B4 "pertolongan mu"

31 3 0
                                    

Kesal bin benci memang punya teman seperti dia, eh bentar sejak kapan aku mengeklaim dia sebagai temanku, dia begitu menyebalkan argh aku benci dengan sikapnya yang dingin seperti es batu yang bertahun-tahun diam dikulkas membuatku merasa kesal dan tidak nyaman dengannya. Dia begitu aneh seperti bukan titisan manusia utuh.

Saat bel masuk berbunyi kulihat Shofi memasuki kelas dengan nafas terengah-engah, akupun bertanya ada apa dia hanya menjawab kalau dia lelah berlari dari toilet ke kelas aku hanya meng 'oh' kannya saja.

Dan palajaranpun dimulai...

" Dimana cowok aneh itu" batinku

Hingga tiga jam pelajaran telah usai dan bel pulang pun berbunyi semua siswa berhamburan pulang kerumah masing-masing, akupun mengajak Shofi untuk pulang bersama karena rumah kita searah.

Aku -"Fi, pulang yuk! Capek nih"
Shofi -"Eh Yun maaf gua gak bisa pulbar hari ini"
Aku -"lah kenapa? Hayo jangan-jangan"
Shofi -"apaan seh gak usah mikir yang aneh-aneh deh, gua tuh mau ke mall beli novel ada novel baru ni lagi diskon juga kan lumayan hehehe... La apa kamu mau ikut aku sekalian?"
Aku -"emm.. gak gak ah, yaudah kalo gitu aku pulang sendiri aja lu ati ati ya"
Shofi -"oke may best pren in love thanks dah Bey gua duluan ya lu juga ati ati"
Aku -"okeh bey too my best pren"

Kita saling berjabat tangan persahabatan kemudian melambai tangan dan mulai berjalan menjauh kearah yang berbeda.

Pada saat aku berjalan sendiri di tengah jalanan yang sepi aku merasa seperti ada yang mengikutiku tapi aku langsung menghilangkan perasaan itu dan terus berjalan tanpa menengok ke kanan dan ke kiri.

Dan tiba-tiba.......,........

Seketika itu aku menjerit
Aku -"Aaaaa!!!! Lepasss lepasss siapa kamu!!???"
Ada seorang laki-laki berbadan tinggi dan wajahnya ditutupi dengan topeng ala copet, jangan-jangan emang dia copet lagi
"Lepaskan serahkan ini padaku!! Cepat!!!"
Bentaknya dengan suara yg besar dan berat
Aku -"tidak!! Lepas aku tidak punya apa-apa sekarang lepaskan aku!!! Tolong!!!
Teriakku padanya namun dia tidak menghiraukan teriakan ku sedikitpun..

Dan beberapa saat kemudian laki laki tadi seketika jatuh dan aku syok, sontak seluruh tubuhku gemetar dan aku langsung menutupi wajahku dengan tas.
"Lu gak papa?" Tanya seorang pria dengan datar dan aku merasa tidak asing dengan pemilik suara itu, Brian.

Aku -"Brian? em... gua gakpapa makasih udah nolongin gua"
Brian -"iya" jawabnya datar

Diapun berjalan mendahului ku

Aku -"eh tunggu! Kenapa lu tadi pas jam terakhir gak masuk kelas?"
Brian -"gua gak enak badan jadi gua ke UKS gua dah izin ma guru tadi"

Aku hanya ber'oh' saja

Aku -"lu kenapa ada disini?"
Brian -"mau pulang lah"
Aku -"rumah lu dimana?"
Brian -"diujung jalan itu nomer 42" jawabnya datar
Aku -"jadi lu tinggal disitu?"
Brian -"iya, emang kenapa?"
Aku -"em.. gakpapa rumah gua dinomer 40"
Brian -"oh.."

"Cuek bad njir, jadi pengen gua tampoll tuh muka" batinku

Dan tak lama aku sampai dirumah, sebelum aku masuk aku berterimakasih lagi dengannya karena sudah menolongku dia hanya tersenyum dan berjalan lagi.

"Njir manis bad senyumnya" gumanku dan aku langsung masuk kedalam rumah.



Maaf nih update nya lama :(
Tapi Jangan bosen ya bacanya
Pasih panjang kok jalan ceritanya.
See you next part all 💞💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Seorang PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang