-6-

637 48 11
                                    

~•~

Matahari bergulir dan tenggelam diujung barat bumi, langit ikut sendu diikuti warna jingga yang gagah berani memamerkan diri. Awan dilangit menambah nuansa indah yang ditunjukan pada penghuni bumi, menunjukan atraksi spektakuler langit. Pemandangan indah langit saat ini tidak merubah situasi menegangkan yang terjadi disalah satu cafe yang baru buka di pusat kota. Seorang lelaki yang awalnya tertawa manis, tersenyum dengan hangat bersama seorang gadis dihadapan nya didera teror.

Mata lelaki itu menangkap sosok gadis lain nya yang berada di sisi lain cafe. Gadis itu menatapnya dengan tatapan datar, walau dihadapan nya ada segelas milkshake coklat dingin kesukaan nya.

"Dejun, ada apa?" Tanya gadis dihadapan nya. Dia mengerjapkan mata lebar nya dengan lucu. Lelaki itu bernama Xiao Dejun. Dejun mengalihkan pandangan nya lalu tersenyum manis.

"Kamu terlihat pucat." Kata gadis itu, gadis itu berdiri dan menyentuh dahi Dejun. Dejun mengerjapkan matanya terkejut.

Sisi lain, seorang gadis yang ditatap Dejun itu menghela nafas panjang dan menunduk meminum milkshake coklat kesukaan nya. Dia berusaha untuk tetap tenang walau sebenarnya hati nya saat ini sangat hancur. Sangat.

Gadis itu sengaja, sengaja datang kemari setelah melihat pacarnya bersama gadis lain. Dia memang sengaja, sengaja tidak menegurnya secara langsung. Meminta penjelasan pada nya. Dia sengaja, sengaja duduk disini mengawasi gerak-gerik pacarnya bersama... Selingkuhan nya?

Sakit. Tentu saja. Gadis itu sudah mengeluarkan air mata untuk seseorang yang brengsek didepan nya. Sudah banyak luka yang lelaki itu goreskan padanya. Ini yang terparah.

Gadis itu, tidak terima.

Mengapa hanya dia yang merasa sakit disini? Mengapa hanya dia yang tidak bisa tersenyum disini? Gadis itu terbatuk karena terburu-buru meminum milkshake nya. Dejun, melihatnya.

Wajah lelaki itu... Tidak bisa ditebak.

(your name) memicingkan matanya menjawab tatapan lelaki itu. Lelaki itu mengalihkan pandangan nya, menatap selingkuhan nya dengan lembut.

Ahh, tatapan yang sudah tidak lagi dia tunjukan pada (your name).

"Ayo pulang, kuantar." Katanya.

Sayup terdengar dikedua telinga (your name), rasanya dadanya sangat sesak saat ini. Tapi dia enggan menunjukan sakit dihadapan orang brengsek itu.

"Kenapa?" Tanya gadis dihadapan Dejun itu dengan manja. Jelas sekali gadis itu enggan berpisah dengan pacarnya. Dejun tersenyum manis dan mengacak rambut gadis dihadapannya.

"Aku lupa jika ada urusan, nanti aku telpon." katanya.

Sikap manis itu, ah kapan terakhir kali Dejun melakukan nya untuk (Your name) ?

Setelah mengamati hal menyakitkan itu, Dejun menggandeng tangan gadis itu dan pergi melewati (your name). Dejun pergi tanpa menoleh sedikitpun kearahnya. Bukan kah sudah jelas?

Dia dicampakan.

(Your name) menengadahkan kepalanya. Naif sekali pikiran nya. Naif sekali dia yang berfikir bahwa Dejun akan terkejut dan segera kembali kehadapan nya. Menjelaskan situasinya. Menjelaskan apa yang dilihatnya tidak benar. Menjelaskan kalau lelaki itu masih... Ingin bersama nya.

Ah, naif.

Air mata (Your name) akhirnya keluar dari persembunyian nya. Gadis itu sudah tidak tahan lagi membendung rasa sakit yang lagi-lagi Dejun torehkan untuk nya. Ini terparah. Dia merasa di khianati oleh seseorang yang sudah merebut hati nya.

Harusnya, dari awal (your name) tidak perlu menyerahkan seluruh hati nya untuk pria brengsek itu.

Heartbreak [Xiaojun × You] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang