Dua tubuh yang hanya berbalut selimut tipis itu, tampak saling melekat. Sisa aroma percintaan mereka masih menguar kuat, di kamar dengan sebuah ranjang besar di tengah-tengahnya.
Sang pria tampak memeluk tubuh sang wanita, sambil sesekali membelai rambut pirang berantakkan wanita itu.
“Jadi, Rich. Kapan kau akan menikahiku?” tanya sang wanita, sambil mengusap lembut dada telanjang sang pria yang di panggil Rich.
Rich menggeram rendah sambil menangkap tangan wanita yang malah terkikik manja.
“Stop it, Beth. Atau kubuat kau tak bisa berjalan selama beberapa waktu,” ancam Rich.
“Kau tak menjawab pertanyaanku,” rajuk Beth mengundang kekehan Rich.
“Secepatnya, honey. Ada satu hal yang harus kulakukan sebelum itu,” sahut Rich.
“Kau selalu seperti itu,” kesal Beth.
“Bethany Collins, beri aku beberapa waktu. Aku akan selesaikan segera apa yang harusnya kulakukan sejak lama,” bujuk Rich.
“Waktumu tak banyak Mr. Richard Russel,” sahut Beth.
“As soon as possible, honey. Karena itu aku menemuimu. Besok aku akan pergi keluar kota untuk mengurus segala sesuatunya. Sementara itu, kau bisa mulai memilih-milih wedding organizer untuk acara kita,” ujar Rich dengan senyum lebar.
“Kau bahkan tak melamarku?!” seru Beth tak percaya.
“Aku akan melamarmu secara resmi. Tunggu saja,” sahut Rich dengan penuh kemenangan.
“As your wish, Sir,” ujar Beth sambil mendaratkan ciuman panas di bibir Richard.
---------------------------
Mobil sport merah itu melaju tenang membelah lalu lintas yang lengang. Sebuah papan bertuliskan ‘Saguenay’ membuat bibir sang pengemudi mengulas senyum samar.
Richard, sang pengemudi mobil, memelankan laju mobilnya saat melintasi jembatan yang seingatnya akan mengantarkannya ke tempat tujuan.
Daerah itu tak banyak berubah, selain bertambahnya beberapa bangunan. Salju yang sepertinya turun semalam tampak menumpuk di sisi kiri kanan jalan. Air sungaipun tampak membeku.
Richard memarkir mobilnya tepat di depan sebuah rumah mungil. Sedikit mengerutkan kening, Rich menatap rumah mungil yang tampak di hiasi pot warna-warni, yang kini tampak tertutup salju. Pria itu membuka pintu, dan keluar dari mobilnya, lalu berjalan memasuki pekarangan rumah itu.
“Ceroboh sekali,” gumam Rich saat menemukan pintu pagar yang tak terkunci.
Menghembuskan nafas keras, Rich mulai memencet bel, memberitahukan pada sang penghuni tentang kedatangannya. Kening Rich mengerut tajam, saat tak seorangpun keluar dari rumah itu.
“Kemana dia?” gerutu Richard, kali ini mengangkat tangannya dan mulai mengetuk pintu.
Ketukkan itu berubah menjadi gedoran sekuat tenaga, saat lagi-lagi tak ada respon dari sang pemilik rumah.
“HEI, SIR! YOU WILL BROKE MY HOUSE!”
Seruan penuh kemarahan itu menghentikan gerakan Richard. Seketika pria itu berbalik, dan mendapati sosok mungil yang nampak tenggelam dalam ketebalan jaket, yang kini menatapnya dengan mata terbelalak lebar.
“Rich…?” lirih sosok itu.
“Hello, Dania,” sapa Richard dengan seringai terukir di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With Husband (Complete/End) ✅
RomanceRichard Russel mendatangi sebuah rumah yang telah lama tak dikunjunginya. Niatnya untuk menikahi sang kekasih, membuatnya harus kembali menemui wanita yang berstatus sebagai istrinya untuk menandatangani surat perceraian Dania Daneswara begitu terke...