Ke-8 : Kembali

5 0 0
                                    

"Dek El, astaga!" pekik Isabella mengundang perhatian Elera dan ayahnya. "Hapus fotoku, please! Jelek banget. Kayak gini di-upload?" lanjutnya seraya memperlihatkan foto dirinya yang sedang memakan sepotong burger di KFC kemarin lusa.

Elera tersenyum sambil menggeleng. "Bagus gitu, kok. Aestethic," katanya lalu mengacungkan jempol.

"Aestethic, sih, aestethic. Tapi lihat, dong, mukaku nggak kontrol gitu." Isabella mendengkus. "Pokoknya hapus, nggak mau tau," lanjutnya lalu mengalihkan pandangannya ke jendela mobil sambil bersedekap dada.

"Tapi, besok ajak aku keliling Bandung, ya? Lagian tetep cantik gini." Elera terkekeh.

"Ogah," jawab Isabella singkat.

Dono yang sedang fokus menyetir kemudian ikut menimbrung. "Iya, gantian Mbak yang ajak Dek Ele jalan-jalan nanti, dong," ucapnya yang hanya dibalas lirikan sebal oleh Isabella.

"Iya, bener kan, Pakdhe," sahut Elera. "Mau, nggak?" tanyanya sambil mencolek pipi Isabella dari belakang.

"Hapus dulu," ucap Isabella tanpa menoleh ke Elera.

"Iya-iya, nih, aku hapus." Elera lalu segera menghapus foto Isabella yang ia unggah di akun Instagramnya.

Isabella memutar bola matanya malas. Setelah empat hari tinggal di rumah neneknya, Isabella akhirnya kembali ke Bandung bersama ayahnya dan juga Elera.

Mobil yang ia tumpangi sudah berjalan sekitar tiga jam lalu. Sejak itu pula langit mulai tak keruan. Sebentar-sebentar panas. Sebentar-sebentar hujan.

Isabella menaikkan kedua kakinya, lalu menyenderkan tubuhnya ke pintu mobil sembari mengamati jalanan yang sangat padat. Elera yang duduk di belakang pun ternyata melakukan hal yang serupa. Mereka seolah-olah terbawa dalam dunianya masing-masing, hingga membuat salah satu dari mereka terlelap tanpa sadar.

"Dek El, ini orang yang kemarin, ya?" Isabella membalikkan tubuhnya ke belakang dan mendapati Elera yang sudah tertidur entah berapa lamanya.

Dono melirik Isabella lalu terkekeh. "Dek Ele udah sampai Bandung duluan," candanya yang diikuti tawa kecil Isabella.

Isabella fokus dengan smartphonenya lagi. Direct message yang masih memerlukan persetujuannya itu sengaja belum ia izinkan ataupun ia tolak. Masih perlu melihat beberapa postingan untuk memastikan bahwa ia kenal dengan pemilik akun Instagram tersebut.

alx.rama : Halo :)

issaabell : Hai

Isabella membalas pesan itu setelah akhirnya memutuskan untuk mengikuti kembali akun tersebut, meski setengah yakin bahwa ia juga mengenalinya.

alx.rama : Thanks udah follback, hihi

alx.rama : Ini Rama yang kenalan waktu di KFC. Inget nggak?

issaabell : You're welcome, hahaha inget inget. Errrr, gimana bisa tau akun gue?

alx.rama : Nggak sengaja liat tag foto punya Elera

issaabell : Hah? Foto mana?

alx.rama : Yang lo lagi makan burger hahaha

issaabell : Oh, astaga! Padahal udah dihapus

alx.rama : Iyakah?

issaabell : Iya

Isabella menutup aplikasinya setelah membalas pesan yang ia anggap final. Jempolnya dengan malas mencoba membuka aplikasi-aplikasi lain hingga membuatnya bosan sendiri. Setelah beberapa kali menguap, akhirnya ia memutuskan untuk menutup smartphonenya dan menempatkan posisi terbaik untuk tidur. Tak berselang lama, Isabella pun terlarut dalam mimpi tidurnya.

Karena Kita Tetap SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang