27.

500 73 0
                                    

Jam istirahat, kali ini Yuni dan Lisa berada di rooftop, awalnya memang hanya berdua. Entah sejak kapan ada yang masuk lagi dan seperti nya mereka sedang bertengkar sayang nya Yuni juga Lisa tak dapat melihat si cowok nya.

Si cewek itu mulai menangis entah karena hal apa mereka hanya mendengar sedikit saja seperti mengenai hubungan mereka yang dulu.

Lisa dan Yuni menghampiri mereka, Lisa dan Yuni kaget atas apa yang ia liat ternyata cowok dan cewek itu adalah Jaemin dengan Miya.

"Apa apaan si lo min!?"bentak Lisa

"Kenapa Lo buat Miya nangis gini"ucap Yuni

"Lo apaain Miya!?"ucap Lisa sambil menarik kerah baju Jaemin

"Gak gua apa apain"ucap Jaemin

"Jangan bohong lu! Kalo gak Lo apa-apain gak mungkin dia sampe nangis gini!"ucap Lisa

"Gua gak ngapa²in dia beneran"ucap Jaemin berusaha melepaskan tangan Lisa

"Dia ngebentak gue hanya masalah sepele"ucap Miya masih menangis

"Lo kok gitu sih gue gak akan ngebentak Lo kalo itu hal sepele!"ucap Jaemin

"JAEMIN! pergi lu dari sini"ucap Yuni

"Yun deng-"

"Gue gak mau denger apapun pergi!"ucap Yuni tanpa menunggu Jaemin ingin mengucapkan apa

Jaemin meninggalkan mereka bertiga dengan murung, karena Yuni benar² kesal dengan nya. Setelah Jaemin pergi Lisa juga Yuni mencoba untuk menenangkan Miya yang masih menangis.

"Sudah Miya jangan nangis lagi ya"ucap Yuni menenangkan nya

"Hiks gue gak tau harus gimana lagi hiks gua cuma mau....kenal sama kalian, tapi dia malah suruh gue jauhin kalian hiks"ucap Miya

"Lo gak usah peduliin si Jaemin, Lo bareng siapa aja kan itu hak Lo"ucap Lisa menenangkan

"Iya Miya, kami tidak masalah jika kamu berteman dengan kami"ucap Yuni

"Terimakasih"

Mereka berdua berbincang hingga tanpa sadar bel sudah berbunyi, mereka kembali kekelas masing².

Yuni masih berfikir kenapa Jaemin melarang Miya untuk berteman dengan mereka. Apa alasan yang sebenarnya dia tak mengerti, tapi dengan melihat Miya yang menangis seperti itu membuat Yuni menjadi kesal.

Jam pulang sekolah Jaemin menghampiri Yuni yang sudah keluar gerbang sekolah untuk menunggu bus datang. Jaemin menarik Yuni untuk mengikutinya, dia yakin jika dia memintanya gak akan Yuni dengarkan.

"Apa apaan sih Lo"ucap Yuni

"Gue minta lo jauhin Miya"ucap Jaemin

"Apa hak Lo, gue berhak dong mau dekat dgn siapa aja apa hubungannya sama Lo!"bentak Yuni yang baru kesal dengannya

"Pokoknya Lo harus jauhin dia Yuni!"ucap Jaemin tanpa sadar ia membentak Yuni juga

"Kenapa jadi Lo ngatur gue sih Jaemin!"bentak Yuni dan meninggalkan nya

"Yuni! Aghhh!"

Yuni meninggalkan Jaemin sendiri, dia tak memperdulikan Jaemin yang selalu memanggil nama nya. Dan tanpa mereka sadari ada yang memperhatikan mereka dan mendengarkan obrolan mereka, dia tersenyum sinis dan meninggalkan tempat nya.

Saat sudah dikosan, keadaan kosan yang masih sepi mungkin mereka masih di jalan Yuni berjalan untuk ke kamar nya setelah itu ia akan menyiapkan untuk makan siang.

Mereka semua sudah kumpul di meja makan dan juga ada tata di sini, entah kenapa makan siang kali ini gak banyak nya ngomong atau gak ribut tumben gitu pada hal gak ada bang Suga karena dia lagi ada kerjaan. Biasanya kan rame apa lagi gak ada yang galak² gini.

Jaemin terus memperhatikan Yuni, sampai jihoon membuka suara dan membuat semua orang menatap Jaemin dan Yuni juga menatap Jaemin.

"Kenapa liatin nya sampai segitunya Jaemin " jihoon

"Eh siapa?"ucap Jaemin

"Elu Jaemin dari tadi ngeliatin Yuni kek gitu banget"ucap Hyunjin

"Gk kok"ucap Jaemin dan melanjutkan makan nya

"Alahh ngomong si gk tapi dari tadi liatin terus"ucap guanlin

"Lanjut makan, dan Lo berhenti natepin Yuni terus"ucap tata

"Heh Tante apaan si"ucap Jeongin

"Bwahaha di panggil Tante gan sama bocill"ucap Haechan ketawa

"Kalian semua lanjut makan, yang piket nyuci piring jangan kabur"ucap Yuni

"Iya Yun"

Setelah selesai mereka ada yang ke kamar dan juga ada yang sedang piket, Yuni dia lagi ngebantuin yang piket dari pada dia diam saja. Setelah itu mereka kembali ke kamar mereka masing-masing.

Kosan BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang