"tidak pernah ada alasan untuk aku melupakanmu, miss. Ann Delliecia"
🔶
🔶
🔶"Hai Dev." Sapa gadis itu
"Haii."
"Ada kelas pagi ini?" Tanyanya
"Engga ada." Jawab Deven singkat
"Kenapa sih? Dia lagi? Dev, tolonglah lo itu harus bis-" ucapnya
"Ga semudah itu Chaa, lo ga akan pernah bisa ngerasain apa yang gue rasain sekarang ini." Potong Deven
"Gue ngerasain apa yang lo rasain Dev, lo salah kalo lo bilang seakan-akan kita semua ga ngerasain apa yang lo rasain. Jangan egois, bukan cuma lo yang kehilangan dia. Kita semua disini juga kehilangan dia." Ucap Charisa, lalu gadis itu berlalu begitu saja
"Kalian ga akan pernah ngerasain gimana rasanya jadi gue,-" gumam Deven, lirih
"Kalian yang ga pernah ngerasain jadi aku, sangat sulit. Tolong mengertilah." Ujar gadis itu
***
Author POV
"Deven pulang"
"Eh, udah pulang dek. Sini makan malem dulu." Ajak sang mama,
"Tumbenan kamu pulang malem gini Dev? Tadi berangkat pagi kan, jadwalnya padet banget ya emang?" Tanya sang papa
"Yaa gitu lah," jawab Deven sekenanya
"Dek! ada film baru, tayangnya hari ini kamu mau ga nemenin kakak nonton?" Seru kakak Deven
"Lain kali aja ya kak, Deven capek banget soalnya."
"Yahh, ya udah deh gpp." Ucap kak Jesica
"Hmm, ya udah kita makan aja yuk. Nanti makanannya keburu dingin." Seru sang papa
***
"Aku merindukanmu," lirih Deven
***
Seusai makan malam, Deven langsung undur diri dari ruang makan. Jika biasanya keluarga Deven akan berkumpul di ruang keluarga terlebih dahulu, maka kali ini Deven memutuskan untuk tidak ikut andil.
Entahlah, semenjak hari itu rasanya Deven sudah tidak memiliki tujuan hidup. Rasanya sangat berat untuk menjalani hari-harinya tanpa seseorang yang sangat amat dicintainya. Terasa semakin berat ketika kenyataan memang benar adanya jika dia, telah pergi.
Deven yang selalu ceria, bahagia, dan tak mengenal kesedihan sekarang telah berubah menjadi Deven yang selalu murung, tidak mempunyai kebahagiaan, dan cenderung tidak memiliki tujuan hidup. Seluruh orang terdekatnya sangat amat kasihan melihat sosok Deven yang berbeda, mereka seperti tidak mengenali Devennya.
Banyak faktor yang dapat berubah setelah hari itu, hari dimana dia telah pergi untuk selamanya. Tidak hanya Deven semua orang juga merasa kehilangan sosok itu, sosok yang tangguh, pekerja keras, dan pantang menyerah. Wanita pembawa kebahagiaan tersendiri untuk orang-orang terdekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss.Ann Delliecia
Romance"Deven,-" "Terima kasih, aku akan tetap selalu mencintaimu hingga kelak akhir di dunia ini." "Sudah menjadi kewajibanku Ann, aku juga akan tetap selalu mencintaimu Ann." Ini kisah tentang Anneth dan Deven -happy reading!- hope u like with my story...