Kumpulan kata, sajak, beserta narasi mulai dari hal yang manis, perih, hingga mengguncang hati bersatu padu di sini.
Siap untuk memasuki "Jongsang's universe?"
Warn! Bxb, shounen-ai
-contain harsh words
-smut
-fluffy
-tragedy, etc.
Also alternatif u...
Jika menaklukan seseorang yang kau cintai dengan menggunakan sebuket bunga, maka bukan akulah orangnya. Aku sangat suka menaklukkan hati seseorang dengan menggunakan pistol.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namaku Choi Jongho. Memiliki profesi sebagai kepala kepolisian Korea Selatan. Jabatan yang sangat terhormat. Sangat tinggi tentunya.
Aku memiliki hobi menembak sedari dulu. Siapa sangka, hobiku membuatku menjadi memiliki kesempatan besar menjadi kepala aparatur negara sebesar ini.
Image-ku sangatlah baik di mata warga Korea Selatan. Bahkan catatan kriminalitas warga negara maju ini berhasil kutuntaskan. Mengingat betapa cerdas dan cekatannya aku.
Untuk beberapa kasus, aku harus menembaki kepala para penjahat hingga menembus tengkoraknya. Mereka memang sangat berdedikasi tinggi sehingga tidak takut mati. Memilih setia pada tuannya sehingga mengabaikan neraka yang menanti.
Well, sebenarnya mereka sangat baik, namun menjadi terbodohi karena embel-embel kesetiaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jongho menyesap americano-nya di tengah udara dingin yang semakin menusuk kulitnya—peralihan musim, sekarang sudah memasuki musim gugur. Hari ini, tak banyak yang dilakukannya. Ada anak buahnya, masalah kali ini tak harus memerlukan bantuannya. Hanya preman kacangan yang mencopet di kawasan jalan sempit. Oh ayolah, Jongho tidak sebanding dengan mereka.
Remang-remang cahaya memang menjadi kesukaan Jongho. Sinar rembulan dan bintang-gemintang itu menarik. Mereka berhasil membuatnya nyaman hanya karena cahaya sederhananya.
Jongho sangat aneh, ia justru tidak menyukai senja maupun fajar.
Alunan melodi lagu klasik berhasil membuatnya mabuk kepayang. Bagai menari sesuai alunan irama. Jongho sangat menyukai saat-saat seperti.
Lama dengan posisi ternyamannya, seseorang berhasil membuatnya mengubah raut wajahnya. Semula terlihat senyuman yang merekah, lalu sekarang, berubah menjadi tatapan datar yang terlihat sangat tidak bersahabat.
"Ada apa?" ujar Jongho kepada orang itu.
"Suasana semakin panas, tuan," ujar orang tersebut. Jongho menaikkan alisnya bingung. Melawan preman kacangan apa susahnya?