'2

4.1K 432 7
                                    


Vomentnya ya man-teman
.
.

Jam sudah menunjukan pukul 06:35.
Renjun sudah selesai dengan sarapannya.
Pemuda manis itu langsung memakai sepatunya.ia kini sudah rapi dengan setelan jasnya.
Bergegas keluar dari apartemen,lalu menguncinya dan setelah itu ia berjalan dengan cepat untuk mencari taksi.

Tujuan Renjun hari ini adalah menuju perusahaan tempat Renjun melamar pekerjaan kemarin.

Ya.
Semalam Renjun mendapat email dari perusahaan itu.
Renjun diminta untuk datang lagi ke tempat itu untuk mengikuti penentuan calon pekerja terbaik katanya.

Sekarang Renjun sudah berada didepan gedung mewah tersebut.
Kakinya mulai melangkah memasuki gedung itu.
Jujur Renjun masih gugup,tapi tak segugup kemarin.

Renjun mulai melangkah memasuki gedung tersebut.
Dalam email semalam,tertulis jika tujuan Renjun adalah ruangan yang berada di lantai 19.lantai kedua dari atas.
Yang artinya Renjun harus menggunakan lift untuk sampai kesana.

Pintu lift terbuka,lalu lelaki manis itu keluar dari lift.

Renjun berjalan menuju ruangan yang dipintunya terdapat tulisan 'sekertaris seo', seperti yang tertulis di email.

Tok
Tok
Tok

Renjun mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuk"ucap seseorang dari dalam.

Renjun membuka pintu dengan perlahan lalu masuk kedalam ruangan tersebut.

"Ah kau Huang Renjun kan?"tanya seorang pria yang sedang duduk di kursi besarnya.

"Benar. saya Huang Renjun"jawab Renjun.

"Bagus,kau datang tepat waktu"ucap lelaki itu.
Lalu lelaki itu bangkit dari duduknya.

Renjun sedikit terkejut.
'eh ada gantar bisa jalan' -batin Renjun yang terkejut dengan lelaki didepannya ini.

Sangat tinggi.
Jika bersebelahan dengan Renjun,mungkin Renjun hanya setinggi sikunya atau lengan atasnya.

"Ah ya, perkenalan namaku Seo Johnny"Ucap lelaki tersebut.

Renjun mengangguk.

"Sini ku jelaskan tentang ruangan ini"ucap Johnny.

"Kau tau kan ini ruangan apa?"tanya Johnny.
Renjun mengangguk.

"Disebelah sana ada toilet,lalu disampingnya ada kitchenette ya namanya juga dapur kecil mungkin hanya untuk memanaskan bekalmu ataupun membuat kopi,lalu itu ada sofa lumayan panjang untuk beristirahat dan dipojokkan sana bisa kau lihat ada rak buku dan juga buku-bukunya,kau bisa membacanya kalau kau bosan"jelas Johnny panjang lebar.

Renjun mengangguk-anggukkan kepalanya.
Tapi-

"Apakah saya boleh bertanya?"- Renjun.

"Silahkan"

"Kenapa anda menjelaskan tentang ruangan ini kepada saya? bukannya saya akan melakukan interview lagi untuk penentuan calon pekerja terbaik?"tanya Renjun.

Johnny mengerutkan keningnya.
"Tunggu. apa kau belum tau?"tanya Johnny.

Renjun menggelengkan kepalanya lucu.

Lelaki tinggi itu menghela nafasnya.
"Jadi Huang Renjun,aku mengenalkan ruangan ini padamu karena kau akan menjadi sekertaris disini.ah lebih tepatnya sekertaris tuan Lee.dan apa tadi kau bilang? interview lagi?kau mendapat email dari perusahaan kan?"

Renjun mengangguk.

"Itu tandanya kau sudah diterima di perusahaan ini.dan apa kau tau,dari banyaknya peserta yang melamar kemarin,hanya kau yang diterima"lanjut Johnny.

Renjun terkejut.

Jadi dia diterima?
Sekertaris tuan Lee?

"Anda tidak sedang bercanda kan?"tanya Renjun.

Johnny terkekeh.
"Tidak. aku serius,jika tidak percaya kau bisa tanyakan langsung pada tuan Lee.tulisan dipintu itu juga akan diganti dengan margamu"balas Johnny.

"Lalu anda?"

"Aku tetap akan menjadi sekertaris,tapi nomer dua"

Tiba-tiba Renjun memekik.
"Aaaa... Gue diterima!.gue jadi sekertaris CEO,ya ampun!"pekik Renjun sambil meloncat-loncat kegirangan.

Ah Johnny jadi gemas melihatnya.

"Renjun udah,jangan loncat-loncat.nanti jatuh"peringat Johnny.

"Hehehe maaf"

"Ren,gimana kalo kita ngomongnya biasa aja,gak usah formal-formal?"saran Johnny.

"Apa tidak apa-apa?"tanya Renjun.

"Ya gak papa,biar cepet akrab aja gitu"jawab Johnny.

Renjun tersenyum.
"Oke!"

"Yaudah yuk gue anter Lo keruangannya pak CEO"ajak Johnny.

"Ayo!"balas Renjun.

.
.

Tok
Tok
Tok

Johnny mengetuk pintu ruangan sang CEO.

"Masuk"ucap seseorang dari dalam.

Johnny membuka pintu itu lalu masuk kedalam ruangan diikuti Renjun dibelakangnya.

"Selamat pagi tuan muda Lee yang terhormat"ucap Johnny.

"Geli gue dengernya"balas Mark dengan wajah datar.masih fokus pada berkas-berkas dihadapannya.

"Mark,gue kesini sama sekertaris baru Lo nih"ujar Johnny.

Mark mendongakkan kepalanya.
Di sana terlihat Renjun yang berdiri di samping Johnny.
Renjun membungkukkan badannya.

Johnny menyenggol lengan Renjun.
"Lo udah kenal kan sama CEO nya?"tanya Johnny.

Renjun mengangguk.
"Udah"

"Eh iya gue hampir lupa. Mark gue pamit dulu ya mau ngurus berkas-berkas lagi.jangan galak-galak ke Renjun"ucap Johnny.
"Ren,gue keluar dulu ya,masih ada kerjaan"lanjutannya.

"Iya kak John"balas Renjun.

Sementara Mark hanya diam.

"Gue pergi dulu"ujar Johnny lalu melangkah meninggalkan ruangan tersebut.

Sekarang hanya tinggal Mark dan Renjun di ruangan itu.

"Emm...kalau begitu saya juga perm-"

"Duduk"

Ucapan Renjun terpotong oleh Mark.

"Eh?"bingung Renjun.

"Duduk"ulangnya

Renjun duduk di kursi dihadapan Mark.

"Kamu tau,kamu jadi apa disini?"tanya Mark.

Renjun mengangguk.
"Saya disini menjadi sekertaris anda"jawab Renjun.

"Yang artinya?"

"Saya harus mengikuti semua jadwal anda"balas Renjun.

"Bagus"

"Jadi...kapan saya mulai bekerja?"tanya Renjun.

"Hari ini"

.
.
.
TBC

Gimana?
Aneh ya?
Aku juga ngerasa gitu sih

Mohon dimaklumi ya hehehehe

See you next chapter...

Young CEO [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang