⚕️⚕️⚕️⚕️⚕️
⚕️⚕️⚕️
⚕️Berlin - Jerman
Seorang pria tampan terlihat menatap bosan keluar jendela kamar rawat inapnya. Ini adalah pemandangan yang sama yang selalu dilihatnya untuk waktu yang lumayan lama dua minggu mungkin, ya kurang lebih begitu. Pria itu berdecak kesal seraya menghela napas kasar.
"ARGHHH. Aku bosan, kapan aku bisa keluar dari penjara yang bernama rumah sakit ini?" erangnya kesal.
Pria itu Jung Jeno, ia harus rela menginap dirumah sakit ini karena cedera yang dialaminya lebih tepatnya kecelakaan yang menimpanya saat mewakili kampusnya mengikuti lomba berkuda.
Entah apa yang terjadi hingga kuda yang dinaikinya itu menjadi tidak terkendali yang membuat Jeno menjadi seperti sekarang.
Hey, jatuh dari tempat yang bisa disebut jurang pastinya akan membuat cedera yang serius bukan? Okay. Kembali kepada Jeno yang sekarang sudah beralih memencet remot TV dan mengganti ke berbagai saluran yang hasilnya tidak ada satupun yang menarik. Ia kembali mengerang kesal.
"Lama-lama aku bisa mati bosan kalau begini"
"Suster! Suster!" panggil Jeno seraya memencet beberapa kali tombol disampingnya, membuat beberapa orang suster yang bertugas menjaganya segera berlari menghampirinya dan bertanya tentang apa yang dibutuhkan Jeno.
"Ada apa tuan? Anda membutuhkan sesuatu?" tanya suster itu dalam bahasa Inggris yang sedikit terbata karena Jeno tidak terlalu paham bahasa Jerman.
"Yang kubutuhkan sekarang adalah keluar dari sini... Aku mau jalan-jalan" ucap Jeno membuat suster-suster itu saling berpandangan.
"Kami akan tanyakan apakah anda boleh keluar sekarang. Silahkan anda tunggu sebentar tuan" ucap suster itu seraya pamit keluar. Beberapa saat kemudian suster itu kembali dengan sebuah kursi roda.
"Dokter mengijinkan anda keluar asalkan ditemani dan menggunakan kursi roda" jelas suster itu membuat Jeno tersenyum mendengarnya.
"Baiklah, yang penting aku bisa keluar" ucap Jeno kemudian dengan dibantu beberapa susterboy begitu Jeno memanggilnya, ia perlahan duduk dikursi rodanya dan sedikit bersorak senang saat akhirnya ia keluar dari kamar inapnya.
Mata Jeno terus menatap nanar sekelilingnya dia sedikit berdecak kagum melihat taman rumah sakit itu yang terlihat sangat indah sangat disayangkan dia baru bisa keluar sekarang.
Jeno kemudian meminta orang yang menemaninya untuk mengantar kesebuah pohon besar yang ada disamping kiri taman itu.
"Maaf tuan apa tidak apa-apa jika aku pergi sebentar. Aku harus mengecek keadaan seorang pasien aku akan segera kembali" ijin penjaga itu.
"Pergilah. Aku akan tetap disini" ucap Jeno membuat perawat yang menjaganya itu mengangguk hormat dan segera pergi dari sana.
Jeno hanya duduk diatas kursi roda seraya memejamkan matanya seolah menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Jeno hanya sedikit menggigil karena udara yang memang cukup sejuk ditambah dengan angin yang bertiup cukup untuk membuat bulu kuduk Jeno merinding, tapi Jeno tetap diam seolah tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED GHOST -NoMin (END)
Short Story#Twoshot LoveStory SPECIAL VALENTINE "Kamu adalah alasanku mengapa aku tetap disini menunggumu tanpa aku disisimu dan menunggu kau bahagia denganku karena kamu adalah jantungku di setiap waktu" -My Beloved Ghost Hanya kisah tentang si cantik yang t...