Salju

58 9 2
                                    

🐁






15 Oktober 2019.
22.35 KST.
Salju mulai turun untuk pertama kalinya dikota Seoul, Korea Selatan. Hawa dingin mulai menusuk kulit semua manusia yang ada di negara tersebut, tapi tak berlaku untuk seorang namja yang berjalan ditrotoar sambil menyenandungkan lagu yang ia dengarkan melalui earphone putih miliknya. Lelaki itu bernama Kim Jinhwan, namja mungil yang memiliki wajah manis, hidung sedikit mancung, mata sipit dan jangan lupakan bibir tipis berwarna pink cerah, menggoda. Tidak hanya manis, ia juga terlihat cantik. Namja mungil itu terus berjalan dan tidak memperdulikan hawa dingin yang mulai menembus mantel tebalnya. Bukan tanpa alasan namja cantik itu berjalan ditrotoar didinginnya awal musim dingin ini, itu karena ia baru saja pulang dari bekerja disalah satu minimarket yang tidak jauh dari apartemennya. Hanya butuh beberapa blok saja jarak antara gedung apartemennya dengan minimarket tersebut. Jinhwan adalah namja yang mandiri dan sederhana, ia tidak punya banyak uang yang bisa ia hambur-hamburkan sejak orang tuanya meninggal empat tahun lalu. Untung saat itu Jinhwan sudah lulus Senior high school, jadi ia tidak perlu repot-repot memikirkan biaya sekolahnya dan tinggal mencari biaya untuk hidup dikota Seoul yang padat ini.

Langkah kaki mungil Jinhwan mulai sedikit melambat ketika akan melewati sebuah cafe yang tampak ramai disetiap malamnya. Ia berhenti didepan cafe tersebut, tapi tidak mendekat kearah cafe itu dan hanya melihat dari tempatnya berdiri. Ia menatap cafe itu yang tampak ramai diawal musim dingin akan dimulai. Sebenarnya ia ingin masuk kedalam cafe tersebut karena rekan kerjanya bilang bahwa cafe itu memiliki minuman yang enak apalagi camilan yang menggugah selera, membuat Jinhwan ingin pergi, tapi ia selalu mengurungkan niatnya karena takut jika makanan disana mahal karena rekan kerjanya tidak pernah memberitahunya tentang harga makanan di cafe itu, mahal atau tidak. Sebab itulah Jinhwan hanya berdiri diluar sambil menatap cafe itu dengan penuh minat.

Kim Hanbin, namja tampan, yang memiliki tubuh tinggi, hidung mancung dan tatto didada kirinya itu sedang bersama teman-temannya disalah satu café yang baru buka dua bulan yang lalu. Mereka adalah Kim Jiwon, Kim Donghyuk, Goo Junhoe dan Song Yunhyeong. Kelima namja itu sedang menikmati awal musim dingin dengan secangkir kopi hangat. Mereka berlima sangat menikmati suasana dengan sebuah percakapan ringan yang tidak berlaku bagi Hanbin karena namja tampan itu lebih tertarik dengan suasana diluar cafe yang menunjukkan butiran-butiran salju yang mulai turun sedikit demi sedikit. Ia menatap salju diluar sana sambil menikmati capuchino-nya. Saat asyik menikmati salju dan capuchino-nya, mata Hanbin menangkap sosok lelaki sedikit pendek darinya yang berdiri menatap cafe yang sedang ia singgahi bersama teman-temannya itu. Hanbin terus menatap namja mungil itu hingga tatapan mereka bertemu dan saling menatap satu sama lain selama beberapa saat. Meskipun terhalang oleh kaca café, tapi Hanbin bisa melihat bagaimana bola mata coklat yang menatapnya penuh keterkejutan. Bahkan Hanbin sedikit tertarik dengan namja mungil itu melalui tatapannya.

“hei, Hanbin..…kau melihat apa?” tanya Jiwon yang melihat Hanbin hanya diam saja sejak tadi.

“ah aniya…kalian sedang membicarakan apa?” tanya Hanbin sedikit gugup sambil menatap kembali teman-temannya satu persatu.

”kami sedang membicarakan tentang rencana liburan” jawab Yunhyeong.

“oh” jawab Hanbin singkat sambil kembali menatap luar cafe untuk mencari namja yang tadi ia lihat, tapi Hanbin tidak menemukan namja itu didepan café tersebut.

“aah Hanbin, kau lagi-lagi melamun” keluh Junhoe.

“mian” jawab Hanbin dan kembali ikut bergabung dengan pembicaraan teman-temannya.

Pagi menjelang dan Hanbin bangun dari tidur nyenyaknya. Hari ini, ia tidak ada niatan untuk pergi kemanapun karena salju mulai turun dengan deras. Untung saja semalam tidak ada badai salju jadi Hanbin bisa pulang ke rumah tanpa harus kedinginan dan berakhir dengan menghangatkan tubuhnya didepan penghangat sambil menikmati minuman panas. Kemudian ia beranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk berendam air hangat untuk beberapa saat kedepan. Aku lupa memberitahu, jika Kim Hanbin adalah seorang pengusaha yang sangat berpengaruh di Korea Selatan. Ia sudah tinggal sendiri sejak lama di rumah orang tuanya karena mereka sudah meninggal sejak dua tahun lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BJin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang