#1

18 1 0
                                    

"Dokter kavin!! Cepat datang pasien 453 mengalami serangan pembekuan darah"

"Tunggu, aku akan ke sana" Kavin menutup telfonya dan berjalan ke ruangan 453 lalu langsung masuk, melihat kondisi pasien tersebut "siapkan air hangat dan kain juga"

Lalu Dokter ahli bedah dan kanker itu menyuntikan obat cair di tempat infusnya, Obat trombolitik tersebut berfungsi menghancurkan gumpalan darah pada tubuh yang dapat dengan cepat memecah gumpalan. Obat-obatan ini dapat menyebabkan pendarahan mendadak, sehingga hanya digunakan untuk memecah gumpalan darah besar dalam situasi yang mengancam jiwa.

Suster karina pun datang dan membawa air hangat, "kompres kakinya dengan air hangat dia sedang kedinginan" Ucap kavin.

"Baik dok" Jawab suster karina, menyeka kaki pasien tersebut yang sudah berusia 50 tahun.

"Tutup jadwal saya hari ini, karena ada pertemuan antar dokter di bandung dan suruh suster ratih untuk menyiapkan berkas saya" Pintah kavin.

"Baik dok"

////

Melihat  sapu tangan yang berdarah, hanya diam duduk di kloset kampusnya,

"Jan helloo buruan keluar kek gue laper mau ke makan" Teriak Keysa temen baik rinjani

"Iya-iya bentar, gak sabaran amat sih loh"

Lalu ia membuang tissue tersebut ke kloset dan keluar kamar  mandi jalan duluan dan meninggalkan keysa.

"Ehh" Liatin rinjani melonggo "bener-bener loh udah gue tungguin malah gue di tinggal" Jalan menyusul rinjani dari belakang.

Tiba-tiba muncul raina dan memegang pundak rinjani sekilas "hai simpenan om" Dan lalu lanjut  jalan.

Mendengar 3 kalimat ini itu mampu membuat rinjani seperti meledak dan langsung menangkap tangan raina dan melintirnya dari belakang"apa loh bilang!!"

Teman teman raina yaitu fandra dan selly, mereka membantu raina yang sepertinya sangat susah untuk terlepas dari Rinjani

"Loh berdua jangan ikutan atau" Ucap Rinjani, menginjak kaki fandra dan selly, mereka pun meringis kesakitan

"aduh lecet kaki gue"  Ucap fandra

"Udah lah rin, gue laper nih" Ucap Kesya yang sepertinya tenang seolah tidak terjadi apa-apa padahal rinjani sedang di keroyok oleh ketiga musuhnya karena ia tahu rinjani selalu mengalahkan mereka.

Rinjani pun melepaskan tanganya dan merapikan bajunya dengan gaya cool nya lalu jalan masuk ke kantin. "Gue gak pernah suka cari gara-gara sama orang dan gue mohon jangan ganggu hidup gue"

Melihat mereka berdua dari jauh "gue akan buat perhitungan buat loh rinjani" Ucap dengan menekan setiap kata-katanya.

"Luh mau pesan apa rin? " Tanya keysa.

"Apa aja bakso kek, mie ayam, lontong sayur" Jawab rinjani sambil membuka WhatsApp dan lalu mencari kontak Aruna. Teman Rinjani dan keysa yang sedang tidak masuk ke sekolah karena sedang sakit. Lalu ia menghubungkan video call dengan aruna.

"Hay rin" Ucap aruna dengan lemas sambil berbaring di kasur yang terselimut.

"Gimana keadaan loh, gue nanti ke sana yah sama keysa"

Belum sempat Aruna menjawab keysa lalu mengangetkanya "hayy run" Ucap keysa.

"Hayy juga key" Aruna melihat Rinjani "gausah deh rin, gue udah mendingan besok juga masuk"

"Ehh mana rin gue mau ngomong sama aruna" Ucap keysa, mengambil ponsel. Rinjani

Sedangkan rinjani hanya melihat keysa yang bicara dengan aruna dan dia memilih menyantap bakso nya karena  takut keburu dingin.

////

"Rin mau pulang bareng sama gue gak?" Tanya devano, devano adalah mantan kekasih raina, raina juga masih mencintainya, mereka putus karena faktor penyebab raina yang sering membully Rinjani walaupun selalu gagal.

"Gue lagi nunggu jemputan, makasih tawaranya" Sahur rinjani dengan senyumanya.

"Yaudah gue pulang dulu, loh hati-hati"

Rinjani memang menyukai devan karena devan selalu memperhatikanya tetapi dia  lebih memilih menjauhinya karena dia tidak ingin raina marah, karena ia menghargai raina yang masih mencintai devan.

Mobil jemputan rinjani datang dan ia langsung masuk. Sesampai di rumahnya dia melihat rumahnya sangat sepi yah memang sering sekali orang tuanya jarang di rumah maka dari itu raina menyebutnya di pelihara om-om karena teman-teman rinjani juga tidak pernah melihat orang tuanya

   ///Room chatt///

P

Devan

Yah?

Rinjani

Rin? Mau ikut gue gak,adik gue mau ultah, gue bingung harus beli apa buat dia apalagi dia cewek.

Devan

Oh gitu yah, yah oke

Rinjani

Gue tunggu jam 8,gue jemput

Devan

Iyah

Rinjani

Selesai Devan Bersiap-siap lalu lalu mengendarai ninja 250 Fi. Di sisi lain Rinjani seperti malas antara dia juga bosan berada di dalam rumah

"Udah lah gausah pakek baju cakep-cakep yang ini juga bagus" Ucap nya sambil berkaca dia hanya memakai celana pendek dan jaket hodie. "Tapi jatuhnya gini gue kek mau main kelereng"

Lalu devan seperti membunyikan klakson motornya.

"Duh orangnya udah dateng lagi" Gerutu Rinjani, jalan menghampiri devan

Devan diam sejenak melihat rinjani dengan "kenapa van??" Ada yang aneh.

"Gpp loh cantik rin hari ini" Sahutnya dengan senyum simpulnya.

"Apa an sih, gue kira ada apa an" Jawabnya dengan nyengir

"Yaudah buruan naik"

Suasana malam minggu di jakarta sangat indah, udara dingin menggelebur, mereka terlihat seperti pasangan kekasih tapi hanya terlihat saja

Perlahan-lahan devan memegang tangan rinjani dan menaruhnya di pinggangnya, rinjani hanya diam sejenak entah kenapa dia sangat menyukai moment seperti ini

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DOKTER SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang