TC#1

85 24 3
                                    

Huening Kai merupakan pemuda berusia 17 tahun yang harus pindah ke rumah barunya yang berada di kota Nekrós karena dia harus melanjutkan sekolahnya di sana

Awalnya dia menolak. Tetapi akhirnya dia mau karena ancaman kedua orangtuanya untuk tidak memberikan nya uang sepeserpun dalam waktu 2 tahun bila Huening Kai tidak ingin pindah ke sekolah yang berada di kota tersebut.

Bagaimana dia bisa hidup bila dia tidak di beri uang sepeserpun oleh orangtuanya? Dia kan belum bekerja.

Kini pemuda tersebut sedang sibuk mengemasi baju dan barang-barang miliknya di kamar. Karena besok dia sudah harus berangkat ke kota tersebut.

Dia heran mengapa kedua orangtuanya memaksanya untuk pindah ke sekolah tersebut dan juga tinggal di sana tanpa alasan. Ada apa dengan kota tersebut?

Padahal dia baik-baik saja di lingkungan nya yang sekarang ini. Dia sama sekali tidak pernah menimbulkan masalah atau kekacauan apapun tapi mengapa?

Rasanya sangat berat sekali. Karena dia harus meninggalkan sekolah lamanya yang sudah ia nyaman. Dia memiliki banyak teman di sana tapi besok dia harus meninggalkan nya dan tidak akan pernah bertemu lagi.

Karena semua barang dan bajunya sudah selesai di kemas Huening Kai beranjak naik ke kasurnya lalu tidur.

***

Esok harinya. Pagi ini sangat cerah. Dan sepertinya tidak akan turun hujan. Ini adalah hari yang baik.

Kringg. Bunyi alarm milik Huening Kai yang baru saja berbunyi.

Huening Kai pun terbangun dan mematikan alarm nya yang sudah berbunyi itu karena berisik.

Dia melihat ke arah alarm tersebut. Rupanya sudah pukul 6 pagi. Dia harus bersiap-siap karena dia akan berangkat dengan taksi yang sudah orangtuanya pesan tadi Malam.

Dan taksi tersebut akan datang pada pukul 7 pagi. Maka dia harus cepat sebelum taksi itu datang menjemputnya.

Huening Kai berdiri dari duduknya lalu beranjak ke kamar mandi.

10 menit sudah dia habiskan untuk mandi. Akhirnya Huening Kai keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang segar dan juga wangi.

Dia memakai baju panjang untuk berangkat nya hari ini karena Huening Kai sudah terbiasa memakai baju panjang.

Dia memakai baju panjang untuk berangkat nya hari ini karena Huening Kai sudah terbiasa memakai baju panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira seperti itulah gambarannya.

"HUENING KAI, SARAPANNYA SUDAH SIAP" teriak ibu nya Huening Kai dari kejauhan.

"IYA BUU" balas Huening Kai pada ibunya setelah itu pergi keluar dari kamar menuju tempat makan.

Sekarang sudah pukul 7 pagi. Huening Kai juga selesai dengan sarapannya. Kini pemuda itu sedang menunggu jemputan taksinya di teras.

Tak lama kemudian datanglah sebuah taksi berwarna abu-abu dan berhenti tepat di depan rumahnya.

Itu adalah taksi pesanan orangtuanya yang akan mengantarkan nya ke kota yang akan dia tinggali.

Seperti biasa Huening Kai memberi pelukan perpisahan untuk kedua orangtuanya sebelum dia pergi.

"Aku akan merindukan ayah dan ibu" ucap Huening Kai.

"Kami juga akan merindukanmu, jaga dirimu baik-baik ya nak" ujar ibu Huening Kai.

Setelah itu Huening Kai pergi menghampiri taksi tersebut lalu langsung melesat dengan supir taksi tersebut.

Hening. Itulah yang sekarang terjadi.

Tidak ada percakapan di antara Huening Kai dan supir taksi tersebut.

Huening Kai menyenderkan kepalanya ke jendela kaca yang tertutup itu. Dia tidak tahu bagaimana nasibnya saat menetap di kota tersebut. Apakah baik atau tidak.

"Nak, apa kau yakin akan pergi dan tinggal di kota tersebut?" tanya supir taksi tersebut tiba-tiba.

"Ya, aku yakin" jawab Huening Kai padahal sebenarnya dia tidak yakin.

"Sebaiknya kau berhati-hati pada orang-orang di kota tersebut"

"Kenapa?"

"Karena orang-orang di kota tersebut sangat aneh, kau akan melihatnya nanti"

Sementara Huening Kai jadi kebingungan. Tidak mengerti.

Aneh seperti apa?

Setelah itu mereka berdua kembali diam tak berbicara.

Perjalanan menuju kota Nekrós sangatlah panjang dan melelahkan. Huening Kai dan taksi tersebut membutuhkan 4 jam untuk sampai ke kota tersebut.

Dan akhirnya mereka pun sampai menuju kota tujuan.

Kini dia sudah sampai pada rumah barunya yang sedari dulu sudah di pesan oleh kedua orangtuanya di kota tersebut.

Karena lelah Huening Kai langsung saja masuk ke rumah tersebut dan mendudukkan dirinya pada sofa yang terdapat di ruang tamu.

"Ahh, ini sangat melelahkan" ucap Huening Kai.

Dan cerita "The City" telah di mulai.

TBC

Semoga kalian suka dengan cerita keduaku ini:)

Ok vote!
See you next chap!

The CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang