Epilog

111 42 27
                                    

Rachel duduk sendirian di dalam kelas. Murid-murid lain sudah pulang ketika bel berbunyi sekitar 30 menit yang lalu. Ia memandang jendela yang mengarah pada lapangan di bawah. Pikirannya mengarah pada seseorang yang telah membuatnya kesal di siang hari.

Rachel tau, Jimin sedang menunggunya di lapangan. Ia sudah mengiyakan untuk bertemu Jimin. Namun, gadis ini bimbang, memilih menemuinya atau menunggu Jimin pergi begitu saja.

“Rachel?” Rachel menoleh karena mendengar seseorang memanggil namanya.

Dia adalah Taehyung, teman sebangku Jimin. Rachel sedikit terkejut dengan kedatangan Taehyung tiba-tiba. Selama ini mereka tidak pernah berbicara berdua, selalu ada Jimin disana.

“Oh, rupanya kau. Sedang apa? Jimin tidak ada di sini." Rachel kembali memandang jendela, dan bersikap acuh tak tacuh pada Taehyung.

“Mau sampai kapan kau marah pada Jimin?" Rachel tergelak.

“Bagaimana kau tau?” sahut Rachel kesal.

Taehyung tersenyum. Ia berjalan lalu duduk di kursi yang berada di depan Rachel. Sedangkan Rachel masih menunjukkan ketidakpeduliannya pada kehadiran Taehyung.

“Tadi ia terlihat sangat lemas.” Taehyung membuka pembicaraan.

Rachel sedikit melirik Taehyung yang ternyata sedang menatapnya.

“Kau tau, Jimin tidak sepenuhnya pria menyebalkan seperti yang kau bayangkan. Sebelum mengenalmu ia jauh dari sifatnya yang sekarang." Diam-diam Rachel mulai mendengarkan penjelasan Taehyung.

"Jimin sangat pendiam, dia mudah sekali marah. Terkadang ia melampiaskan kemarahannya dengan mengerjaikau. Tapi saat Jimin mengenalmu dan berniat memilikimu, ia berubah. Tidak ada Jimin yang marah, tidak ada Jimin yang pendiam. Yang ada Jimin yang periang dan humoris. Aku bersyukur ia mengenalmu. Sekarang ia pasti sedang menunggumu di sana, temuilah dia Rachel.”

Rachel mencerna kalimat-kalimat yang telah dilontarkan Taehyung. Sejujurnya, ia sama sekali tidak tau keadaan Jimin yang sebelumnya.

Sebenarnya muncul perasaan bersalah dalam diri Rachel. Seharusnya dia tidak bersikap egois seperti ini.

"Satu hal yang harus kau tau, Jimin sangat mencintaimu dan ia hanya ingin kau tetap tersenyum." Perkataan Taehyung sukses mendorong Rachel pada jurang penyesalan. Gelap dan sendiri.

Rachel mengecek jam tertera di ponselnya.

Sudah lewat 15 menit dari waktu janjian. Rachel harap-harap cemas semoga Jimin masih ada di lapangan. Segera ia bangkit dari kursi dan berlari menyusul Jimin di lapangan.

Taehyung yang melihat itu, hanya mengikuti Rachel dari belakang dan tersenyum. Ia bangga dengan temannya yang memiliki kekasih seperti Rachel, dan berharap hubungan keduanya akan baik-baik saja selamanya.

Tamat.

My Boyfriend - [Park Jimin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang