makan malam yang indah

682 49 8
                                    

Happy reading^°^

...
..
.

Apartemen keluarga lee

"Huh, jeno kenapa tidak mengangkat telpon ku!" Jaemin mendesis pelan, sambil ngengotak atik handphone miliknya itu, terus mencari kontak bernama 'lee jeno mesum' di benda berbentuk persegi itu.

"Ck. Huh memang dia itu karyawan sampai bisa bisanya lembur begini!"

"Sepertinya aku yang harus menjemputnya!. Huh, iya BETUL!"

.
.
.

Restoran ayam panggang

"Oh iya kita belum berkenalan" jeno yang pertama memecah keheningan.

"Heum?" Sepertinya renjun tidak begitu memerhartikan karna dari tadi ia sedang melamun.

"Perkenalkan diri mu untuk ku"

"O-owh, baiklah," renjun segera berdiri dan memperkenalkan diri.

"Perkenalkan, Saya HUANG RENJUN AGRRETA. bapak bisa memanggil saya bawahan HUANG" selesai dengan itu renjun lekas kembali mendudukan diri di kursi.

Jeno? Tentu dia hanya memerhatikan tubuh mungil itu berbicara, dan pada akhirnya setelah renjun selesai dia langsung memberikan buku menu pada gadis itu.

"Ahh, terimakasih" ucap renjun seraya menundukan diri.

"Iya, tapi bisa kah kita tak berbicara terlalu formal?" Jeno ngengendus. "Maksudku bisakah kita hanya menggunakan 'aku ,kamu' ?"

Renjun membulatkan matanya, bagai mana bisa? dia hanya bawahan, sedangkan yang ada di hadapanya ini adalah CEO perusahaanya, dan dia ingin menggunakan bahasa non formal saja??

"B-baiklah kalau begitu, pak"

"Oke, kau cepat memesan makanan"

"B-baik"

Diam diam jeno memerhatikan si gadis bermarga huang itu, tak melewatkan satu inci pun. Mata, telinga, hidung, bibir, sampai helaian rambut gadis itu. Setelah nya ia tersadar saat renjun memergokinya.

"Pak?.."

"Iya??"

"Kenapa bapak memerhatikan ku seperti itu?" Renjun curiga

"T- Tidak ada, iya"

"Oh, baiklah"

'Huh, hampir saja.'

.
.
.

"Di mana??, Di mana direktur lee?, Mengapa dia belum sampai di apartemen?" Ucap jaemin yang sedang berbicara dengan penjaga gedung.

"Malam nyoya, tadi saya lihat tuan ceo sudah pergi dengan-eh tunggu siapa ya? Tapi Saya rasa dia sekertarisnya nyoya" ucap penjaga gedung tersebut agak ragu.

"O-owh, mungkin dia sedang metting malam kali ya" monolog jaemin,

setelah itu dia langsung meninggalkan gedung itu, dan kembali ke apartemennya.

.
.
.

"Mau ku antarkan pulang?" Tanya jeno

"Tidak usah,pak. Nanti saya ngerepotin lagi"

"Engga, ini udah malem, nanti kalo jalan sendirian bisa bahaya" ucap jeno, " sudah sama aku aja ya"

"Emmm, ya-ya udah kalo gitu, bener pak ga ngerepotin?" Tanya renjun sekali lagi.

"Engga kok"

Dan berakhir renjun di antarkan atasanya sendiri pulang. Sangat tidak bisa di percaya, dulu dia sangat bermimpi untuk bisa menjalin dengan orang yang sedang di sampingnya ini, tapi fakta kalau dia hannya pekerja biasa sangat menusuknya apalagi saat tau kalau atasanya sekaligus boss nya ini sudah di jodohkan oleh kedua orang tuanya.
Hatinya remuk, seremuk remuknya.

Keinginan untuk menikah dengan sang CEO itu hanyalah MIMPi baginya, dan sudah 1 tahun ini dia membungkus hatinya rapat rapat, agar tidak ada satu orang pun yang mengetahui kalau dia dulu sangat menyukai BOSS nya sendiri.

Tapi,tapi bagai mana? Dia sudah memiliki istri! Renjun tidak akan pernah mau menjadi orang ketiga di atara mereka!

.
.
.

"Baik, nona huang! Kita sudah sampai"

Renjun membuka matanya perlahan, dan...

Deg

Deg

Deg

Itu bukan suara jantung renjun, melainkn jantung jeno yang entah mengapa tiba tiba berdetak tak karuan.

Jeno benar benar kacau sekarang! Dia! Renjun benar benar menggoda!

Mata nya yang sayu, rambunya yang entah sejak kapan sudah berantakan, serta posisi mereka sekarang. Posisi mereka sangat dekat, bahkan renjun bisa merasakan hembusan nafas mereka berdua.

"E-eum, p-pak!"

"Renjun?..."

"I-iya?"

"Boleh aku minta sesuatu?"

"M-maksud, bapak?"


Cup~


Renjun memelototkan matanya.

Satu kecupan mendarat di bibir pink renjun.

Perlahan kecupan itu menjadi liar, bukan hanya kecupan saja melinkan sebuah lumatan kecil, dan terus sampai sang lawan mengerang keenakan.

"Eunggg~~hmppp"

"Ehhh, renjwun...hmm bibwr kamu manis banget hmmmm"

Hingga ciuman itu berakhir saat renjun menepuk punggung jeno untuk mengambil oksigen,

Renjun?dia hanya pasrah karna dia juga tidak boleh munafik kalau dia tidak menikmatinya.

entah dorongan dari mana hingga tiba tiba saja jeno mendorong gadis itu kearah kursi belakang dan melanjutkan aksi bejatnya itu...










'maaf kan aku jaemin...' ucap jeno dalam hati











TBC

Hemmmmm ga ada ahlak si jeno🌚🙂

Jangan hujat renjun ya gaiss
Dia hanya korban di sini.

Yaudah jangan lupa komen sebanyak²nya gaiseuu
💚💚

Bayyyyy

istri ke dua || norenmin [GS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang