Mute

18K 520 54
                                    

Jika belum cukup umur dilarang baca!

I warned you!!

18+

***

Rintihan tertahan terdengar di kamar yang luas. 

Kamar yang gelap menjadi saksi bisu malam yang menyiksa. Beomgyu-sang korban-hanya dapat menendang-nendang udara kosong, sementara kedua tangannya terikat di atas kepalanya.

Tatapan memohon di layangkannya pada sang dominan yang hanya menyeringai dari tempat duduknya. Vibrator yang menancap di anusnya bergetar semakin cepat-yang pasti ditambah kecepatannya-membuat dia mengetatkan lubangnya berharap alat itu lepas dengan sendirinya yang menghasilkan usaha sia-sia.

Dia bangkit dari tempat duduknya sambil tetap mempertahankan seringaiannya, "Seharusnya kau menurutiku Beomgyu, jika kau menuruti ku kau tidak akan berakhir seperti ini," ucapnya tak bersalah.

Semua ini berawal dari cemburu buta Soobin kepada Beomgyu. Hari ini, tepatnya saat di sekolah Yeonjun membantu Beomgyu yang sedang kesulitan. 

Terdengar sepele bukan? 

Tapi tidak bagi Soobin, di matanya terlihat Beomgyu yang tengah menggoda Yeonjun. Sangat tidak masuk akal, tapi itulah yang ada dipikiran Soobin.

Beomgyu adalah anak yang mendapat perhatian lebih dari sekolah karena kecacatannya. Kalian tidak salah baca Beomgyu memang cacat, dia tuli yang menyebabkan dia juga bisu. Sekolah menerimanya karena dia anak yang sangat pintar dan berprestasi. Dia anak peringkat ketiga dari satu angkatan. Tapi kepintarannya tidak menyebabkan dia memiliki teman, karena dia cacat banyak yang membullynya padahal Beomgyu memiliki paras yang tampan menjurus cantik, sehingga parasnya dapat menjebak seorang monster yang berkedok teman sekelasnya.

Beomgyu disuruh seorang guru untuk membawa buku hasil pinjaman kembali ke perpustakaan dan mengusulkan untuk mengajak salah satu temannya. Karena Beomgyu tidak mempunyai teman maka dia berniat untuk membawanya sendiri, sampai Yeonjun teman sekelasnya sekaligus anak peringkat kedua di atas Beomgyu  mencegat untuk membantunya membawa dua puluh lima buku tebal.

Awalnya Beomgyu menolaknya karena dia tahu bahwa Soobin sudah memberikan tatapan tajam dari tempat duduknya, tapi Yeonjun memaksanya sehingga mau tidak mau dia menurutinya, lagi pun apa yang bisa diharapkan dari dia yang bahkan tidak bisa bicara untuk menolak.

Yeonjun memimpin jalan sementara Beomgyu menunduk menghindar bertatapan dengan Soobin yang memperhatikannya secara terang-terangan sejak Yeonjun yang menghampirinya.

Sejak dari perpustakaan Beomgyu terus melamun memikirkan nasibnya sepulang sekolah. Apa yang akan terjadi dengannya setelah ini? Hanya itu yang ada dipikirannya.

Hal itu yang terjadi kepada Beomgyu sekarang, berteriak dengan suara sengaunya yang memekakkan telinga, alat bantu dengarnya dilepaskan Soobin sejak dia sudah memasuki apartemen pria itu sehingga teriakan itu tidak akan merusak pendengarannya.

Berbekal melihat gerak bibir dan gelagat Soobin, Beomgyu mengetahui bahwa Soobin sudah sangat murka dan hanya bisa pasrah atas kelakuan monster yang merangkap jadi kekasihnya. Sang nomor satu di sekolahnya yang sangat disukai oleh semua orang.

Sejak kehadiran Beomgyu di sekolah saat kelas satu dulu dia telah menarik minat banyak orang termasuk Soobin dan Yeonjun karena parasnya yang tampan menjurus cantik, tanpa memperhatikan alat bantu dengar yang menggantung di telinganya, sampai kepala sekolah memperkenalkannya sebagai anak yang diistimewakan, barulah semua berubah.

Teman sekelasnya membullynya, bahkan yang dari kelas lain tidak ingin mendekatinya. Kecuali Yeonjun yang membantunya dikala dia susah selebihnya tidak peduli apapun yang menimpa Beomgyu, karena dia anak yang cuek.

Sementara Soobin adalah anak penyumbang dana terbesar di sekolahnya saat kakaknya masih bersekolah disana. Anak angkuh yang pendiam. Sang pemegang peringkat pertama di sekolahnya. Banyak perempuan yang menyatakan perasaan padanya dan berakhir ditolak mentah-mentah.

Saat berakhirnya satu tahun belajar, sekolah mengumumkan peringkat semua angkatan-tradisi sekolah-yang hasilnya Soobin menduduki peringkat pertama, Yeonjun kedua, sementara Beomgyu yang ketiga.

Semua anak terkejut dengan hasilnya, banyak yang berspekulasi bahwa Soobin menggunakan kekayaan orang tuanya karena dia anak yang pendiam dan jarang berinteraksi, sementara Beomgyu dihujat karena sekolah merasa kasihan dengan dirinya, sedangkan Yeonjun anak yang aktif di sekolah tidak heran dia menjadi berperingkat di sekolah.

Saat itu pula Soobin anak yang terkenal dingin akan sikapnya mengajak Beomgyu menjadi kekasihnya di halaman belakang sekolah yang sangat sepi, tentu Beomgyu terkejut sebab dia tidak mengenal dekat dengan Soobin.

Dia terpaksa menerimanya karena tatapan Soobin yang mengisyaratkan akan membunuh Beomgyu jika tidak menerimanya.

Hal yang dia takutkan benar terjadi. Soobin bukanlah pribadi yang baik. Dia monster dibalik wajah tampan dan otak pintarnya.

Selalu menyiksa Beomgyu jika dia dekat dengan orang lain selain dirinya, padahal mereka yang mendekati Beomgyu bukan dirinya.

Seperti yang terjadi sekarang ini, dia berteriak dengan suara sengaunya yang merusak telinga tapi Soobin tidak peduli. Dia sudah sangat marah kepada Beomgyu.

Hentakan yang keras disusul suara ranjang yang berdecit mengisi kamar yang luas. Ruam merah serta memar menghiasi tubuh putih Beomgyu.

Wajahnya merah dan banyak bekas air mata. Bibirnya berdarah di ujungnya.

Bomgyu total hancur-lagi-oleh Soobin. 

Malam itu akan menjadi malam yang panjang untuk Beomgyu.



End.  



tan

XX++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang