00;01 ﹄Peruranus﹃

163 76 35
                                    

"Auh.. kenapa cuaca hari ini panas sekali?" Gadis itu menarik-narik ujung bajunya untuk mengurangi peluh yang membuatnya tak nyaman.

Gadis yang sedang tertelungkup di tempat tidur itu terus bergerak tidak nyaman.

Setelah pulang dari cafe tadi ia langsung ambruk di tempat tidur. Ah, pelanggan hari ini memang cukup banyak dari biasanya. Sehingga membuat nya lelah. Bahkan, ia belum sempat mengganti pakaiannya terlebih dulu.

Beranjak dari tempat tidur, gadis itu berjalan keluar kamar menuju dapur. Ia sangat membutuhkan sesuatu yang menyegarkan. Membuka kulkas lalu mengambil minuman kaleng dingin kesukaannya untuk ia teguk hingga tandas.

"Sepertinya aku harus belanja lagi." Ia mendesah pelan ketika mendapati isi dalam kulkasnya hanya tersisa dua minuman kaleng dingin dan tiga coklat batangan.

Menutup pintu kulkasnya, ia beralih ke meja kabinet, mengambil sehelai roti. Lalu tangannya mengambil wadah selai rasa nanas dan mengoleskannya rata pada permukaan roti dengan pisau kecil.

Lantas memakannya dengan nikmat.

"Uh.. enak." Celine mengambil noda selai yang tertinggal di sudut bibir nya, "Uhm.. sepertinya lebih enak lagi jika aku membuat steak kentang goreng, lalu di masukkan di lipatan roti. Ah, ya. lalu di celupkan pada mayonais. Hm.. lezat sekali." Pikirnya semangat.

Baiklah, itu keinginan Celine. Biarlah. Tapi, bukankah itu unik?

Uh.. sepertinya tidak ya?

Selepas itu, ia beranjak dari sana. Kemudian berjalan menuju kamar mandi. Ia tak mungkin lupa dengan rutinitasnya yang satu ini. Membasuh muka dengan Facial wash.

Keluar dari kamar mandi, ia berjalan menuju kamar, mengambil hoodie pink kesayangannya, ponsel dan uang. Berdiri di depan cermin, melihat penampilannya saat ini.

Ah, ada yang kurang.

Parfum.

Dan tak lupa memakai sepatu sneakers putih, menjadi pelengkap terakhirnya.

"Baiklah, mari kita belanja." ucapnya semangat.

Perlu kalian tahu, gadis itu tinggal sendiri di rumah sederhananya saat ini. Ia merupakan anak tunggal. Kedua orang tuanya sedang dirawat intensif dirumah sakit. Mengalami kecelakaan berat saat tengah bekerja di pabrik membuat kedua orang tuanya harus terbaring lemah di brankar rumah sakit.

Dua bulan yang lalu, ia memutuskan untuk bekerja di cafe.

Mengangkat lengan kirinya sejajar dengan dada, gadis itu melirik jam analog yang terpasang cantik di pergelangan tangannya. Huh.. waktu baru menunjukkan pukul 4 sore.

Tak lupa, ia mengunci pintu rumahnya.

"Hei Celine, kau mau kemana? bukankah kau baru pulang dari cafe ya?" Itu suara tetangga samping rumahnya yang sedang duduk santai di teras rumah sembari menyesap teh hijau.

Celine menoleh pada tetangganya. Pagar putih pendek yang mengelilingi halaman depan rumahnya itu menjadi pembatas.

"Eoh? Ya, aku memang baru pulang satu jam yang lalu. Stok bahan makanan yang ku beli seminggu yang lalu sudah habis. Uhm.. bibi, aku titip rumahku sebentar, aku harus belanja sekarang." Ujar nya.

"Ya ya, rumahmu aman bersamaku. Pergilah."

Celine hanya tersenyum menanggapi tetangganya itu. Kemudian melangkah ringan meninggalkan rumah nya menuju supermarket. Jarak nya lumayan jauh dari rumah jika ditempuh dengan jalan kaki.

Ia lebih suka pergi kemanapun dengan jalan kaki daripada naik kendaraan. Menurutnya lebih nyaman, itu saja.

"Permisi paman.. " Ucapnya ketika ia melewati beberapa orang yang sedang memperbaiki jalan sembari membungkukkan badannya sedikit, tak lupa dengan senyuman keramah - tamahan yang juga ia pancarkan.

Peruranus √【On Going】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang