|2|

7 5 0
                                    

🥀🥀🥀


Pagi ini masih dengan keadaan hati yang kurang mengenakan, karena kemarin gue ngenes banget semoga hari ini jauh lebih baik dari kamarin. Harap gue dalam hati

Gue pun masuk kekelas yang udah rame kayak pasar itu, gue kembali ke rutinitas gue yang kalo datang sukanya siang, tapi nggak sampe terlambat.

Gue pun duduk di bangku gue yang nyaman ini sambil sesekali melihat lihat orang orang berlalu lalang di bawah sana.

"Pagi gengs" sapa Beni yang baru datang itu

'Pagi juga orang sok sibuk" mereka bertiga serentak

Gue masih malas aja ngegubris mereka, kemudian gue ngeluarin ponsel dan earphone buat ngediemin mereka.

"Ada yang ngambek sih Kayaknya ini" cerocos Aris.

Gue pun masih pura pura nggak ngedengerin  omongan mereka.

"Ulululu capa cih yang marah cini aku cayang" sambung Beni dengan nada yang dibuat buatnya itu.

"Jijik pengen muntah gue dengernya" serkah Afra.

Aku yang masih nggak ngegubris mereka kemudian memilih untuk pergi keluar  kelas.

"Ngambek beneran nih ceritanya" cegat Beni dengan mencekal pergelangan gue.

"Apaan sih nggak lucu" jawabku judes.

"Ngga ada yang lagi ngelucu Zeyenk" imbuh Alri.

"Lepasin nggak" marahku pada Beni yang masih terus memegang pergelangan gue.

"Nggak mau Maemunah" jawab Beni lagi.

"Anjirr" gue pun berusaha untuk melepas peganganya itu dengan mencubit lengannya. Setelah berhasil gue langsung keluar kelas.

"Eh si Ijah ngambek beneran" cerocos Aris yang kemudian mengikutiku dan di susul dengan mereka berempat.

Aku duduk di sebuah meja kantin yang kemudian mereka berempat datang menghampiri ku.

"Jangan marah dong yank" bujuk Beni yang duduk di sebelah gue.

"Ya udah mau makan apa sayang nya Aris" ucap Aris yang berada di hadapan gue.

Gue pun masih berusaha menahan diri untuk ga ngejawab pertanyaan mereka, sebenarnya dari tadi gue udah nggak tahan dengan perlakuan mereka ingin sekali rasanya tertawa terbahak-bahak sekarang juga.

"Kita minta maaf deh Nay" seru Beni.

"Dari tadi kek kan beres jadinya" jawabku dengan berusaha menhan tawa.

"Kalo mau ketawa ketawa aja kali nggak usah di tahan tahan" sambung Alri.

Afra pun datang dengan membawa nampan berisakan 2 bakso dan 3 nasi goreng itu. Dan langsung membaginya.

"Pulang jalan yuk" ajak Beni.

"Kemana lagi kemarin kan udah ke rumah nya Aris" jawab Afra.

PrayanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang