu sih udah jelas. Mereka tiba-tiba nyerang kita, tapi yang ga jelasnya itu,  buat apa coba mereka pengen hancurin velxion?" Ucap Bastian bertanya kepada temannya

Keadaan hening seketika saat Bastian bertanya, dan Leon memecah keheningan itu dengan pertanyaan yang membuat mereka terkejut.

"Gimana kalo kita serang balik?"

"Boss panneta ini tidak bisa sabar sepertinya" ucap Vano dengan anggukan setuju dari kedua temannya.

"Lo mau serang balik mereka le? Yang ada mereka tambah ngincer anak Paragon bodoh!" Bastian dan Ronald yang tidak setuju ikut mengangguk dengan kalimat yang Aldi ucap.

"Gue setuju Ama Lo bro" Alvin berpendapat dari sudut ruang, sedaritadi dia sibuk menyiapkan minuman dan cemilan, dan sekarang  tiba-tiba muncul.

"Kalian serius nih gada yang setuju?" Tanya Alvin melirik satu persatu temannya.

Mereka dengan kompak menggeleng "gak bisa gitu Vin, mereka itu licik" ujar Aldi dengan sebidang informasinya. Jika velxion membutuhkan informan, sudah pasti orangnya adalah Aldi, informasi yang dia berikan selalu benar.

"Lo tau darimana Al?" Tanya Bastian

"Tau dari angkatan 3 kita"

"Mereka tau darimana?" Tanya Ronald

LeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang