Cp 1

445 98 135
                                    

Kita tidak pernah tau pertemuan pertama itu sebuah kebetulan atau memang takdir


Errrtttt...

Bunyi perut Kyra terdengar nyaring, mungkin cacing didalam perutnya sudah minta jatah, yang benar saja dia belum mengisinya dari sepulang sekolah tadi, tugas sekolahnya terlalu banyak untuk hari ini, kyra memang termasuk anak yang rajin dan pintar tidak heran jika dia selalu mendapatkan rangking 1 disekolahnya.

"Ish. Ini perut gak bisa diajak kompromi, dikit lagi ya sayang, bentar lagi kita makan, kok," ucap kyra sambil mengelus perut ratanya. Dia memilih melanjutkan mengerjakan tugas daripada mengisi perutnya terlebih dahulu.

Satu menit..

Dua menit..

Tiga menit..

"Yeay, akhirnya ini tugas kelar jugak." Kyra merentangkan tangan untuk meregangkan otot-otot tangannya yang mungkin sudah kram. Ah terdengar lebay.

Kyra langsung keluar kamar sembari bersenandung kecil menuju ke lantai satu untuk mengisi perutnya yang sedari tadi mengoceh minta makan. Tapi herannya sekarang cacing-cacing itu tidak lagi berbunyi, apa mereka capek?atau jangan-jangan pingsan? Ah mana bisa. Hehe🤦‍♀

"Kenapa keluar? Gak nunggu lumutan tuh," sindir Theo yang berada diruang tamu yang terlihat sedang fokus pada laptop di depannya. Mungkin sedang berkutat dengan tugas kuliahnya. Yah, Theo Adriana Saputra yang berstatus kakak kandung Kyra itu sudah menduduki semester 4 jurusan arsitek. Dia memang berbakat dalam hal menggambar apalagi membuat sketsa rumah. Disainnya bisa di acungi jempol. Top markotop :)

"Suka suka." balas Kyra singkat lalu melanjutkan langkahnya ke dapur.

Kyra membuka kulkas berharap disana ada makanan ringan untuk mengisi perutnya. Namun, keberuntungan sedang tidak berpihak pada dirinya. Kulkas kosong hanya ada kangkung dan daging ayam disana, tapi itu tidak membuatnya senang, karena apa?Kyra sangat lemah jika berurusan dengan dapur, dia memilih mengerjakan matematika sepuluh kali ketimbang memasak.

Ah sial. Gerutunya

Dia memutuskan untuk membeli nasi goreng didekat komplek. Meskipun sejujurnya dia malas harus keluar rumah tapi jika tidak dipaksa maka cacing di dalam perutnya akan menuntut karena tuannya ini tidak memberinya makan. Bisa bisa mereka mengoceh sepanjang malam dan tidak membiarkan Kyra tidur nyenyak. Ah ini tidak bisa dibiarkan.

"Mau kemana? "tanya Theo

Alih alih menjawab Kyra malah terus melangkahkan kakinya keluar rumah. Theo sudah terbiasa dengan sikap cuek Kyra meski terkadang dia merasa kesal pada adiknya itu karena sikapnya yang terlalu dingin meski begitu Theo sangat menyayangi kyra.

~~~~

"Ini neng nasi gorengnya" kang Ucup memberikan nasi goreng itu pada Kyra.

"Emang nih ya, nasi goreng kang ucup tuh paling the best dah gak tertandingi" ucap Kyra sembari mencium nasi gorengnya, sebelum akhirnya Kyra memberi uang 10.000.

"Makasih ya kang" ucapnya lagi lalu pergi.

Di sepanjang jalan Kyra bernyanyi bibirnya terus bergerak mengucapkan lirik lagu "everything i wanted" yang dibawakan oleh Billie Eilish penyanyi asal amerika itu. Menurut kyra lagu itu persis dengan hubungan dirinya dan kakaknya yang selalu mendukung dan mensuportnya bahkan kakaknya itu bisa menjadi teman baik untuknya, beruntung dia memiliki kakak seperti Theo meski terkadang Theo suka jail tapi menurut Kyra sikap Theo itu menggambarkan kasih sayang padanya.

Kyra pun sampai diseberang rumah. Tapi tiba tiba...

Ciiittttttt..

Suara decitan sepeda motor terdengar cukup nyaring ditelinga Kyra. Kyra memejamkan matanya,menutup telinganya dan tanpa sadar menjatuhkan nasi goreng yang sudah ia beli tadi. Ah cukup miris. Kyra sudah siap jika sebentar lagi tubuhnya akan terpental mengenai trotoar. Detak jantungnya memacu lebih cepat. Mungkin dia akan berakhir ke rumah sakit malam ini.

destiny letterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang