Prolog

761 84 8
                                    

• ────── ✾ ────── •

Soundtrack : let me love you -- Ariana grande ft Lil Wayne

• ────── ✾ ────── •



"Ini untukku?"

Pria berwajah manis dengan kacamata bulat berlensa tipis itu mengangguk, kedua manik matanya memancar binar dan bercahaya ketika melihat gadis pujaannya tampak senang dengan pemberiannya. Tatapannya begitu mendamba pada seorang gadis yang memiliki surai panjang hitam pekat ombre merah wine yang menjuntai hingga mencapai pinggang rampingnya. Gadis itu tampak manis, cantik sekaligus seksi dalam waktu bersamaan. Membuat banyak sepasang mata pria lamat-lamat memujanya dalam diam.

"Ah, kau sangat romantis. Cincin ini sangat Indah, aku yakin ini berlian asli, bukan?"

Pria bernama David itu mengangguk, "Tentu saja. Ini untukmu, spesial."

Gadis itu mengulas senyum manisnya yang menggoda, dalam hati ia benar-benar tertawa. Mentertawakan pria polos di hadapannya yang rela memberikannya apapun secara percuma, "Kau sangat baik, David. Apakah kau yakin memberikan ini untukku? Aku tersanjung namun merasa tak pantas untuk ini." ucapnya dengan nada lirih yang dibuat-buat.

David menggeleng panik, ia buru-buru menggenggam tangan mungil gadis di hadapannya—mencegah gadis itu untuk mengembalikan hadiah pemberiannya.

"Tidak, tidak. Kau cantik, bahkan sangat sempurna. Akan tambah sempurna bila kau memakai cincin ini. Kau akan semakin menawan, kumohon terima, ya?"

Gadis itu mendongak, menatap wajah tampan David dengab netra kemilaunya yang mampu menjerat pria manapun yang mendekat, "Baiklah, jika kau memaksa. Tapi, apa yang ingin kau bicarakan? Aku tahu kau tidak mungkin memberikanku hadiah semahal ini jika kau tidak menginginkan apapun dariku. Benar?" Gadis itu diam-diam menyeringai.

David tersenyum lebar, membuatnya tampak sangat tampan meski kacamata bulat berlensa tipis menghalangi ketampanannya, "Hm, ya. Eunbi, kita sudah cukup menghabiskan waktu bersama. Aku tahu mungkin ini terlalu cepat, tapi aku tidak bisa menahannya." Pria itu menarik napas kemudian menghembuskannya, menatap gadis itu dengan mendamba, "Aku … Aku mencintaimu. Kau gadis pertama yang membuat hatiku berdebar-debar hanya dengan senyummu. Maukah … maukah kau menjadi kekasihku? Aku akan melakukan apapun untuk menyenangkanmu. Asal kau bersamaku, Eunbi."

Gadis bernama Eunbi itu mendesah pelan. Ia mengulas senyum manisnya yang tentunya adalah senyum palsu yang mampu menjerat para hati kaum adam. Eunbi tahu, para pria bukan hanya melihat senyumnya. Namun, tubuh sintalnya yang menggoda mampu menarik testosteron mereka merambat naik hingga ubun-ubun. Semua pria normal, pasti akan bereaksi seperti itu.

Dengan gerakan lembut, jemari lentiknya mengelus dada bidang David yang terbalut kemaja. Darah berdesir dengan gairah yang melunjak, David berusaha menahan hasratnya pada Eunbi. Ia memerhatikan lamat gerakan lembut Eunbi yang mendorong dirinya hingga tersentak ke dinding di belakangnya. David menahan nafasnya sesaat, saat wajah cantik bak dewi Aphrodite mendekat hingga jarak mereka hampir putus.

David dapat merasakan harumnya napas Eunbi yang menerpa wajahnya. Aroma mawar liar menguar dari tubuh menggoda Eunbi, memasuki indra penciumannya. Aroma yang memabukkan membuatnya mabuk kepayang, saking menginginkan Eunbi untuk jatuh ke dalam dirinya. Tak perduli keramaian manusia yang berlalu-lalang melihat mereka, Eunbi melancarkan aksinya. Dalam jarak yang sangat dekat dan intim, iris mata lautan samudera milik David dapat melirik payudara besar Eunbi yang menyembul keluar dari pakaiannya yang berpotongan rendah. Payudara itu menekan dadanya hingga pelan-pelan David meneguk salivanya melihat pemandangan Indah tersebut.

Dangerous Woman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang