Aku Nadine, gak ada yang istimewa denganku, hanya saja aku punya banyak teman.
aku bersekolah di SMA favorit disini.
Yahhh sekolah elit gitu sih, orangtuaku gak suka aku berteman sama sembarangan orang dan harus jadi siswi pintar dan terpelajar agar bisa membahagiakan orangtua kata ayahku gitu sih.
By the way aku hari ini lagi di kelas dan lagi fokus liatin guru nerangin pelajaran, walaupun aku gak termasuk pintar disini tapi masuklah sepuluh besar.
Oh yah, hal yang paling aku suka di sekolah ini adalah pas jam olahraga soalnya kelasku sama kelas Rama gabungan makanya aku gak sabar nungguin pelajaran ini usai.
dari tadi aku selalu Perhatikan jam dinding kelas yang letaknya di atas papan tulis. bukan karena aku lagi fokus liattin guru lagi jelasin pelajaran melainkan fokus ke jamnya tuhhhh... gak sabar nih bakal ketemu dia.
tinggal beberapa menit lagi...
fokus fokus....
Akhirnya.....Teng teng teng ....
YES!!!! Akhirnya.
"Ok kita akhiri pelajaran hari ini, Jangan lupa PR besok di kumpulin jangan sampai lupa" sahut buk guru sambil mengemasi barang-barannya di meja guru.
"Ok, buk" jawab kami serentak.
***
"Eh Nad, kita ganti baju olahraga di toilet ajah yuk" ajak Ana teman sebangkuku.
"Ummm, boleh. Yuk." Jawabku.Akhirnya jam pelajaran olahraga dimulai. kami kelas 10 IPA2 telah sampai di lapangan dan mengambil barisan masing masing.
Dari kejauhan kelas 10 IPA1 mengusul kearah kami dan mengambil barisan masing masing juga.
Aku selalu perhatiin ke arah Rama teman masa kecilku. yah aku suka sama Rama soalnya dia baik dan dia yang ajarin aku banyak hal seperti aku ingin sekali naik sepeda dan Rama dengan sigapnya mengajariku sampai bisa. pokoknya aku suka Rama.* * *
"Ok. Anak anak kita pemanasan dulu. Setelah itu kita buat lingkaran bergabung yah kelas IPA1 sama IPA2 ok." Sahut pak Oman guru olahraga kami memberi aba aba.
"Ok pak" jawab kami serentak.Selesai pemasaran kami langsung membuat lingkaran yang di perintahkan pak Oman.
yah, aku selalu curi curi pandang ke Rama. ada sesekali Rama juga melihat ke arahku dengan senyumannya.
Pak Oman menyuruh kami olahraga lari hari ini yah untuk nilai ulangan semester 1.
Satu demi satu nama kami di panggil bergiliran, pak Oman menyelesaikan Ipa1 dulu mengambil nilai baru selanjutnya kelas kami.
Aku menonton pertandingan demi pertandingan itu, pas giliran Rama aku jadi semangat dan kenapa Rama jadi ganteng begini yah? feeling ku.
Saatnya kelas kami, namaku di panggil agak tengahan.
Akhirnya giliranku di mulai.
Aku menuju start dengan teman temanku yang menjadi lawanku.
ada lima orang termasuk diriku di barisan.
Peluit pun di tiup pak Oman.
Aku berlari sekencang mungkin dan mengikuti teman temanku yang lari duluan di depanku. Aku pun menyusul.
tanpa sadar aku serasa pusing karena aku belum sarapan tadi.
Aku berhenti sejenak dan saat itu aku terjatuh hingga telinga kiriku tergores kayu runcing di rumput.
Aku berteriak. Sontak semua orang kaget dan menyusul ke arahku.
Semua orang mengelilingiku.
Wajah mereka samar samar di mataku, dan...... hanya Keheningan yang terdengar di telingaku.
Aku tidak bisa mendengar suara mereka. ada apa denganku??* * *
Di UKS, aku terbangun. aku masih sedikit pusing, dan melihat ke arah samping tempat tidur yang kudapati adalah Rama yang duduk sambil melihat kearahku khawatir.
"Rama...?" Tanyaku kaget.
"Udah sadar? ada yang sakit?" tanya Rama khawatir.Aneh, suara Rama samar samar seperti tadi. Aku merasa ada yg aneh dengan telinga kiriku yang hanya terdengar suara heningan.
Aku takut. dan aku sontak menepuk nepuk daun telingaku seperti ada yang masuk kedalamnya.
Aku terus menepuk nepuknya tapi nihil, Telingaku semakin merah dan aku menangis sesegukan.
Rama memperhatikanku aneh, dan mencoba menghentikan aksiku."Hey, Nadine apa yang lo lakuin? Ehh lepasin itu bisa nyakitin telinga Lo Nad," tanya Rama khawatir.
Aku pun tak menghiraukanya karena di telingaku masih terdengar samar samar suaranya.
Aku terus menangis dan kesakitan di daerah daun telingaku yang kemerahan.
Rama akhirnya bertindak, dan keluar memanggil guru penjaga UKS
Aku masih tidak mendengar apa yang mereka bicarakan padaku.
Aku terus menggeleng gelengkan kepalaku sambil menutup kedua telingaku dengan tanganku* * *
Aku akhirnya di bawa pulang ke rumah.
Entah apa yang di bicarakan ayah dan ibuku di ruang tamu aku tidak mendengarnya.
Aku duduk melamun di bawah jendela kamarku dan melihat ke arah langit malam yang di penuhi bintang bintang yang dilengkapi dengan selalu hadirnya bulan saat itu.
Perlahan air mata pun jatuh di pipiku. aku menangis tanpa suara sambil mengingat kejadian olahraga tadi siang.
Sekarang pun telinga kiriku masih belum berfungsi mendengar apapun.
Adik laki lakiku mengetok pintuku saat itu, aku masih tidak mendengarnya. Suaranya masih samar samar.
Aku harap ini hanyalah mimpi.
Aku ingin pulih kembali.* * *
Aku ingin tau ada apa denganku.
Ku beranikan diri membuka pintu kamar sambil mengintip percakapan kearah ayah dan ibuku yang terlihat sedang berbincang di ruang tamu.
Aku samar samar mendengar pembicaraan mereka.
yang ku dapati hanya terdengar suara namaku dan itu membuat ibuku menangis.
Aku jadi sedih. dan kembali menutup pintu kamar.
Aku memilih tidur dan berharap ini akan segera berlalu.* * *
Hari ini hari Rabu, aku tidak kesekolah hari ini, melainkan aku lagi di rumah sakit bersama ibuku.
Aku masuk ke ruang dokter dan dokter melakukan pemeriksaan ke telingaku. Aku nurut nurut ajah, walaupun aku takut kalau nanti aku akan menjadi tuli di umurku yang masih muda ini.
Dokter menyelesaikan pemeriksaannya. dan berbicara ke ibuku."Telinga anak anda seperti ada yang tergores ketelinga, setelah saya lihat tidak terlalu dalam goresannya. Itulah yang membuat telinganya berdengung." Kata Dokter menjelaskan.
"Jadi apakah bisa pulih Dok?"
Tanya ibu khawatir.
"Bisa asalkan selalu rutin minum obat" kata dokter dan menulis resepnya.* * *
Aku keluar dari rumah sakit bersama ibuku. Aku melihat ada penjual sate di tepi jalan rumah sakit.
Ibu paham maksud dari mataku memandang sate itu, dan mengajak ku makan sate di sana."Pak, satenya dua yah" kata ibuku ke pak sate.
"Baik buk." Jawab pak sate.Sedikit hening saat itu, biasanya aku selalu ceria. Saat ini aku jadi melamun.
Aku kasihan lihat ibu yang mengurusku."Bu, ibu gak marah sama Nadine,?"
Tanyaku ke ibu.
"Kenapa ibu marah, ini kan musibah. nanti kalo telinga kamu udah sembuh jangan nakal lagi. Ok" jawab ibu menenangkan.
"Ya Bu. Nadine gak akan nyushain ibu lagi sama ayah."
"Iya." Kata ibu.Akhirnya sate pun datang, dan setelah habis kami pun pulang kerumah.
* * *
Aku selalu di rumah dan sudah seminggu gak kesekolah aku rindu teman temanku dan Rama.
Saat ini aku lagi duduk di rumah tamu lagi nonton tv bersama ibuku.
Ayah menghampiri kearahku dan ibu." Besok Nadine sekolah di SMA Merah putih, ayah udah daftarin" kata ayah.
" Maksud ayah? Nadine gak sekolah di sekolah lama Nadine? Kenapa Nadine harus pindah yah?" Tanyaku heran dan tidak terima.
"Nadine, sekolah lama kamu usah keluarin kamu karena mereka gak terima murid yang ada masalah." tegas Ayah.
"Emang Nadine ada masalah apa yah?" Tanyaku penasaran.
"Telinga Nadine..." Belum sempat ayah menjelaskannya aku langsung menangis berlari ke arah kamar.
meninggalkan ayah dan ibu yang masih di ruang tamu.* * *
Semenjak itu aku gak sekolah lagi di sekolah lamaku, gak ada teman temanku lagi dan Rama.
Akhirnya aku pun sekolah di sekolah Merah putih. Sekolah yang paling aku benci, sekolah gak elit, banayk murid murid nakal, dan sekolahnya agak sedikit jauh dari rumahku. Bisa di tempuh jika jalan kaki.
Telingaku agak mulai membaik dari sebelumnya.
Aku yakin ayah gak punya pilihan lain selain menyekolahkan aku di sekolah ini. Sekolah yang menerima latar belakang manapun. Makanya aku bisa sekolah disini.
Mereka fikir aku budeq apa? Sampai sampai sekolah elit lamaku malah mengeluarkanku.
Sangat kesal. Tapi, aku terpaksa Sekolah Disini.
* * *
B E R S A M B U N G
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, NANA
Teen FictionKenapa aku harus berurusan dengan cowok pembully itu? Hari-hari yang aku alami menjadi neraka semenjak kejadian naas yang menimpa diriku di sekolah lamaku dan berakhir tragis di sekolah baruku yang setiap harinya merasakan hangatnya Neraka. Kapan ak...