03

166 24 3
                                    

Hari ini Hwanwoong tidak memiliki jadwal di luar, jadi ia manfaatkan untuk beristirahat dan bersih-bersih rumah. Boleh saja diluar ia menjadi seorang idola namun jika dirumah ia tetap menjadi suami yang mengurus pekerjaan rumah tangga.

Pagi ini rajinnya Hwanwoong sudah membersihkan kamarnya dan Youngjo, mengelap setiap sudut kamar dan barang yang dipajang. Tak lupa ia membereskan pakaian milik Youngjo yang berserakan.
Meskipun Youngjo adalah managernya, dirumah tetap saja ia menjadi suami yang jorok, menurut Hwanwoong.

Hwanwoong baru saja kembali setelah mengambil laundry dari lantai dasar apartemen mereka. Cukup banyak namun Hwanwoong merasa tidak perlu dibantu suaminya karena lihat Youngjo masih tidur di sofa ruang tengah.

"Hah~" Hwanwoong duduk di lantai, tepat di depan sofa yang Youngjo pakai untuk tidur. Cukup malas untuk menata baju setelah mengangkut beban ini.

"Sayang.. Bangun.." Hwanwoong menggoyangkan sedikit bahu sang suami.

"Ayolah ini sudah pukul sebelas." Hwanwoong menatap suaminya. Ia sedikit menyingkap rambut yang menutupi mata Youngjo lalu mengelus pelipisnya.

Sebenarnya Youngjo terbiasa untuk bangun pagi namun karena semalam ia sibuk menata action figure yang baru dibelinya, ia jadi terlambat untuk tidur dan untungnya Hwanwoong tidak marah.

"Kau ingin aku buatkan apa?" Tanya Hwanwoong masih mengelus pelipis Youngjo.

"Keonhee akan kesini jadi aku akan menitip beberapa bahan makanan, eh atau aku minta belikan makanan siap saji saja ya?" Hwanwoong jadi berbicara sendiri. Youngjo menggeliat pelan lalu membuka matanya, melihat sang suami sudah berada didepannya.

"Kau bicara apa?" Tanya Youngjo masih dengan suara serak.
"Kau ingin makan apa?" Tanya Hwanwoong lagi.

"Terserah saja.." jawab Youngjo sambil mengacak pelan rambut Hwanwoong.

"Mandi dulu sana." Ucap Hwanwoong sambil mencubit pipi Youngjo. Youngjo memegang tangan Hwanwoong yang berada di pipinya lalu mencium jemari lentik Hwanwoong. Bukan mencium, lebih menempatkan jari Hwanwoong di atas bibirnya lalu kembali memejamkan mata. Hwanwoong terkekeh pelan melihat kelakuan suaminya.

"Harusnya kau tidak tidur jam dua pagi." Hwanwoong menyingkap rambut Youngjo.

"Bagaimana kau tahu aku tidur pukul dua?" Tanya Youngjo pelan.

"Tentu saja aku tahu.. Bagaimana aku tidak terbangun badanmu kan besar, saat menaiki kasur rasanya seperti gempa bumi." Hwanwoong tertawa pelan melihat Youngjo cemberut mendengar jawabannya.
Hwanwoong menusuk pelan pipi Youngjo lalu tersenyum.

Tak lama, Hwanwoong sedikit terkejut saat mendengar suara bel dari arah pintu. Hwanwoong berdiri membuat Youngjo mengerenyit karena kehilangan sesuatu yang digenggamnya.

Hwanwoong melihat wajah seseorang yang sangat di kenalnya di monitor interkom. Itu Lee Keonhee, sahabatnya.

"Aku kan akan menitip sesuatu padamu, kenapa sudah sampai?" Tanya Hwanwoong setelah mempersilahkan Keonhee masuk.

"Yha! Aku sudah menelponmu sepuluh kali, menunggu didepan supermarket tapi kau tidak memberi kabar. Apa apaan!" Protes Keonhee dengan wajah kesal yang malah membuat Hwanwoong tertawa.

"Benarkah? Haha maaf maaf.. Mungkin tadi aku sedang dibawah mengambil laundry." Ucap Hwanwoong. Keduanya menuju ruang tengah.
Namun Youngjo sudah tidak ada.

"Suamimu mana?" Tanya Keonhee

"Tadi sih tertidur di sofa itu. Mungkin sedang mandi." Jawab Hwanwoong sambil membereskan baju baju nya tadi.

"Kali ini berapa produk yang harus aku update?" Hwanwoong mengambil make up pouch nya.

"Tiga. Cepat gunakan make up yang simpel. Aku harus pergi lagi ke tempat lain." jawab Keonhee sambil mengeluarkan produk yang nantinya akan digunakan Hwanwoong untuk endors.

"Baju? Semuanya baju?" Tanya Hwanwoong. Keonhee mengangguk.

Hwanwoong mengambil baju yang diberikan Keonhee lalu menuju kamar untuk mengganti baju.
Namun saat di kamar, terlihat Youngjo yang baru saja keluar dari kamar mandi terlihat juga dia hanya mengenakan handuk di pinggangnya.

"Baju? Tiga?" Tanya Youngjo melihat Hwanwoong memasuki kamar mereka. Hwanwoong mengangguk kemudian membuka bajunya sendiri. Youngjo terkejut.

"Sebentar! Sebentar!" Tahan Youngjo saat melihat Hwanwoong mengangkat hoodie yang ia kenakan.

Bukannya Youngjo malu melihat badan telanjang Hwanwoong, hanya saja dirinya juga tengah tidak berpakaian. Ia tidak mau lepas kendali dan menerjang Hwanwoong disaat yang tidak tepat. Terutama sedang ada Keonhee di luar.
Sungguh luar biasa pemikiran Kim Youngjo.

Hwanwoong menatap Youngjo bingung lalu memakai bajunya kembali.
"Ada apa?" Tanya nya bingung.

"A-aku ambil bajuku dulu.." Ucap Youngjo pelan lalu menyambar kaos dan jeans miliknya asal lalu kembali memasuki kamar mandi yang berada di kamar mereka.
Hwanwoong menatap pintu kamar mandi dengan heran lalu melanjutkan acara membuka bajunya.

2 jam berlalu sejak Keonhee datang dan Hwanwoong mulai bekerja sebagai model dibantu Youngjo yang berperan sebagai fotografer dadakan hari ini. Asal kalian tahu saja, Keonhee adalah sahabat sekaligus partner bekerja Hwanwoong dalam bidang endors. Keonhee yang akan memilah dan mengecek barang yang akan di endors Hwanwoong tentu saja setelah persetujuan Hwanwoong dan Youngjo. Bisa dibilang Keonhee adalah asisten Youngjo untuk bagian endorsment karena menurut Hwanwoong, suaminya itu tidak tahu apa apa mengenai kategori dan kelayakan seperti apa barang yang harus Hwanwoong promosikan.

Berbagai pose dan setting mereka coba untuk 3 baju yang Keonhee bawa. Semuanya cantik dan bagus bertema spring yang tentu saja sangat cocok dengan pribadi Hwanwoong ditambah polesan make up sempurna membuat penampilan Hwanwoong semakin menawan. Youngjo bahkan meminta beberapa foto untuk di pajang dirumah dan Keonhee membiarkan itu.

Diakhir pemotretan mereka, Youngjo memesan makanan untuk ketiganya karena tentu saja ia yang merasa paling lapar. Setidaknya Hwanwoong sudah memakan sereal tadi pagi.

"Setelah ini kau akan ke tempat siapa?" Tanya Hwanwoong pada Keonhee disela sela acara mereka makan tteokbokki

"Aku akan ke apartemen Byun Baekhyun." Jawab Keonhee enteng.

"Baek-SIAPA?! Uhukk! Uhukk!" Hwanwoong tersedak saat tahu untuk siapa lagi Keonhee bekerja. Keonhee tidak hanya bekerja untuk Hwanwoong ngomong ngomong.

Youngjo yang kaget segera memberikan segelas air pada suaminya lalu menepuk nepuk pelan punggung sempitnya.

"Kaget kan kau? Sudah kuduga." Keonhee tertawa pelan menatap Hwanwoong yang sedang minum.

"Kau serius? Byun Baekhyun?! Penyanyi itu?" Hwanwoong memastikan sekali lagi. Keonhee mengangguk.

"Ya Byun Baekhyun yang mana lagi lalu untuk apa aku berbohong?" Keonhee masih tertawa.

"Wah hebat!" Seru Hwanwoong sambil mengacungkan jempolnya. "Kau memang temanku yang paling hebat!"

Tak biasanya Hwanwoong memuji Keonhee seperti ini, lihat hidung Keonhee sekarang mengembang mengempis.
Youngjo yang melihat itu tertawa pelan.

"Pantas saja sekarang kau memakai kemeja seharga tiga juta won." Ucap Youngjo yang masih sibuk memakai tteok nya.

"Wah, bagaimana hyung tahu ini tiga juta?" Keonhee menatap Youngjo dengan tatapan tidak percaya.

"Dia punya 4 kemeja itu juga di lemari." Jawab Hwanwoong santai. Sekarang Keonhee yang tersedak. Namun sayang tidak ada yang memberinya minum.

Dunia memang jahat, Keonhee-ya.

"Aku tidak tahu kalau hyung sesultan itu.." ucap Keonhee menatap Youngjo sedangkan Youngjo hanya mengangkat bahunya acuh.

"Kau harus bekerja lebih keras, Keonhee-ya. Agar bisa melebihi Youngjo." ucap Hwanwoong. Keonhee mengangguk sambil mengepalkan tangannya. Hwanwoong tertawa pelan.

Tak lama handphone Keonhee bergetar, ia mengangkat telponnya.

"Siapa?"  Tanya Hwanwoong

"Park Chanyeol. Suami Byun Baekhyun yang kaya raya dan tampan. Halo?" Keonhee sibuk bertelepon sedangkan disebrang Hwanwoong sedang ditenangkan oleh Youngjo yang berusaha menahan Hwanwoong yang ingin merebut handphone Keonhee.

Yeo Hwanwoong (22 tahun) - Byun Baekhyun's Big Fan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Butterfly | ONEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang