"Untuk sekarang mungkin kita tidak bertemu. Tapi aku yakin kita akan dipertemukan nanti, bukan bertemu karena ketidaksengajaan."
- Wolla Elvarette
•happy reading•
Seorang laki-laki paruh baya buru-buru membuka pintu mobil sedan panjang mewah berwarna hitam metalic mengkilat untuk seorang wanita yang berjalan dengan anggun.
Kita bisa tahu kalau mobil ini setiap hari pasti dicuci bersih. Dilihat tidak ada satu pun kotoran yang menempel.
"Thank you, sir," kata wanita itu lalu dia memasuki mobil dengan kaca pembatas antara tempat duduk sopir dan penumpang.
"Y-yes." Sang sopir cuma bisa menjawab dengan gugup—antara takut dan gugup karena wanita tersebut menggunakan bahasa inggris.
Sopir itu menyusulnya memasuki mobil, lalu dia membuka kaca pembatas dan bertanya, "Nyonya, kita akan kemana?"
Si nyonya yang awalnya menghadap jendela kemudian perlahan menoleh ke sopirnya dan menurunkan sedikit kaca mata hitamnya yang terlihat kebesaran di wajahnya yang kecil.
"Seperti biasa. Tapi sekarang kita akan pergi ke tempat yang tidak biasa."
Pak sopir cuma bisa menganga tidak mengerti. Mau bertanya lagi tapi takut. Nyonya-nya ini sedikit galak seperti kucing garong.
Wanita itu menghela napas panjang. "Maksud ku kita ke restoran di kota sebelah. Katanya ada yang nggak biasa dari restoran itu."
Pak sopir yang langsung mengerti restoran mana yang dimaksud langsung melesat membawa Chrysler 300 Limousine keluar dari halaman rumah yang luasnya mengalahkan luas taman bermain dan besar rumahnya hampir seperti white house di Amerika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Age Matters
General FictionJeka Chenoa Ardani. Laki-laki berumur 22 tahun yang terpaksa harus terikat dengan Wolla Elvarette, pengusaha sukses dan juga seorang perempuan yang mandiri. Wolla harus menarik Jeka ke dalam masalahnya, karena menurutnya hanya Jeka yang mampu memba...