Waktu menunjukan pukul empat pagi, dua mahluk yang berada di dalam rumah berwarna Putih tulang dan coklat itu sudah selesai mandi dan mulai bersiap siap untuk pergi jauh.
Wajah mereka memerah, Akibat dinginnya air yang mereka rasakan waktu itu.
"CAN!" Tiba tiba Mila masuk ke kamar Chana, membuka pintu tanpa mengetuk.
"Oi" jawab Chana yang sedang memilih blazer untuk ia pakai hari ini."Si Lala, pft. AHAHAHAHA" Mila yang sedari tadi ingin berbicara, Terhalang oleh tawanya yang sudah mulai memuncak.
"Kenape dia?" Tanya Chana.
"WHAHAHAHAHA! KKKKKKK, GA KUAT GUAAAHAHAHHAHAHA" tawa Mila sudah mencapai di puncak. Membuat matanya mengeluarkan air."Au ah" Chanapun kembali memilih blazernya.
"si Lala bersin bersin sambil tidur" ucap Mila dan seketika muka Mila datar, tidak ada ekspresi sama sekali.
"Kebiasaan lu mah, bukannya di bangunin. Malah di biarin" omel Chana dan bergegas menuju kamar Lala.
Terlihat Lala sedang meringkuk, Memakai selimut dua lapis. Wajahnya penuh dengan warna merah padam, hidungnya yang lebih terlihat Merah sekali.
Tangan kirinya memegang Tisu, Atas kepalanya ada Satu pax tissue. Tangan Kanannya sedang asyik bermain handphone.
"HEH! Kebiasaan, Pilek teh bukannya minum obat. Malah main hp" omel Chana dan duduk di atas kasur.
Sembari memegang kening temannya, Memeriksa apakah ia terkena demam atau tidak."Obatnya abeeeesh" jawab Lala dan mengelap hidungnya.
"Suruh Fikri ambil gitu" ucap Chana.
"Udah, Bentar lagi nyampe katanya" jawab Lala dan tersenyum."Yeu, seneng lu" Chana pun meneke kepala Lala dengan pelan.
"Hehehe" Lala pun cengengesan.Tiba tiba ada yang mengetuk pintu, lalu masuk ke dalam kamar Lala.
Serentak, kedua perempuan itu Melihat eral gerik lelaki yang baru saja datang.
Ia membuka jaketnya dan menggantungkan di Gantungan yang berada di kamar Lala.
Dan mengambil Kursi, lalu Duduk persis di hadapan Lala."Assalamuallaikum" ucapnya.
"Waalaikumsallam" jawab mereka berdua.
"Nih obatnya" Fikri pun memberikan dua strip obat kepada Lala."Air can" suruh Fikri.
"Si Mila noh suruh. Gua lagi sibuk juga" ucap Chana dan pergi meninggalkan mereka berdua.Lala menghela nafas dengan pelan.
"Mau lu atau gua?" Tanya Lala.
"Apanya?" Tanya Fikri balik.
"Ish, MILAAAAAAAAAA" teriak Lala.Seketika Milla yang sedang berjalan menuju kamar Ica, Sembari lewat pintu kamar Lala, Ia berhenti dan menyender di ambang pintu.
"Ape?" Tanya Mila kesal.
"Mwhehehe, tolong ambilin air dong" suruh Lala.
"MANJA BENER, AMBIL SENDIRI. GUA MAU BANGUNIN ICA" jawab Mila dan pergi menuju kamar Ica.Lala pun bangun dari tempat tidurnya, dan Pergi menuju dapur yang tak jauh dari kamarnya.
Ia mengambil segelas air hangat.
Dan kembali ke atas.Sementara itu di kamar Ica.
"Heh kebo, bangun napa" suruh Mila dan menggoyangkan kaki Ica.
"Mmmmm" jawab Ica yang hanya sadar 10%.
"BANGUN WOI" teriak Mila.Ica pun membuka matanya setengah. "Iiiiiih apaaaa siiiiiiih mil, Gua lagi mimpi indah juga. Udah sono sono, jangan ganggu" usir Ica kepada Mila.
Mila yang sudah geram, akhirnya memutuskan untuk tidur di atas tubuh Ica. Dan menindihkannya.
"Ih ih, IIIIH berat Miiiileeeer" Ica pun mencoba menggerakkan tubuhnya, tetapi tidak berhasil.
Karena Di tahan oleh tubuh Mila yang beratnya seberat beras sekarung😂*maap mil
Dan datanglah si pengrusuh yang sedang mengunyah obatnya.
"Anjir lesbi" komentar Lala dan minum Air di gelasnya."LA! SINI LA! PEPERIN INGUS LU KE SI ICA LA. BURU LA. SI ICA KAGAK MAU BANGUN SOALNYA" ajak Mila yang masih menindihi tubuh Ica.
"EH EH, LA JANGAN LA. LAAAAA" Ica pun mulai bereaksi, karena Takut terkena ingisnya Lala.
"Apaan si lu Ca, ingus gua udah gua buang. Udah kehabisan stok juga buang ngeluarin Ingus. Lagian, Lu pada ngapain si. Pesawat berangkat jam sebelas juga. Ribet banget dah" jelas Lala kesal dan menyimpan Gelasnya di atas meja belajar Ica.
"Tuh kan Mil, gua kata apa. Sans ae si. Kek dikejar Anjing aja lu" ucap Ica santai dan menutup matanya kembali.
Mila pun bangun, lalu duduk di atas kasur Ica. "Ish setidaknya kek siap siap" oceh Mila.
Lala pun berjalan maju, perlahan dia berbicara sambil mengorek ngorek hidungnya itu.
"Bukannya Setidaknya siap siap" ucapnya dan Membuat Mila menghindari Lala."Tapi"
Sreeeeet, Ingus panjaaaaaang, Mendarat di tangan Ica. Tanpa Ica sadari...
"setidaknya Wudhu..."
Sreeeet lagi, Ingus Lala mendarat di pipi kanan Ica.
"Sholat Subuh ye Ca"
Lala pun menyudahi hal tentang pembagian harta warisan kepada Ica."Eh, apaan dah ini dingin" ucap Ica dan menbuka mata. Walaupun setengah mata yang terbuka.
"Awas kena selimut ya ca, Masih basah soalnya ingus gua" ucap Lala lalu mengambil Gelasnya, Dan kabur menghindari amukan Ica.
"LALAAAAAAAAAAA"
Ica di pagi itu benar benar kencang sekali teriakannya.
Sampai Pos satpam depan Perumahan bisa mendengar!Seperti itu lah Kira kira aktivitas mereka sehari hari bila berkumpul di rumah besar itu.
Tidak ada yang spesial dari mereka, hanya di beri sedikit trik, mereka akan dapat membahagiakan diri mereka sendiri tanpa mereka sadari.Pertemanan memang Membahagiakan, tapi apakah kalian pernah merasakan. Punya teman dan berujung menjadi saudara.
Ini bukan hal tentang kebahagiaan.
Ini tentang kekonyolan:v-selamat menikmati, Nyonya Kamilah Aura nudin, beserta Member of group WanTriRonLi-