prolog

3 0 0
                                    

Dari dulu aku memang tidak terlalu pandai dalam bergaul tidak termasuk orang yang sukar juga dalam bergaul bisa terhitung temanku dari jaman sekolah SD sampai sekarang lulus SMA. Sebagian orang bosan mungkin kalau berteman dengan orang yang itu itu saja tapi tidak menurut ku, mempunyai teman seperti mereka pun aku sangat bersyukur karena mereka tahu sisi burukku tapi mereka tidak pernah meninggalkan ku.

Semua bermula dari aku kelas 6 SD sampai sekarang aku mau masuk SMA mereka tetap berfikir seperti itu terhadap ku sebenarnya aku tak terlalu perduli si hahah mereka mau bilang ini itu ku tetap tak perduli banyak teman sekelas ku yang sering mengejek karena menurut mereka aku tidak seperti perempuan kebanyakan mereka bilang aku galak sedikit diusik aku akan keluar taring itu yang mereka sering ucapkan padaku.

"Gi lu itu kenapa si jadi cewe galak banget ih udah gitu tomboi lagi"
Iya cewe itu giatri Sugandi tetapi teman dekatnya menyebut dengan nama gigi perempuan yang berperawakan yang tak terlalu tinggi dan tak juga pendek mempunyai rambut sebahu kulit putih bibir tipis berwarna ceri dan hidung mancung, hanya orang orang terdekat saja yang berani memanggil dia dengan sebutan gigi.

"Haha sebenernya gue juga gatau si kenapa gue begini, gue juga mau sebenernya kaya lu dep jadi cewe seutuhnya haha yang lembut gitu lah pokoknya ga urakan gini"
Devi orang yang selalu ada disisi gadis itu meskipun pertemanan mereka tampak tak seimbang tapi mereka tetap bersama dalam keadaan apapun, bisa dibilang kebanyakan Devi mengambil keuntungan karena ya bisa dibilang gigi cukup pandai dalam bidang akademi maupun non akademik. Meskipun begitu gigi tak mempersoalkan nya karena menurut nya hanya Devi yang mampu bertahan disisinya disaat orang orang mengucilkan dan memojokkan gigi Devi selalu datang pasang badan untuk membela temannya tersebut.

"Seutuhnya pale lo botak yakalo ga utuh sebagian badan Lo gaada dong gila kali ya aneh aneh aja si Lo gi heran gue"

"Lu nanya gue jawab benerkan dih"

"Jawaban Lo aneh cangak nanya apa jawab apa kadang kadang otak Lo setengah ya, ternyata orang pinter kaya Lo juga bisa sarap kadang ya"

Sebenernya Devi kadang merasa jengah karena sikap gigi yang tak peduli akan keadaan sekitar dia hanya memperdulikan orang yang memang memperdulikan dia contohnya ya seperti sahabat nya ini sidevi.

"Bentar lagi lulus gi Lo mau lanjut kesekolah mana? Gue si maunya kita biar bareng terus kalo bisa sekelas terus hehe"

"Gue tahu kenapa Lo mau satu sekolah sama gue terus juga berharap kita sekelas bareng karena Lo gamau kan kehilangan temen sepinter gue dan secantik gue hahah galak galak gini gue tetep cakep dep Lo harus akuin itu" gigi berbicara dengan nada menyindir sekaligus mengejek devi sambil tertawa.

"Hahah itu Lo tau, tapi ni ya gue beruntung banget si bisa kenal terus temenan sama Lo, Lo baik banget soalnya hehe sering kasih gue contekan" dengan menunjukkan cengiran khasnya dia sama sekali tidak merasa malu

"Ck! Gatau diri banget ni orang satu" cela gigi.




Hehe maap ya kalo ceritanya kurang menarik tolong tinggalkan jejak heheh

AKU DAN HIDUPKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang