Abaikan tipo yang bertebaran
.- Simbol misterius -
Chaeyoung, Tzuyu dan putrinya Chazu pun tiba di kerajaan Limario. Wajah cantik putri kecil Chazu tampak bahagia setelah melihat banyaknya bunga di halaman masuk kerajaan. Ia begitu tertegun, terpesona dengan warna warni bunga hasil tanaman mendiang neneknya itu.
Jennie melihat Chazu begitu menggemaskan. Ia pun meminta Chazu dari gendongan Tzuyu.
"Bibi Jen, tamannya bagus sekali" celoteh Chazu yang sudah berpindah di gendongan Jennie
"Ini semua nenek Lily yang menanam." jawab Jennie
"Nenek Lily itu siapa?"
"Neneknya Chazu, Lie oppa dan Jihun oppa"
" Lalu nenek sekarang dimana? Aku ingin bertemu dan bilang terima kasih sudah membuat taman sebagus ini" celoteh Chazu gembira
"Nenek sudah di surga" sahut Chaeyoung
"Surga itu dimana, ayah?"
"Disana!" Chaeyoung menunjuk ke arah langit
"Jadi Chae tak bisa bertemu dengan nenek Lily?"
"Suatu saat! Tapi meski nenek Lily sudah di surga, nenek Lily tetap hidup di sini, dihati kita semua" Chaeyoung menunjuk dada putrinya
"Bibi Jen, bolehkan aku turun?" ucap Chazu
Spontan Jennie pun menurunkan keponakannya itu dari gendongannya. Si putri kecil itu segera berlari mengejar kupu-kupu di deretan bunga bermekaran.
Pangeran Lie melihat tingkah sepupunya itu, ia sesekali membelalakkan matanya saat melihat Chazu berhasil menangkap kupu-kupu dengan tangannya.
"Hei, kenapa kau menangkapnya? Biarkan dia terbang bebas" teriak Lie
"Kenapa kau membentakku?" wajah Chazu seketika berubah murung. Ia pun melepaskan kupu-kupu itu lalu berjalan menuju ibunya (Tzuyu)
Si putri kecil itu pun membenamkam wajahnya di kaki ibunya. Ia tampak menangis pelan. Dengan sabar Tzuyu menggendongnya dan berusaha menenangkannya.
Limario yang melihat Chazu menangis karena bentakan putranya itu pun spontan melirik tajam ke arah pangeran Lie. Seketika nyali pangeran kecil itu ciut dan menundukkan kepalanya.
"Pangeran Lie, lain kali tidak boleh seperti itu kepada sepupumu sendiri!" tutur Limario tegas
"Iya ayah!" jawab Lie masih menundukkan kepalanya
"Mintalah maaf padanya" perintah Limario
"Sekarang?"
"Tentu! Segera minta maaf"
Lie pun berjalan menghampiri Tzuyu. Ia berniat meminta maaf pada Chazu yang sudah dibuatnya menangis itu.
"Chae, aku minta maaf!" ucap Lie lalu kembali ke tempatnya berdiri di sebelah Jennie
Melihat kepolosan kedua bocah itu, Jennie pun tersenyum beberapa kali. Tak lama, Chazu pun menghapus air matanya. Bersamaan dengan itu, seseorang datang menghampiri Limario. Semua mata tertuju pada wanita berparas cantik itu.
"Yang Mulia, maaf mengganggu waktu anda disaat yang tidak tepat" ucap wanita itu
"Tak apa, apakah ada info penting?" tanya Limario kepadanya
"Ini" wanita bernama Yoona itu menyodorkan gulungan kertas kepada Limario
Segera Limario membukanya. Tampak Eunjung menatap tajam pada Yoona sesaat setelah ia menyodorkan gulungan kertas itu. Eunjung yang berdiri dibelakang Chaeyoung itu, memasang wajah tak senang. Sebaliknya, Yoona membalasnya dengan senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last EMPIRE (sang penakluk season 2)
FanfictionPangeran Limario & Pangeran Chaeyoung yang kini sudah menjadi seorang Raja harus ekstra menjaga pertahanan terakhir kerajaan The Kingdom Of Dream. Kejayaan kerajaan tersebut membuat para musuh mengincar untuk menaklukkannya. Bahkan rahasia di masa l...