Sebenarnya kita apa?

74 5 0
                                    

Senyum terlihat di balik layar handphone nya, nafasnya terengah-engah setelah tertawa terbahak-bahak, dan ucapan terimakasih pun muncul disela-sela perbincangan seru mereka. Hati nya tak bersedih lagi karenanya. Dialah penyenang hati. Terimakasih sudah mampir ke dalam kehidupan ku yang menyedihkan ini.

Kamar sunyi tak bersuara, ia hanya bisa mendengar dengungan pendingin ruangan dan celotehan tetangganya yg sedang bertengkar. Dia sedang rebahan di kamar nya. Tiba-tiba notif dari salah satu temannya masuk,

"An, bisa balikin mood gua gak :)."

"Badmood terus, kenapa lagi?"

"Yaudah klo ga mau dengerin."

"Kan nanya, apa salahnya?" Ia membalas pesan yang berasal dari salah satu teman sekelasnya. Abian sudah terbiasa dengan notifnya yang muncul tiba-tiba. Notif tak tahu diri.

"Kenapa sih hidup ini kejam sama gue. gue mau Bahagia kek yang lain."

"Chel, ada waktunya kita Bahagia."

"Kapan An, kapan? Gua ga pernah dapet kebahagiaan itu."

"Ga mungkin, orang pasti pernah Bahagia. Lu harus melihatnya dengan dua mata."

Perbincangan mereka pun terdiam. Michel menyadari bahwa kebahagian itu ada, namun dirinya saja yang selalu bilang kebahagiaan itu tidak ada, jadinya dia tidak pernah mendapat kebahagiaan. Lalu Abian pun mengalihkan perbincangannya menjadi seru agar Michel tidak badmood lagi.

"Jangann bersedih kawand :> Tuhan tau lu lagi kek gini, Tuhan ga bakal ngasi ujian yg ga bisa lu jalanin, be patient."

"Makasih ya An :(, makasih selalu ada buat gua."

"Yoiiii, sans."

Besok nya, Abian berangkat ke sekolah menaiki sepeda motornya yang sudah Michel booking jok belakangnya. Michel menunggu di luar sambil membawa helm.

"Lama amat lu." Sapa Michel

"Buset, kek ga tau aja rumah gua, rumah gua kan pelosok." Balas Abian sedikit kesal

"Oh iya, haha, maap."

"Yaudah naik!"

Mereka berdua pun menuju SMA 10 Purbalingga yang tidak terlalu jauh dari rumah Michel. Sesampainya disana, mereka pun berlari karena upacara akan segera dimulai. "Ayo masuk-masuk cepet!" Teriakan dari penjaga gerbang pun sudah mulai terdengar.

"Elu si An make lama datengnya."

"Diem lu babi aer, gua cekokin aer comberan ni sekali lagi."

"Mau dongggggg, hahaha."

Upacara berlangsung lama karena ada sambutan dari kepala sekolah. Matahari sudah membutakan mata para murid disana, akhirnya ada satu murid yang memprovokasi agar semua yang ada dibarisan bersorak. "Pulang kan kami, kami capek!"

"Pulang kan kami, kami capek! Pulang kan kami, kami capek! Pulang kan kami, kami capek!" sekitar 200 murid bersorak seperti itu. Termasuk Abian dan Michel.

"Mohon tenang, mohon tenang. Bapak tidak akan lama lagi selesai, tolong guru-guru menenangkan muridnya."

Akhirnya keadaan pun berubah menjadi sunyi setelah guru-guru datang kebarisan, mereka pun menangkap beberapa orang yang tadi bersorak. Tangan Abian dipegang kencang, lalu diseret oleh Bu Jupe menuju ruang Bk, yang di depannya sudah terdapat teman yang tadi memprovokasi.

"Liat siapa yang dateng nih...."

"Bacot, lu haha." Balas Abian

Sesampainya di ruang BK, Bu Jupe alias Bu Julia (jeruk) Peres pun menjatuhi hukuman kepada mereka, yaitu membersihkan toilet. Mereka yang terkena hukuman itu panik karena disuruh membersihkan toilet.

"Bu, toilet cwo ato cwe nih Bu? Klo cwe baru saya semangat!"

"Boleh, tapi abis bersihin toilet cwe, kamu saya scor."

"Ga jadi deh Bu, nanti tugas nya banyak, mending saya sekolah."

"YAUDAH JANGAN BANYAK OMONG KALIAN, CEPET AMBIL PERALATANNYA!! BERSIHIN TOILET CWO JANGAN CWE!"

Mereka mengambil peralatan kebersihan di gudang sekolah. Satu sekolah pun melihat mereka bekerja sambil mentertawakannya.

"Ah gara-gara lu si anjing jadi kek gini!" Ucap Abian kepada provokator

"Lah siapa suruh ngikutin wakakak..."

"Udh-udh cepet kerjain, malu gua tolol." Balas Rio

"Make baju ngapain malu?" Sahut Abian dengan nada bercanda

"Ga gitu juga tolol."

"Santai tolol gausa pake tolol juga kali tolol."

Michel mengangkat kameranya, lalu memfoto Abian dari kejauhan. Mata dan alisnya yang belo dan tebal itu membuat Michel termenung menatap foto yang ia tangkap.

"Lu suka? Bilang ae si Chel." Temannya mengintip layar Iphone Michel

"Apaan si, enak aja gua suka sama tu orang, jelek." Sahut Michel. Sebenarnya Michel suka dengan Abian, namun dia belum tau waktu yang pas untuk mengungkapkannya.

"Ah masaaaa." Balas temannya mengejek

"Diem lu babi aer!"

Kringggg, bel istirahat berbunyi, Michel dan geng nya menuju kantin dengan gercep, sedangkan Abian dan kawannya masih membersihkan toilet. Mereka memang sengaja melama-lamakan pekerjaan agar bolos mapel.

"An, An, Michel noh." Ucap Provokator

"Mana-mana?!"

"Deket tangga tuh. Cia elah, wakakak. Suka bilang bro." Provokator mengejek Abian

"Gimana ya, gua pengen bilang bro, tpi keknya gua kurang buat dia."

"Cuih (sambil meludah ke kiri), kurang apaan bro, lu kemana-mana ama dia, lu chtan sama dia."

"Woe asu, jangan ngeludah sembarangan ngapa, cape gua!" Sahut Rio kesal.

"Eh iya maap, sengaja. WAKKAKAK"

"Gua tau, tpi gua yakin ga gua doang yg kek gini sama dia, lu tau sendiri dia suka main sama cwo-cwo." Abian tidak berani mengungkapkannya karena takut ada orang lain yg sudah mendahuluinya

"HAHAHA, sad but true. Be patient boy."

"Thanks."

Setelah bel masuk berbunyi, mereka baru selesai. Lalu masuk ke kelas nya masing-masing. Abian dan Michel tidak satu ruang, kelas mereka terbatas oleh tiga lapis kelas. Sad but true. Walaupun begitu, mereka bisa menjadi orang yang saling menguntungkan.

Abian asik chtan dengan Michel walaupun pelajaran sedang berlangsung. Michel mengirimkan vidio yang isinya Abian sedang membersihkan toilet.

"Wah asw kao." Balas Abian

"Wlee, wkkwk." Ledek Michel

Abian mengirimkan foto Michel yang sudah ia edit.

Abian mengirimkan foto Michel yang sudah ia edit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BABI AERRRRR! WWKKWK"

"YA ALLAH T_T" 




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah NotifikasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang