Moon Ji Hye akhirnya terbangun dengan penuh rasa terpaksa, tubuhnya yang baru terbaring selama tiga jam serta matanya yang terpejam dalam nyenyak selama dua jam terpaksa harus kembali terjaga akibat suara-suara mistis yang terus saja mengganggu tidur nyenyak sang gadis.
Dengan buncah rasa jengkel, Ji Hye akhirnya mengangkat tubuhnya dari pembaringan dengan enggan. Matanya sesekali mengerjap untuk membiasakan diri dengan cahaya dari matahari pukul tujuh pagi. Napasnya berat sembari mata bulatnya mengedar keseluruh penjuru flat nya-mencari seseorang yang menjadi sumber suara pengganggu tidur Ji Hye.
"Yaa, dimana kau? Keluar kau!" ucapnya dengan suara penuh amarah yang coba ia redam, "cepat keluar dan katakan alasanmu mengganggu tidurku!!!"
Namun sosok yang dicari Ji Hye tak kunjung muncul, membuat gadis itu akhirnya menyingkirkan selimut yang masih menutupi kaki, kemudian beranjak menginjakan kakinya pada lantai kayu kamarnya.
Ia mulai mencari sosok pengganggu itu dibeberapa sudut kamar. Dimulai dari kolong tempat tidurnya, kamar mandi, sela-sela nakas buku-dan yang terakhir adalah didalam lemari pakain.
Namun ternyata sosok yang ia cari tak kunjung ditemukan, sampai saat wajahnya terangkat dan melihat kearah langit-langit kamar-dan akhirnya Ji Hye menemukan sosok menyebalkan yang telah mengganggu tidur singkatnya.
"Ternyata kau lagi." Ucapnya seraya mendudukan diri disisi tempat tidur. Ji Hye kembali mendongak menatap sosok yang tengah menemplok di sudut plafon kamarnya, "kan sudah kubilang, aku tidak mau membantumu." Ujar Ji Hye diakhiri desah napas panjang, "misimu melelahkan, ahjjusi."
Sosok yang disebut Ji Hye dengan sebutan ahjjusi itu perlahan turun dari atas plafon. Berdiri-tidak, lebih tepatnya melayang dihadapan Ji Hye sambil menyandarkan tubuhnya pada lemari pakaian, "kalau begitu aku tidak akan pernah bisa pulang ketempat asalku." Katanya berbicara sambil bersidekap tangan, "kau tahu kan hanya itu satu-satunya cara agar aku bisa kembali ke alamku."
"Tapi di dunia ini-tidak, maksudku ada banyak orang di Korea yang juga bisa melihat hantu sepertiku, mereka pasti bisa membantumu!!!" jawab Ji Hye memberi argumen.
"Yaa, kau pikir aku akan repot-repot membujukmu jika semudah itu menemukan orang yang bisa membantuku, alam baka itu punya aturan tahu!?" ucap sosok ahjjusi itu seraya membuang muka dengan kesal.
Ji Hye PoV
Aku kembali menghela napas. Menatap sosok dihadapanku dengan perasaan kesal bercampur iba.
Aku terdiam sejenak, kembali memikirkan permintaan nya dua hari lalu tentang bantuan yang ia butuhkan agar ia bisa kembali ke alamnya.
Ah, sudahkah aku beri tahu jika sosok dihadapanku itu bukan seorang manusia? Kalau belum mari kuperkenalkan siapa pria yang kupanggila dengan sebutan ahjjusi itu.
Ya, dia adalah seorang hantu pria yang tiba-tiba saja muncul dirumahku dua hari lalu. Hantu pria itu memintaku untuk menyelesaikan tugas terakhirnya di dunia ini agar dapat segera kembali ke dunianya. Hanya saja tugas yang harus ia selesaikan terlalu merepotkan untuk ku bantu.
Ia harus mengembalikan ingatan seorang gadis yang merupakan kekasihnya selama ia hidup. Kekasihnya kehilangan ingatan tentang dirinyi hingga membuat wanita itu hidup dalam penderitaan ditengah hilangnya ingatan tentang si hantu pria.
Kekasihnya itu hidup dalam penyesalan akan kehilangan si hantu pria, namun ia tidak dapat mengetahui bahkan mengingat siapa dan hal apa yang membuatnya begitu menderita, itu semua tidak lain karena hati si wanita yang belum dapat merelakan kepergian si hantu pria. Dan oleh karena itu si hantu pria harus mengembalikan ingatan kekasihnya agar ia bisa kembali mengingat dirinya juga melepaskan serta mengikhlaskan kepergian si hantu pria.
Namun tidak hanya perkara mengembalikan ingatan nya, ada protokol-protokol yang telah ditentukan oleh alam baka untuk menyelesaikan misinya; si hantu tidak diperkenankan secara sengaja dan terang-terangan mencoba mengembalikan ingatan kekasihnya. Si hantu hanya dapat mengembalikan ingatan kekasihnya dengan perlahan, mengembalikan nya dengan cara tak langsung dan tak boleh kentara, karena jika dilakukan dengan cara seperti itu ingatan kekasihnya bisa-bisa tidak akan kembali dan malah akan memberikan luka hati yang lebih besar pada kekasihnya. Itu sebabnya hantu pria ini datang menemuiku dan meminta bantuanku.
Sebenarnya bukan hal sulit untuk membantu arwah-arwah semacam mereka untuk menyelesaikan tugas akhir di dunia, karena hal ini sendiri memang bukan pertama kali kulakukan-membantu para hantu menyelesaikan tugas akhir dunianya memang sudah kerap kulakukan sejak satu tahun yang lalu-sejak untuk pertamakali nya aku bisa melihat kehadiran makhluk-makhluk tak kasap mata itu dengan mata kepalaku sendiri.
Lebih dari satu tahun yang lalu aku mengalami kecelakaan hingga membuatku mengalami koma selama lebih dari dua bulan. Kemudian berkat keajaiban Tuhan, aku kembali disadarkan dan dapat kembali menjalani kehidupan.
