Part 1

21 3 2
                                    

Pagi ini di ruangan putih dengan plang kepsek di depan nya, seorang pemuda lengkap dengan seragam putih abu-abu nya tengah menunggu keputusan yang ya hampir 3 bulan ini dia tunggu.

"Kamu yakin acara ini gak akan menimbulkan keributan ?" tanya sang kepsek.

Pemuda itu mengangguk yakin, "Saya yakin pak, sangat yakin saya jamin sekolah kita gak akan dapat masalah karna ini!" jelas sang pemuda dengan ambisi dan tekad yang amat kuat di tangan nya.

Karena keyakinan nya akhirnya sang kepsek menandatangani tiap lembar dari dokumen itu.

Cklekkk...
Pemuda yang di ketahui namanya Abian Kenan Raefal itu keluar dari ruangan kepsek dengan senyum mengembang di bibirnya. Bagaimana tidak selama setahun menjabat sebagai kapten tim basket di sekolahnya, akhirnya mimpinya untuk mendamaikan dua sekolah sudah ada di depan mata.

Ia terus melangkah menyusuri tiap lorong, menuju kelasnya untuk menyimpan dokumen ini baik-baik sebelum memberitahu semua anggota tim nya.

Namun saat tegah berjalan menuju kelas tiba-tiba, brukkk... Seorang menabrak bian mukanya langsung memerah, bukan karna sakit tapi karna dokumen keramat itu sudah penuh dengan tinta hitam.

"Shit!" kesal nya. Di tatap lah yang menabrak nya seorang gadis rupanya, si gadis pun kaget.

"Mata lu buat pajangan hah? Sampai jalan gak pake mata!" seru Bian marah, karna geram si gadis hanya diam saja, Bian mengangkat tangan hendak memukul sang gadis.

"Ma.. maaf." cicit si gadis pelan, sangat pelan tapi mampu menghentikan laju tangan bian.

Bian tidak pernah kasar sama cewek, sebenarnya dia juga tidak akan benar-benar memukul sang gadis, tapi kata maaf yang sangat pelan itu menimbulkan sesuatu yang aneh pada bian.

"Arghh...sial!" umpat Bian sebelum pergi.

Si gadis hanya mematung, ya gadis itu bernama Sasha Lilia Fere, ia seorang bagian dari pengurus mading sekolahnya jujur Acha benar-benar tidak mengenal cowok itu mereka satu sekolah tapi Acha tak tahu siapa dia, terlebih tadi sempat ia baca sekilas judul dokumen itu mengarah pada tim basket sekolahnya.

"Bang bian emang begitu." Ucap suara seorang gadis membuyarkan lamunan Sasha.

"Bian ?" Bungung nya.

"Iya, orang yang baru aja lo tabrak ka, dia abang gua namanya Abian Kenan Raefal, emng lu gak tau ?" Ucap gadis itu dengan mata membulat.

Acha hanya menggelengkan kepala tanda ia tak mengenal sesosok Bian.

"Oke bakal gua jelasin tapi sebelum nya kenalin, gua Naura Lovata XI mipa 3 ." Ucap Naura dengan tangan di ulurkan.

"Sasha Lilia Fere XII Mipa 2." Ucap Acha menjabat tangan Naura.

"Oke gak enak kalo cerita disini kita ke kantin aja, mumpung hari ini ada free 2 jam." Ajak Naura menarik tangan Acha menuju kantin.

Acha hanya diam di ajak Naura, karna jujur menatap muka dingin laki-laki bernama Bian tadi membuatnya penasaran, siapa itu Bian kenapa auranya sangat menyeramkan. Berbeda dengan gadis satu ini adik dari Bian dia mempunyai aura yang bersahabat berbeda dengan abangnya.

-------------

Sedikit dlu biar gereget wkwkwkwk :v
Tq yang udah mampir silahkan tambahkan perpus kalo kepo, jangan lupa bintang dan komen nya yo 👉👍

A Feeling For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang