•
•
•
• ────── ✾ ────── •
Soundtrack : Thank u next — Ariana grande
• ────── ✾ ────── •
"Welcome to your home, Eunbi."
Gadis bersurai hitam dengan ombre merah wine itu membuka kacamatanya. Ia menatap pria paruh baya yang sudah hampir 8 tahun tidak bertemu. Pria itu walau sudah berumur masih terlihat tampan dan gagah, umur sama sekali tidak mempengaruhi ketampanan alaminya. Ia melangkah pelan, kemudian menghampiri pria yang sudah menyambutnya dengan senyuman merekah. Para pelayan dengan sigap melaksanakan pekerjaannya untuk membawa barang-barang Eunbi untuk di simpan ke kamar.
"Daddy, sangat merindukanmu. Akhirnya setelah sekian lama kau mau pulang, sayang."
Hwang Eunbi, nama lengkap gadis itu. Gadis itu tidak membalas apapun, ia hanya membalas pelukan hangat itu dengan seadanya. Iris nut brown-nya menelisik orang-orang di ruang tamu yang memandangnya. Ia mendecih di dalam hati. Ia benar-benar benci melihat kenyataannya bahwa pria yang tengah memeluknya yang tak lain adalah ayahnya, hidup dengan baik bersama keluarga barunya. Ia menyeringai, kemudian membalas pelukan ayahnya dengan hangat pula.
"Yeah, Daddy. Aku pun merindukanmu."
Jangan katakan bahwa itu tulus dari lubuk hatinya. Eunbi hanya berpura-pura untuk menyenangkan hati ayah yang sesungguhnya ia benci. Entahlah, Eunbi benar-benar benci saat tahu bahwa ayahnya bahkan tidak terpuruk sama sekali setelah kejadian 8 tahun yang lalu. Sementara, ia hidup dengan berat akibat luka yang ditorehkan oleh pria yang mengaku ayah kandungnya.
"Eunbi, kenalkan — ini Seohyun, istri Daddy. Dan dia, Eunha kakakmu. Sekarang karena kau sudah kembali keluarga kita lengkap. Selamat datang kembali ke rumah, sayang." Pria itu mengecup kening putrinya sekilas.
Eunbi melirik malas kedua wanita yang diperkenalkan oleh ayahnya. Ia benar-benar tidak berminat untuk berkenalan dengan mereka. Dalam hati ia mengumpat ketika melihat wajah sumringah ayahnya saat memperkenalkan mereka. Melihat ibu tirinya tersenyum lembut padanya pun sudah membuat Eunbi mual, apalagi memandang saudara tirinya yang tersenyum manis sok akrab padanya.
Menggelikan, pikirnya.
"Hai, Eunbi. Salam kenal, semoga kita bisa menjadi saudara yang saling menyayangi." Eunha bangkit dari duduknya kemudian menghampiri Eunbi dengan wajah ramahnya. Ekspresinya benar-benar berharap bahwa Eunbi akan menanggapinya dengan ramah pula. Namun, dalam mimpi. Eunbi tidak akan melakukan hal tersebut.
Eunbi menyeringai sinis, ia menepis uluran tangan Eunha kemudian mencondongkan wajahnya pada Eunha. "In your dream, girl."
Eunha tampak terbelalak, ia membeku di tempatnya setelah mendapatkan respon dari Eunbi. Eunbi mendengus kemudian mengalihkan pandangannya. Eunbi benar-benar ingin segera meninggalkan mereka semua, ia ingin segera masuk ke kamarnya dan istirahat. Namun, ayahnya mencegahnya setelah menyaksikan interaksi antara dua putrinya.
"Eunbi, kau tidak sopan. Tidak seharusnya kau bersikap seperti itu pada kakakmu. Beri salam padanya, dengan benar."
Eunbi memutar bola matanya malas, kemudian menyentak tangan ayahnya. Ia menatap ayahnya dengan keberanian yang terpancar, "My sister? Huh … Are you kidding, me? Dad, sepertinya kau perlu ingat bahwa aku adalah anak tunggal. Tidak ada adik ataupun kakak. Aku tidak menerimanya." Eunbi menyelipkan anak rambut nakal ke belakang telinga, lensanya melirik kedua wanita yang tampak terperangah dengan sikapnya.
"Keluarga? Seingatku keluargaku sudah hancur akibat perbuatan brengsekmu, Dad. Jangan berharap bahwa aku akan menerima mereka semua. Never!" Kedua netra kemilau Eunbi menatap tajam manik ayahnya, seolah menghunus manik itu dengan sebilah belati. Tak ada sorot takut ataupun kegentaran yang tersirat dari iris mata tajam Eunbi saat dirinya menatap sang ayah dengan mimik menantang. Ayahnya tampak kecewa dengannya. Namun, Eunbi tidak perduli —ia melanjutkan langkahnya dengan wajah pongah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Woman
Romance❀ Beautiful : Ah, She is very beautiful face. ❀ Sexy : Yeah, sangat menggoda. ❀ Smart : Not bad. ❀ Rich : Tidak diragukan. So, menolak gadis seperti Hwang Eunbi? Maybe, Only he is -- Jeon Jungkook. Hwang Eunbi, tidak pernah menyangka selama hi...