Dulu aku menjunjung tinggi apa itu pertemanan. Tempat berbagi keluh-kesah. Tempat kita pulang setelah banyak beban dan cobaan yang kita lalui. Namun, aku salah menjunjung tinggi pertemanan itu. Aku yang tulus membantu dan selalu ada disamping mereka ternyata tidak peduli. Aku yang selalu mengutamakan teman dari keluarga. Aku yang membuang waktu untuk mengerti perasaan mereka. Sebaliknya mereka yang mengacuhkan dan datang disaat mereka membutuhkan penopang hidup. Aku tau namanya fake friend. Tapi, aku gak percaya kata-kata itu. Aku yang mencoba membuka diri dan menjadi diriku sendiri dihadapan mereka. Aku dengan rasa iba dan sayang selalu ada disamping mereka. Dan sebaliknya mereka membalas dengan cara membuatku jatuh dan merasa rendah serendah-rendahnya. Aku yang mulai merasakan sakit mencoba menjauh dan memilih dalam berteman dekat. Semuanya teman. Tapi, lihatlah bagaimana watak dan tujuan mereka untuk berteman dengan kamu. Tidak ada namanya sahabat semuanya sama saja saling menyakiti. Hihi aku tau fake friend emangnya nyata. Kuadrat manusia dan sifat mereka aneh-aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluh Kesah
RandomHalo para readers! Aku hanya ciptaan Tuhan yang bisa khilaf. Tak banyak kata yang bisa aku utarakan lewat lisan. Mungkin hanya lewat tulisan aku bisa mengringankan sesak di hati yang kian lama menumpuk seperti gunung Everest. Kegundahan hati, mood b...