Suasana sore hari di roof-top selalu indah bagi Theo dan Isabele, karena di waktu itu mereka biasa menghabiskan waktu dengan mengobrol dan mencurahkan isi hati satu sama lain, bagaimana mereka melalui hari mereka, bahkan tak jarang juga mereka mengeluhkan segala keluh kesah mereka kepada semesta. Sekedar melepas sedikit beban pikiran mereka masing-masing, Hanya dengan ditemani indahnya langit senja dan secangkir kopi dan coklat hangat, hal kecil itu selalu berhasil menghibur mereka di kala hari-hari yang di lalui Theo maupun Isabele berjalan tak sesuai keinginan mereka. Seperti itulah hampir setiap hari Theo dan Isabele menghabiskan waktu di penghujung hari, bahkan hari ini.
"Theo, pernah ga sih terlintas dalam benak lo kaya ternyata orang yang lo cintai itu ternyata orang yang ga akan pernah bisa lo miliki?" Tanya seorang gadis dengan surai panjang yang terurai sambil sibuk menatap indahnya langit senja kala itu
Alisnya terangkat heran ketika mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu"Tiba-tiba banget nanya gitu?" jawabnya "hmmm" imbuh nya sambil berpikir untuk menjawab pertanyaan gadis tersebut.
"Ga bisa dimiliki karena beda tuhan? atau apa? kalau karna beda tuhan sih kayanya sih itu lo dulu penah" lanjutnya sambil tertawa usil
"Bukan gitu, Theo" Isabele menanggapi
"Kaya gini loh misalnya, kita itu pernah terpisah sama seseorang sampai kita jadi asing sama orang itu, terus suatu saat dipertemukan kembali, kemudian kita jatuh cinta sama orang itu. Nah suatu hari kita tuh tau sebuah fakta bahwa ternyata kita tuh adik kakak kandung gitu ntah lo atau gue yang ketuker saat itu, intinya ya kita gabisa saling memiliki kan karna ternyata kita saudara kandung? ya kurang lebih kaya gitu" lanjut gadis itu dengan panjang lebar mencurahkan isi pikirannya
Theo fokus mendengarkan pertanyaan dari sahabatnya itu, sambil menatap lurus langit senja yang mulai menggelap
"Drama banget sih tapi gue ga pernah kepikiran, bahkan untuk mengalaminya juga ya gue ga mau" jawab Theo segera setelah ia mencerna apa yang ia dengar dari sahabatnya itu
"Kenapa?"
Theo menghela nafas sejenak lalu berkata "Ya gue ngerasa kaya, semesta emang sebercanda itu ya mempertemukan mereka dengan cara kaya gitu?"
"Tapi kalo seandainya lo di takdirkan kaya gitu, apa yang bakal lo lakuin?" Tanya Isabele
"Apa ya? nerima aja sih kayanya, mau segimana gue nolak juga kalo semesta bilang itu yang terbaik ya mau gimana lagi? meski ya memang sakit sebercanda itu semesta sama takdir gue" Jawab Theo dengan serius
Isabele hanya menganguk paham dengan apa yang dikatakan Theo
"Dah ayo kita cabut, si jeff ngajak nongki nih" Ujar Taeyong sambil sibuk mengetikan pesan singkat kepada seseorang di seberang sana
"Thea gimana?" Tanya Isabele sambil membersihkan gelas bekas kopi dan coklat panas tadi
"Abis jalan sama si Dhirga langsung kesana katanya" Jawab Taeyong
Theo dan Isabele pun mengakhiri percakapan random mereka dan segera bergegas meninggalkan roof-top dan bersiap menuju ke cafe yang sudah Jeffery janjikan untuk berkumpul bersama yang lain
Introduce to you; Destiny
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionPertemuan Theo dengan seorang gadis bernama Isabele mampu membuat seorang Theo yang trauma akan cinta, mau membuka hatinya kembali. Siapa sangka, gadis yang baru ia kenal di pertengahan semester 2 kelas 11 SMA itu mampu mencairkan hati seorang Theo...