Ennjoyyyyy
"Oh itu." Ary tersenyum untuk menggoda Adira.
"Apaan sih Lo! Senyum senyum gitu. Muka Lo kek om om pedo!" Sinis Adira.
"Mau gua kenalin ga?" Tanya Ary dengan nada menggoda.
Adira melotot kan mata nya, "Ga ih, apaan sih!"
"Hahaha,, dia itu Kaka kelas. Tapi gua lupa jurusan apa, Nama nya Renaldi Hutasoit. Dia itu-"
"Cukup Ry! Gua kan ga mau tau ngapa lu kasih tau." Adira mengepout kan bibir nya.
"Hehehe biar lu ga penasaran." Cengir Ary terukir indah, dan Adira hanya menanggapi nya malas.
"Udah yuk kantin."
'grep
Saat mereka beranjak dari tempat tiba-tiba ada yang menyekal tangan Ary.
"Hai." Sapa pemuda itu dengan senyum lebar nya, dan keringat bercucuran menambah kesan..sexy.
"H..haii." jawab Adira gagu
Ni bocah tiba-tiba ko jadi gagu, kan yang di pegang tangan nya gua. Kkkk~ - batin Ary
Ary langsung melepaskan genggaman dari Renaldi.
"Kenapa?" Tanya Ary,sambil tersenyum jail ke Adira.
"Mau ke mana?" Renaldi
"Ke-"
"-Ga ke mana-mana, masih mau liat orang yang maen basket." Potong Adira.
Si Adira bisa ae, wkwkwk - batin Ary
"Liat nya di tempat teduh aja, di sini panas." Ajak Renaldi, Adira mengangguk semangat.
Mereka duduk lesehan di bawah pohon palem, dan pepohonan lain nya yang rindang nan asri.
"Ry?" Panggil Renaldi.
"Hmm?"
"Dia siapa?" Sambil menunjuk Adira dengan dagu nya.
"Oh dia." Ary tersenyum mengejek lagi, sambil menatap Adira.
"Ra, kenalan gih." Adira tersadar dari lamunannya,saat di toel oleh Ary.
"Ha? Oh? Adira dari kelas 11 multimedia." Sambil menjulurkan tangannya.
"Renaldi, kelas 12 salam kenal ya." Renaldi tersenyum kikuk, membalas salamannya.
"HAHAHAHAHAH!" tiba-tiba Ary tertawa terbahak bahak, dan mendapatkan tatapan seperti bertanya 'lu kenapa?' dari Renaldi. "Lo berdua... Hahahah.. kaya... Bocah esempe (SMP) hahahaha... Ngakak sampek rahim gua."
"Emang ada yang salah ya?" Sinis Adira.
"Tau ih, emang gila dia nih apa lagi kalo di rumah." Cetus Renaldi, Ary menatap tajam mengisyaratkan 'sssttt, diem!'
"Ha?" Adira
"Emm.. dah yuk, Rr-ra kita ke ka-kantin gua laper. Alia pasti udah nunggu." Ary tersenyum gugup.