Syareefa merupakan seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis. Syareefa memiliki orang tua yang begitu baik dan juga sayang terhadap anak-anaknya. Abi Syareefa bernama Habib Yasser Syathibi dan juga memiliki umi yang begitu cantik seperti dirinya yaitu Afifah Hilya Nafisah.
Selain itu Syareefa juga memiliki dua saudara kandung laki-laki yang sangat menyayanginya. Kakaknya yang pertama bernama Alfatih Yasser Syathibi sedangkan kakaknya yang ke dua bernama Afnan Yasser Syathibi. Keduanya merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di Universitas Al-Azhar Kairo. Dan kini keduanya bertugas sebagai seorang dokter di salah satu rumah sakit di Bandung.
Syareefa sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas yang sama dengan kedua kakaknya dulu yaitu, di Al-Azhar Kairo dan dengan jurusan yang sama dengan ke dua kakaknya Kedokteran. Dan kini Syareefa akan melaksanakan wisuda kelulusannya, tentunya Syareefa di dampingi oleh ke dua orang tuanya dan juga kedua kakaknya yang sengaja mengambil cuti untuk menghadiri acara wisuda adik tercinta mereka.
"Alhamdulillah, akhirnya anak Umi dan Abi yang cantik ini sudah resmi mendapatkan gelar dokter. Selamat yah sayangnya Umii", ucap Uminya terhadap Syareefa seraya memeluknya dengan sayang.
"Terimakasih Umi sudah datang hari ini dan terimakasih sudah mendukung Syareefa selama ini" Kata Syareefa dengan memeluk Uminya dengan air mata yang berlinang di pelupuk matanya.
"Aduh adeknya abang yang cantik ini akhirnya lulus juga yah. Selamat yah sayang semoga kelak kamu bisa menjadi seorang dokter yang hebat dan bertanggung jawab. Aamiin" Ucap abangnya yang pertama yaitu Fatih.
"Abang, Sya sekarang sudah lulus dan resmi menyandang gelar dokter. Terimakasih atas dukungan dan do'anya selama ini. Sya sayang bang Fatih", Ucap Syareefa seraya memeluk abangnya sambil menangis di pelukan abangnya.
"Hmmm.... Jadi Sya cuman sayang sama bang Fatih ajah nih, sama abang engga?" Ucap abangnya yang kedua, Afnan. Sambil menampilkan muka yang dibuat-buat menjadi sedih.
Syareefa tersadar akan adanya abangnya, Afnan. Kemudian Sya langsung menghampiri abangnya yang kedua itu dan memeluknya, seraya berkata
"Sya juga sayang bang Afnan"
Ucapnya seraya menangis di pelukan abangnya yang kedua itu.Afnan seraya membalas pelukan adiknya dengan erat dan membalas perkataan Syareefa dengan sedikit menjahili nya.
"Uluh... Adeknya abang yang paling cantik ini jangan nangis dong, nanti cantiknya hilang. Abang juga lebih sayang sama Sya adeknya abang yang paling cantik".
Sontak saja perkataan abangnya yang kedua itu membuat Syareefa sedikit kesal karena, abangnya yang satu ini hobi sekali menjahili nya.Tak terasa acara wisuda pun telah usai. Dan kini saatnya Syareefa dan keluarga kembali ke apartement yang di sewa oleh keluarganya, untuk istirahat sejenak sebelum besok mereka kembali ke Indonesia.
*****
Sesampainya Syareefa dan keluarga di Indonesia, mereka langsung di jemput oleh supir pribadi keluarga mereka untuk menuju rumah orang tua Syareefa.
Keesokan harinya kedua abangnya mulai disibukkan lagi dengan pekerjaannya sebagai seorang dokter. Begitupun dengan Syareefa, dia sekarang sudah mulai bekerja di salah satu rumah sakit di Bandung yang kebetulan rumah sakit dimana kedua abangnya bekerja.
" Permisi mbak, saya mau bertanya. Ruangan Dokter Abrisam di sebelah mana yah? " Tanya Syareefa seraya tersenyum ramah kepada resepsionis.
"Oh iya mbak ruangan Dokter Abrisam ada di pojok sebelah sana mbak". Kata resepsionis tersebut seraya menunjukan arah dimana ruangan Dokter Abrisam.
" Baik mbak, terimakasih. Permisi", ucap Syareefa kepada resepsionis tersebut dengan senyum yang ramah tentunya. Dan dijawab dengan anggukan dan juga senyum yang tak kalah ramahnya.
Kemudian setelah Syareefa menuju ruang yang berada di pojok yang tadi di tunjukan oleh bagian resepsionis. Dengan senyum yang tak pernah luntur di wajahnya yang cantik itu, dia mengetuk pintu tersebut. Tak lama kemudian terdengar sahutan dari dalam ruangan tersebut untuk menyuruhnya masuk. Syareefa pun masuk setelah mendapatkan persetujuan dari orang yang ada di dalam ruangan tersebut yang tak lain adalah Dokter Naqeeb Abrisam Alhusayn. Dia merupakan seorang dokter sekaligus pemilik rumah sakit tersebut.
Setelah Syareefa berada di dalam ruangan Dokter Abrisam, dia mengucapkan salam dan tak lupa juga dengan berkenalan tanpa adanya jabat tangan karena, mereka bukanlah mahram.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh". Ucapan salam Syareefa kepada orang yang di dalamnya seraya tersenyum ramah seraya menundukan pandangannya.
" Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh, mari silahkan masuk Dokter". Jawab orang tersebut seraya mempersilahkan masuk dan duduk kepada Syareefa yang tak lain Dokter Abrisam selaku pemilik rumah sakit.
"Apakah benar anda Dokter Syareefa yang kemarin menyerahkan surat lamaran untuk bekerja sebagai Dokter Spesialis Anak di rumah sakit ini?" Tanya Dokter Abrisam dengan nada yang lembut tetapi tetap tegas dan berwibawa.
"Ya, benar Dokter. Saya Syareefa Habibah Putri, yang mengajukan surat lamaran untuk bekerja di rumah sakit ini sebagai seorang Dokter Spesialis Anak". Ucap Syareefa menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh Dokter Abrisam.
" Baik kalau begitu, saya sudah membacanya dan saya memutuskan kalau mulai hari besok, Anda sudah dapat bertugas sebagai Dokter Spesialis Anak di rumah sakit ini. Saya ucapkan terimakasih karena anda sudah mau bergabung di rumah sakit ini" Ucap Dokter Abrisam seraya menampilkan senyum dan menangkupkan kedua tangannya sebagai ucapan selamat kepada Syareefa.
"Alhamdulillah, baik terimakasih Dokter atas kesempatannya. Saya akan melakukan tugas saya sebaik mungkin. Kalau begitu saya pamit dokter, Assalamu'alaikum." Syareefa mengucapkan terimakasih dan pamit kepada Dokter Abrisam.
Dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya setelah keluar dari ruangan Dokter Abrisam. Karena, ia bahagia dapat bekerja sebagai dokter spesialis anak. Yang mana itu merupakan cita-citanya sejak SMA. Syareefa memang menginginkan dirinya menjadi seorang dokter seperti kedua abangnya. Dan tujuan utama Syareefa menjadi dokter adalah dia ingin membantu orang-orang yang sakit.
*****
Gimana nih temen-temen ceritanya?
Semoga tidak membosankan yah 😊😊
Maaf kalau masih banyak kekurangan, soalnya ini cerita pertama saya 😁😁.
Tapi semoga temen-temen suka yah sama ceritanya.😁😁😁
*jangan lupa untuk kasih Vote dan komennya yah temen-temen. Terimakasih 😊😊🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Spiritual"Aku tidak bisa mengungkapkan bahwa sebenarnya aku memiliki perasaan kagum terhadapmu dan tanpa aku sadari rasa itu semakin tumbuh setiap harinya. Dengan adanya rasa itu aku hanya bisa mengungkapkan perasaanku ini di setiap sujud ku kepadanya." ~ S...