Pukul sudah menunjuk angka 6.50 tapi Leon masih terlelap dalam mimpinya. Untung bundanya segera keatas dan membangunkan Leon yang seperti kebo itu.
"Leon! Masyaallah. Kamu ini ga sekolah apa?!" Laras membangunkan Leon dengan sedikit bentakan.
Dia terus menggoyang-goyangkan badan putranya agar segera bangun, dan untungnya cara itu berhasil.
"Kenapa Bun?" Tanya Leon setengah sadar.
"Kenapa, kenapa, bangun! Udah telat kamu!" Teriak Laras dan meninggalkan Leon yang seketika sadar dan langsung pergi ke kamar mandi.
Leon memeriksa jam tangan di atas mejanya setelah memakai seragamnya dengan tiga kancing diatas terbuka menunjukkan baju hitamnya. Dan menyambar tas juga jaketnya.
"Bang Leon!" Teriak langit dari ujung pintu.
"Tunggu dong!" Lanjutnya
"Makan dulu Leon" cegah Laras yang sudah berdiri di hadapannya.
"Gabisa bun! Telat banget nih. Lupa ngerjain pr" yang dikatakan Leon memang benar karena kemarin malam dia langsung tertidur setelah pulang.
"Iya Bun, aku juga telat gara-gara bang Leon nih semalem-" langit tidak melanjutkan bicaranya karena Leon menatap tajam ke arahnya.
"Semalem kenapa?" Tanya Laras melihat satu persatu putranya.
"Kita telat Bun. Berangkat ya!" Ujar Leon dan menarik tangan langit.
"Kenapa coba mereka? Tumben akur" gumam Laras dengan tawa kecil.
Saat sudah sampai di sekolah, langit langsung berlari masuk ke kelasnya karena bel sudah berbunyi. Untung sekali kedua adik kakak itu tepat waktu jika tidak, mungkin sekarang mereka sudah berdiri di lapangan menghadap tiang bendera.
Leon tidak langsung masuk ke dalam kelasnya, dia pergi ke rooftop untuk menemui temannya. Memang sudah keseharian mereka berada di rooftop walau sudah bel masuk.
Leon baru membuka pintu rooftop tapi sudah disambut oleh inti velxion."Boss pannetaa sayangkuuu datangg"
Ujar Alvin dengan tangan direntangkan."Homo Lo vin" celetuk Bastian dan ditertawai semua inti velxion
"Le, lo tau ga?" Tanya Aldi menggantung kalimatnya.
"Tau apaan?" Ronald bertanya balik pada Aldi.
"Ish. Gue kan nanya sama Leon!" Decaknya lalu melanjutkannya lagi.
"Lo tau kaga si le?" Leon hanya mengangkat sebelah alisnya untuk menjawab pertanyaan Aldi.
"Masa Lo gatau le?" Pertanyaan Aldi membuat kelima orang itu menjitak kepalanya.
"Serius dulu kenapa?"
"Emang apaan si al?"
"Itu anak yang dibawah" ujar Aldi menunjuk arah anak yang sedang menghormat bendera.
"Trus apa urusannya sama gue?" Tanya Leon
"Bodoh! Emang Lo tadi ga liat? Pas Lo mau naik ke sini, itu anak ngedumel mulu kayak lagi nyumpahin Lo" Leon mengedikkan bahunya tidak peduli.
"Ehh le!" Vano berteriak melihat anak perempuan itu sudah keluar banyak keringat.
"Apaan sih Lo?" Tanya Alvin
KAMU SEDANG MEMBACA
Leon
Teen Fiction[𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮] Seorang lelaki yang dipertemukan dengan sosok perempuan yang membuat dirinya merasa spesial, namun hal itu justru membuatnya bingung dengan perasaannya. Saat keduanya telah jatuh cinta, apakah mereka akan...