Di Bawah Rintihan Sang Hujan

29 7 30
                                    

-Best Part-

🍁Happy reading!🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁Happy reading!🍁

Malam ini bintang tampak berkelip terang, selaras dengan bulan yang bersinar terang karena pantulan sang mentari malam.

Krystal tampak terduduk lesu di pinggir tempat tidurnya, matanya berair menatap pantulan dirinya di layar cermin. Tampak seorang perempuan dengan rambut berantakan, kulit putih pucat dan beberapa luka lebam di bagian tangan hasil dari beberapa pukulan Ayahnya.

Hingga ia kembali menangis, menangisi kesengsaraan hidupnya beberapa tahun terakhir ini. Dan masih berfikir apa alasan ia disiksa oleh sang ayah.

'Hey, I missed you too and just so you know I still love you'

Tampak ponselnya berbunyi menampilkan nama seorang perempuan yang beberapa tahun terakhir menjadi sandarannya dan pengganti sosok ibu di hidupnya, segera tangannya menggeser panggilan telepon agar segera tersambung dengan si penelpon.

'Assalamualaikum, halo Krystal sayang?' tampak nada cemas di ujung sana, ini sudah biasa bagi Evelyn, sang tante. Setiap kali ia menelepon Krystal bayangan tentang Krystal dipukuli oleh kakaknya atau ayah Krystal selalu saja ada dalam benaknya.

" Waaalaikumsalam, I'm okay aunt, i just need some rest in my life. I feel useless hiks," sungguh Krystal tak tahan rasanya, ia seperti kesalahan dalam perceraian Ayah dan Mamanya padahal ia tak tahu apa-apa.

'Hey, kamu kuat Tal. Tante selalu bilang kan ke kamu, ayah kamu sayang ke kamu. Cuma ayah kamu sedang salah memilih jalan aja hingga ia menyakiti kamu. Someday dia bakal sadar kalau perbuatannya salah dan dia bakal kembali jadi sosok ayah yang kamu kenal sayang,' Evelyn mencoba menguatkan, batinnya teriris mendengar tangisan keponakan kesayangannya itu.

"Just dream haha,"

'Nope, itu akan terjadi Tal. Percaya sama Tante. Kamu bakal bahagia lagi, ini cobaan buat kamu. Kamu kuat!' mencoba mengungatkan, hanya itu yang Evelyn bisa.

"I hope so, aunt. Tentang tawaran aunty buat pindah bareng aunty aku terima aunt, dua hari lagi aku bakal pergi dari rumah ini." sebelumnya, dua hari lalu Evelyn menawari Krystal untuk pindah ke apartemennya agar sedikit terbebas dari siksaan sang ayah.

'Okay, Tante bakal bilang ke ayah kamu nanti malam, kalau kamu bakal tinggal sama Tante. Sekarang mandi lalu tidur, kamu butuh istirahat sayang,'

"Iya aunt, night aunt. Krystal tidur dulu," Krystal menutup telfon lalu perlahan bangkit dari duduknya. Berjalan menuju wastafel lalu mengalirkan air untuknya cuci muka, menatap pantulan dirinya di cermin lalu berusaha tersenyum layaknya tak terjadi apa-apa.

"I'm okay, Krystal kuat!" katanya mengungatkan mentalnya yang bahkan telah hancur tak berbentuk.

🌛🌛🌛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best Part Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang