-1-

198 25 0
                                    

~•~

Lama mereka menjalin hubungan, pada tahun ke-dua mereka menjalin hubungan,  (Your name) punya kejutan untuk Dejun. Selama ini, Dejun selalu memberinya kejutan-kejutan manis terhadapnya.

Hari itu, (Your name) mengajak kekasih nya untuk pergi padahal waktu sudah bergulir menuju puncak malam. Xiao Dejun beberapa kali menolak pergi. Tapi, (Your name) tetap keras kepala.

Saat Dejun keluar dari pagar nya, dia langsung ditarik (Your name). Lelaki itu kelabakan menangani gerakan pacarnya itu.

(your name) tertawa lepas saat berhasil mengikat Dejun ditiang pinggir jalan dekat rumahnya. Dejun mengerjapkan matanya beberapa kali lalu dia menggerutu.

"(your name), kamu tega sekali." Dejun merajuk. Dia memasang wajah imut nya saat kesal.

(Your name) balas tersenyum lebar.

"Selamat ulang tahun, Dejun. Sebentar lagi aku akan melemparmu dengar telur." Dejun membulatkan matanya lebar.

"Jahatt, (Your name)." Dejun berusaha melepaskan ikatan nya tapi ikatan yang (your name) ikat sangat erat.

"Bercanda." (your name) nyengir lalu memeluk Dejun yang masih terikat. Alasan (your name) mengikat Dejun karena Dejun pasti akan balas memeluknya dengan sangat erat, hal itu membuatnya sesak. Dejun tertegun mendapat pelukan dari (your name).

"Aku rasa aku semakin menyukaimu." Gumam Dejun lalu dia mencium puncak kepalamu.

•••

Tahun ke-3 sejak mereka jadian, (Your name) mematut dirinya dihadapan cermin. Ah sejujurnya dia dan Dejun sudah lama tidak berkencan atau sekedar bertemu. (your name) memahami nya karena memang keduanya sibuk untuk mengurus ujian sekolah. Mengurus untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Gadis itu tersenyum. Sudah lama sekali dia tidak melihat pujaan hatinya itu. (your name) segera mengambil tas kecil nya dan pergi. Gadis itu juga bersenandung senang. Rencana nya mereka akan bertemu di mall dekat kompleks rumah (Your name). Gadis itu tidak minta dijemput karena memang jarak nya tidak terlalu jauh dari rumahnya, bahkan dia bisa berjalan kaki. Sekalian dia juga berolah raga.

Dejun dan (your name) berjanji bertemu jam 3 sore dan saat ini masih jam 2.45 PM.

-

(your name) menggenggam ponselnya, menatap minuman yang sengaja dia beli sembari menunggu Dejun. Dejun sudah telat 30 menit dari jam yang janjikan. (your name) menghela nafas panjang.

"(your name)?" Gadis itu menoleh dan melihat Yangyang teman sekelasnya.

"Oh, Yangyang." Yangyang menyeret bangku dihadapan (your name) dan duduk disana.

"Nunggu Dejun ya?" Gadis itu mengangguk sambil tersenyum "Kamu ngapain disini, Yangyang?" tanya (your name).

"Mau nonton Boku No Hero Academia movie 2 bareng Dery. Tapi tu bocah belum dateng." (Your name) mengangguk-anggukan kepala. Ah, kalau dipikir teman nya itu kan bocah. (your name) manggut-manggut.

"Kmu sudah tau mau keperguruan tinggi mana?" Tanya Yangyang.

"Sudah. Aku mau ke Universitas XXXX di ibu kota. Kamu sendiri sudah mutusin?"

"Aku gak nerusin. Hehe," Mata (Your name) mengerjap "Aku mau lngsung nyari kerja, lagian aku gak cocok belajar." Yangyang nyengir lebar.

"Tapi, (Your name) bukan nya ibu kota itu jauh ya? Dejun kan mau masuk di Universitas di itu lo daerah X." (Your name) nyengir.

"Mau gimana lagi? Jurusan yang aku minati ada disana. Aku juga sudah diterima disana. Sayang sekali kalau aku tidak lanjut." Yangyang membulatkan mulut nya, matanya terbelalak.

"Diterima??? Tunggu--"

"Aku sudah ikut lewat jalur prestasi sih. Hehe, tolong rahasiakan dari Dejun ya?" (your name) tersenyum sampai matanya juga ikut tersenyum, ada semburat merah dipipinya yang menandakn dia malu mengakui prestasinya sendiri.

"Syukurlah. Ku harap kamu sukses disana." (Your name) mengacungkan ibu jarinya pada Yangyang. "Kamu juga, semoga sukses." Kata (Your name).

Ponsel (Your name) bergetar untuk sesaat. Gadis itu melirik ponsel nya dan mendapatkan sebuah pesan dari seseorang yang dia tunggu. Hati gadis itu sedikit kecewa menerima pesan itu. Dia menghela nafas nya.

"Yangyang, aku boleh ikut nonton?" Tanya (Your name). Yangyang mengerjapkan matanya lalu tersenyum sangat lebar, memamerkan pesona nya jika dia tersenyum.

"Tentu saja. Bukan nya kamu nunggu Dejun?" Tanya Yangyang tiba-tiba setelah berseru senang.

"Dia ... ada urusan katanya." (Your name) nyengir. Yangyang mengangguk-anggukan kepalanya. Tepat setelah itu lelaki itu berseru, menyerukan nama temn yang ia tunggu-tunggu sejak tadi.

"Dery!" (Your name) menghela nafas panjang. Untung ada mereka berdua—Yangyang, Dery.

.
.
.
.
.
[Dejun]
(Your name), batalin aja dulu ya? Maaf.

~•~

Heartbreak [Xiaojun × You] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang