Cp 2

236 82 54
                                    

Aku ragu jika menyebut pertemuan kita itu adalah sebuah kebetulan

Cahaya matahari menyelinap masuk lewat celah celah jendela sehingga membuat kyra terbangun dari alam mimpinya. Dia harus mengerjap beberapa kali untuk memperjelas penglihatannya sementara tangannya meraba raba mencoba meraih jam weker yang ada di nakas.

Woahhhh..

Kyra menguap dia masih mengantuk rasanya dia tidur hanya sekejap, apa dia tidak bisa tidur senyenyak putri tidur?dia sangat ingin tidur nyenyak dan sangat lama, eh mati dong🤭.

Kyra melihat jam weker yang ternyata berhasil ia raih. Matanya membulat melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.35 ia langsung berlari menuju kamar mandi, setidaknya masih ada waktu yang cukup untuknya bersiap dan menunggu angkutan umum.

Setelah lima belas menit berlalu Kyra sudah rapi dengan seragam sekolah dan kotak bekal ditangannya.

"Ma, bang, kyra berangkat."pamit kyra lalu mencium punggung tangan mama serta abangnya yang sedang menonton serial tv. Kakinya melangkah keluar rumah, tepat setelah Kyra berada di ambang pintu Kyra berhenti lalu menghembuskan nafasnya serta menetralkan tubuhnya tak lupa juga senyuman manis yang tercetak dibibirnya.

"Harapan gw hari ini cukup simple,  semoga matahari tetep bersinar sampai bulan menggantikan tugasnya."ucap Kyra menghirup nafas lalu membuangnya pelan seakan itu cara untuk mengumpulkan seluruh kekuatan yang ada didalam tubuhnya. Mengatakan kalimat harapan di ambang pintu itu sudah menjadi kebiasaan Kyra setiap pagi. Tidak mengerti kenapa dia harus mengucapkan kalimat itu saat berada di ambang pintu yang Kyra paham dia hanya merasa bahwa kalimat kecilnya setiap pagi itu merupakan awal semangatnya untuk dimulai.

Kakinya pun melangkah ke halte depan komplek dengan earphone yang menempel di telinganya sesekali ia ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu yang sedang ia putar.

Satu menit berlalu, Kyra masih tetap di tempatnya. Dia melirik jam tangan yang melingkar dipergelangannya, Kyra mendengus kesal kenapa sedari tadi tidak ada angkutan umum sama sekali waktunya sekarang tinggal 5 menit untuk sampai ke sekolah. Akhirnya Kyra memutuskan untuk berjalan kaki meski jarak yang harus ia tempuh lumayan jauh. Sebelum melangkah Kyra memejamkan matanya sekilas menarik napas dalam lalu ia berlari sekencang mungkin.

Beberapa kali Kyra berhenti hanya untuk mengatur nafasnya yang tak beraturan. Keringatpun mulai bercucuran melewati pelipisnya. Namun, ditengah tengah kyra berlari tiba-tiba ada sebuah mobil sport melewati genangan air hingga membuat Kyra terciprat air kotor dan membuat seragam sekolah bahkan keadaannya semakin berantakan.

Craaatttt...

"Woy kalok jalan liat liat dong!" teriak Kyra kesal tetapi mobil itu terus melaju tanpa mengindahkan perkataan Kyra. Dia mencoba membersihkan bajunya namun yang terjadi malah bajunya semakin kotor. Ah kenapa dia harus se sial ini.

Awas aja kalok gw ketemu mobil itu lagi, gw bakal corat coret tuh mobil, batin Kyra sadis.

Drrrtttt..

Handphone Kyra bergetar, ia langsung membukanya ternyata ada panggilan dari maya sahabatnya.

"Hallo, ky kenapa masih blom dateng, lu gak lupa kan kalok hari ini kita ada ulangan miss jeny, kalok lu telat bisa bisa dia gak ngijinin lu masuk kelas dan ikut ulangannya"cerocos Maya.

destiny letterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang