Prolog

34 7 0
                                    

Matahari mulai tenggelam dibarat,yg menimbulkan cahaya orange yg sangat indah,semua org mengagumi ciptaan tuhan itu,jalan mulai padat,org org berlalu lalang untuk pulang sehabis kerja untuk beristirahat.

Disisi lain ada seorang gadis yg sedang duduk dibawah pohon, mata sayunya menatap cahaya indah itu dengan kagum seakan akan beban yg ditanggungnya hilang seketika.

Jam terus berjalan,tak terasa cahaya indah itu hilang dalam hitungan detik,gadis yg tadinya hilang semua bebannya kembali terisak akan masa lalunya,ia kembali mengingat dimana kejadian 5 tahun hal paling buruk yg pernah terjadi padanya.

"Pergi kamu dari sini jalang!" bentak pria paruh baya.

"Haha untuk apa kau kesini jalang?kau ingin uang?iya?hah!jawab pertanyaan ku jalang!"Bentak pria itu lagi

"Silahkan kau keluar dari sini,bawak anak anakmu yg tak berguna ini dari sini,aku tak perlu mereka! "seru pria itu dengan nada yg lebih tinggi.

Suara itu kembali terngiang di kepalanya,membuat tangisannya semakin terisak.

"Hikss...ibu... Maafkan akuu," Tangis gadis itu pecah

"Hiks... Rara.. dimas..kaka maafkan kakak,"

"Maafkan kakak yg hanya diam ketika dia.. aghhh!,"erang gadis itu frustasi

"Ibuu..rara...dimas.. yg tenang ya disana... Maaf kakak ga bisa jaga kalian,kakak menyesal.. kakak meyesal!,"triak gadis itu.

Byurrrrrrr, tiba tiba hujan dengan lolos membasahi tubuh gadis itu.

"Aku yakin,tuhan mendengar doaku,selamat jalan ibu,selamat jalan rara,dimass... Maafkan kakak yg takbisa menjaga kalian.. bukan kakak pembunuhnya bukan kakak,kakak yakin tuhan pasti tau,dan kaka yakin tuhan pasti punya recana baik"batin gadis itu menenangkan pikirannya.

Yuhuuu
Tq udh baca cerita saya
Semoga kalian suka dengan prolognya wkwk
Maap ya klo Rada gaje,maap klo masih kaku,hehee.
Semoga cerita ini bisa menginspirasi kaliann.
Wkwk
Sampai jumpa di next part!

Bukan salahku ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang