Prolog

69 10 9
                                    

Hidup ini mirip dengan industri keramik, banyak proses yang harus dilewati. Seperti halnya terracotta yang harus yang harus ditempa dengan berbagai proses agar tercipta keramik yang indah. Begitu pula dengan kehidupan ini, yang harus melalui berbagai proses dan lika liku kehidupan. Jika kita sabar dan tabah, maka kita akan mendapatkan hasil yang baik dikemudian hari.

Ini adalah kisahku, namaku Uca seorang gadis muda sederhana berusia 18 tahun. Saat ini aku duduk di bangku kelas 3 SMA. Aku tak memiliki sesuatu yg spesial dlm hidupku. Seperti remaja pada umumnya, aku selalu ingin bersenang - senang dengan berbagai kisah romansa yang ku punya.

Kisahku tak semanis teman teman sebayaku. Kisah yang selalu ku simpan dan ku nikmati dalam diam. Setiap kali berada dalam keramaian aku selalu diam membisu seakan tak ada apapun yang ku sembunyikan. Tetapi saat dalam diam..., entah kenapa terasa sangat ramai. Semburat rupa yang tak asing selalu memenuhi benakku. Hahaha, bukannya aku mengada ada, tapi itu memang benar adanya.  Apakah salah jika aku menyimpan rasa yang tak sama dengan yang ia punya???

Senyum manis tertutup topi merah, hingga tak henti mata ini memandang. Entah sudah berapa kali mata ini melukis senyum kecil di bibirku, Candu!... Baru kali ini ku jumpai paras nan rupawan tertutup jubah hitam, berkulit putih dan gagah berani. Bak penunggang kuda bersurai putih yang menjadi idaman para putri di penjuru negri. Aku selalu menulis tentangnya. Tanpa berani mengungkapkannya.

TERRACOTTA, semuanya lebih dari baikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang