Sejak lama gadis itu selalu merindukan sosok perempuan paruh baya yang selalu mengisi kehidupannya dengan kebahagiaan, siapa lagi jika bukan, Ibunya. Dia juga sering kali mengunjungi makam Bu Aina hanya sekadar untuk mengobati rasa rindu pada sosok Ibunya itu. Gadis itu selalu menceritakan hal-hal yang berubah dari kehidupannya. Dari mulai masalah kecil hingga masalah besar, semua ia ceritakan.
Seiring berjalannya waktu dan lama-kelamaan Kyra mulai mengikhlaskan perlahan cobaan terberat dalam hidupnya itu. Meskipun sulit. Namun, ia harus lakukan dan melanjutkan kehidupannya kembali seperti biasa.
Memang sang Ibu sudah pergi dan tidak akan pernah kembali ke dalam pelukannya untuk kapan pun. Namun, setiap perasaannya sedih, kecewa bahkan gembira ia selalu merasakan kehadiran sang mendiang Ibu. Gadis itu memiliki keistimewaan dari gadis-gadis seuisianya- kemampuan melihat sosok yang tak kasat mata sedari ia kecil.
Kemampuan yang dia miliki bisa mendatangkan hal baik dan hal buruk untuk membantu hantu yang sedang meminta bantuan. Tetapi, tak jarang juga dia mendapatkan sosok hantu yang sangat jahat untuk meminta bantuan kepadanya, bahkan mengancam untuk melukai dirinya. Dia juga sering kali menolak permintaan tersebut. Kyra punya alasan tersendiri untuk tidak lagi berurusan dengan mereka, memang sudah lelah. Tidak ingin mencampuri urusan hal-hal yang berbau mistis itu.
Suram, itu yang gadis itu rasakan. Hidupnya terasa hambar tanpa kehadiran sosok Ibu di sisinya. Hidup monoton yang ia jalani sejak kepergian sang Ibu membuat dirinya lupa untuk caranya kembali tersenyum. Wanita yang selalu menjadi alasannya untuk tersenyum sudah pergi. Pergi jauh ke tempat yang tak bisa ia datangi. Hanya doa yang mampu ia beri.
Kyra Nadira itu adalah namanya, kedua orang tuanya memiliki alasan tersendiri memilihkan nama tersebut. Nama yang memiliki arti cukup dalam dan tersimpan harapan untuk masa depannya kelak. Lemah lembut, baik hati, pekerja keras, dan mandiri adalah arti dan harapan kedua orangtuanya kepada Kyra.
Gadis tersebut telah terlahir dengan harapan kedua orangtuanya. Tumbuh menjadi gadis kuat dan pemberani. Sang Ayah menyekolahkan dirinya bersama dengan Deana- saudara tirinya- di sekolah yang sama. Mereka sangat jarang bertegur sapa saat bertemu di area sekolah. Kelas yang berbeda membuat Kyra sedikit merasa lega. Ya, Kyra memiliki hubungan kurang baik dengan saudari perempuannya itu, Deana.
Saat ini Kyra melakukan aktivitas seperti biasanya- berdiam diri di dalam kelas, sangat membosankan. Sejak Kyra bersikap dingin pada semua orang, tak ada satu-pun dari mereka yang mau berteman dengan dirinya. Bahkan sekadar untuk bersapa dengannya. Bangku kiri pojok adalah pilihannya. Menyendiri, sudah menjadi kebiasaan baginya.
"Eh lihat tuh anak! Setiap hari kerjaannya dalam kelas mulu, gak bisa bergaul saking sombongnya kali. Jangan di deketin! Dia mainnya mah sama setan!" salah satu siswi berbicara saat teman lainnya ingin berjalan mendekati Kyra. Kata kata pedas seperti itu sudah biasa Kyra dapatkan. Rasanya, ia sudah sangat kebal dengan kata kata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANATHEMA : Alam Kematian (Terbit)
HorrorDimasa kecilnya Kyra harus menghadapi tekanan yang berat. Memiliki Indigo sama sekali tidak mudah, ia terus-menerus di teror oleh makhluk yang tak kasat mata yang ingin meminta bantuan kepadanya. Semua orang menjauhi Kyra, bahkan keluarganya sendiri...